Sunat pada bayi merupakan salah satu prosedur yang cukup aman dilakukan. Manfaatnya dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih hingga menjaga kesehatan penis.
2023-03-22 11:04:23
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sunat bayi terbilang cukup aman untuk dilakukan
Table of Content
Sunat bayi adalah salah satu prosedur yang erat kaitannya dengan kebiasaan dari beberapa agama.
Advertisement
Pada bayi baru lahir, orangtua akan merencanakan kapan waktu yang tepat untuk sunat. Ada yang memutuskan bayi disunat sejak baru lahir, ada pula yang menunggu saat usianya lebih besar.
Apa saja manfaat serta risiko sunat pada bayi baru lahir? Berapa lama waktu penyembuhannya? Simak penjelasna lengkapnya dalam artikel ini.
Sunat atau khitan pada bayi adalah operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis. Bagian kulit ini dikenal sebagai kulup. Menjadi salah satu bagian dari perawatan bayi baru lahir, prosedur ini tergolong cukup umum pada anak laki-laki.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk bayi disunat? Mengutip dari American Pregnancy Association, menurut ilmu kedokteran bayi boleh dikhitan setelah berusia 4 hari.
Apabila lahir di rumah sakit, sunat pada bayi baru lahir umumnya dilakukan pada 48 jam setelah kelahiran. Jika lahir di rumah, khitan bayi bisa dimulai hingga 2 minggu setelah lahir.
Beberapa klinik biasanya melakukan prosedur ini pada saat bayi berusia 7 atau 8 hari.
Mengapa lebih baik bila anak disunat pada usia tersebut? Sebab, semakin beranjak dewasa, si kecil cenderung rentan mengalami perdarahan.
Jadi, proses penyembuhan pun lambat serta kemungkinan berisiko mengalami komplikasi.
Bahkan, penelitian dalam Iranian Red Crescent Medical Journal, menyatakan bahwa sunat lebih baik dilakukan pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Alasannya, pada usia ini, risiko komplikasi anestesi tergolong rendah.
Perlu diketahui, menyunat anak laki-laki tidak bisa langsung dilakukan.
Sebab, bayi harus dalam kondisi sehat dan kelaminnya tidak mengalami kendala apa pun. Kecuali, masalah medis yang bisa disembuhkan dengan sunat.
Cara paling aman melakukan sunat pada bayi baru lahir atau pun anak yang sudah lebih besar adalah dengan membawanya ke rumah sakit atau klinik khusus.
Pihak yang seharusnya melakukan khitan bayi adalah tenaga medis profesional.
Umumnya, prosedur sunat berlangsung selama 10-20 menit. Anda bisa ikut menemani selama khitan berlangsung. Berikut adalah tahapan prosesnya, yaitu:
Orangtua tak perlu khawatir, karena jika sudah selesai, kemungkinan besar ia tidak merasa sakit saat buang air kecil. Alasannya, saluran kencingnya tidak tersentuh selama sunat.
Selama proses pemulihan, tetaplah mengganti popok sesering mungkin agar tidak terjadi infeksi.
Sebagian besar bayi yang melakukan sunat akan pulih sepenuhnya dalam jangka waktu 7-10 hari. Anda akan melihat ujung penisnya terlihat merah dan terdapat cairan kuning.
Jangan khawatir, kondisi tersebut menandakan proses penyembuhan. Segera hubungi dokter apabila bekas sunat belum pulih dalam jangka waktu dua minggu.
Ada banyak faktor medis, agama, dan juga sosial yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan khitan pada bayi baru lahir.
Semakin matang pertimbangan, tentu orang tua juga mudah dalam menentukan kapan sunat dilakukan Beberapa manfaat melakukan sunat di antaranya:
Apabila sunat dilakukan sejak bayi baru lahir, kemungkinan mengalami infeksi saluran kemih pun berkurang.
Ini adalah hal yang penting, karena terjadi infeksi berulang dan tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan masalah ginjal hingga sepsis.
Melakukan sunat pada bayi juga turut mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit kulit atau keluhan semacam fimosis. Bahkan pada orang dewasa, sunat dapat mengurangi risiko penularan penyakit tertentu.
Akan jauh lebih mudah menjaga kebersihan area kelamin apabila bagian kulupnya telah dihilangkan.
Tentunya, Anda harus mengajarkan dengan baik kepada anak-anak bagaimana cara membersihkan penis ketika mereka tumbuh besar.
Sunat pada bayi juga memberikan manfaat jangka panjang, yaitu mengurangi risiko terkena infeksi penularan HIV.
Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut apakah hal ini juga bisa mencegah penyakit menular seksual lainnya.
Perlu diingat bahwa berhubungan seksual dengan menggunakan kondom tergolong hal yang sangat penting dalam mencegah penularan HIV.
Manfaat khitan pada bayi lainnya adalah untuk mengurangi risiko kanker penis. Meskipun kanker penis adalah kasus yang jarang ditemukan, beragam penelitian menemukan penyakit ini jarang ditemukan pada bayi disunat.
Selain itu, kasus kanker serviks juga jarang terjadi pada pasangan yang telah melakukan sunat sejak kecil.
Baca Juga
Sangat wajar, apabila orang tua merasa tegang atau khawatir saat bayi akan menjalani prosedur khitan. Padahal, yang melakukannya adalah dokter atau tenaga profesional berpengalaman.
Faktanya, sunat pada bayi adalah prosedur yang sangat umum. Risiko terjadinya komplikasi pun sangat jarang. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya risiko, seperti:
Kabar baiknya, dalam penelitian Turkish Journal of Urology, komplikasi paling serius seperti perubahan bentuk penis sangat jarang terjadi, hanya sekitar 0,2% dan itu pun terjadi pada sunat yang tidak dilakukan di rumah sakit.
Sementara risiko terjadinya komplikasi ringan semacam perdarahan atau infeksi hanya sekitar 3%. Jadi, selama bayi disunat oleh tenaga profesional berpengalaman dengan peralatan steril, orang tua tak perlu terlalu risau.
Baca Juga
Agar penyembuhannya berlangsung lancar, berikut adalah beberapa perawatan setelah sunat yang harus dilakukan, di antaranya adalah:
Sehabis sunat, Anda tetap harus menjaga area bokong dan penisnya agar tetap bersih.Hal ini berguna untuk menghindari risiko infeksi.
Tak hanya itu saja, penggunaan popok setelah khitan pada bayi juga boleh-boleh saja.
Asalkan, orangtua perlu secara rutin mengganti popoknya, bersihkan dengan air hangat dan sabun lembut, lalu lap menggunakan kain atau handuk lembut
Jangan lupa ketika menggendong bayi, sebisa mungkin tidak memberikan tekanan pada area penisnya. Pada saat mandi, tak masalah melakukannya seperti biasa. Hanya saja, jangan menggosok terlalu keras di bagian penis.
Saat memgganti popok, pastikan Anda mengoleskan petroleum jelly di atas lukanya. Petroleum jelly bisa dioles di atas kasa, langsung pada penis,atau pada popok yang bersentuhan pada penis.
Petroleum jelly terbukti mampu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko gesekan yang membuat penis terasa perih.
Namun, mungkin saja perawatan pascasunat berbeda antara satu bayi dan lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk tahu mana yang paling tepat.
Saat luka masih basah, berikan pakaian longgar untuk bayi. Penggunaan pampers setelah khitan pada bayi diperbolehkan, asal ukurannya lebih besar. Tujuannya, agar tidak menekan kelamin bayi dan menjaga sirkulasi udara tetap lancar. Jadi, luka pun cepat sembuh.
Masalah atau komplikasi setelah sunat pada bayi adalah hal yang jarang terjadi. Akan tetapi, orangtua juga perlu mengubungi dokter, saat mengalami beberapa hal ini:
Baca Juga
Terlepas dari urusan agama, orangtua punya banyak faktor sebagai pertimbangan ketika akan melakukan sunat bayi. Utamanya adalah alasan kebersihan dalam jangka panjang.
Di sisi lain, ada pula orangtua yang merasa bahwa sunat adalah prosedur yang menyakitkan dan bisa mengubah bentuk penis. Atau, Anda ingin memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukannya atas keinginannya sendiri.
Semua alasan bersifat personal dan valid. Hanya saja, apabila ada keluhan seperti fimosis atau semacamnya, sebaiknya sunat tidak lagi ditunda.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai sunat pada bayi baru lahir, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi baru lahir harus minum ASI di waktu yang tepat agar nutrisinya terpenuhi. Pilih cara membangunkan bayi di bawah ini agar ia mau menyusu dan membuat si Kecil bangun tanpa menangis.
Kulup adalah kulit yang membungkus kepala penis, yang biasanya ada pada orang belum disunat. Kulup bisa menjadi terlalu ketat sehingga sulit ditarik, bahkan bengkak. Apa yang jadi penyebabnya?
Makrosomia adalah kondisi saat bayi lahir dengan berat badan berlebih atau di atas 4 kg. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan yang bisa mengancam ibu maupun bayi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved