Penggunaan pelumas vagina yang berbahaya, seperti baby oil, gel lidah buaya, hingga air liur bisa memicu infeksi pada organ intim
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
14 Apr 2021
Penggunaan handbody sebagai pelumas dapat menyebabkan iritasi pada vagina
Table of Content
Vagina umumnya mampu untuk memproduksi cairan lubrikasi sendiri secara alami. Namun, beberapa wanita memiliki masalah vagina kering yang kemudian menyebabkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seks dengan pasangan. Sayangnya, banyak orang yang menggunakan pelumas vagina yang berbahaya saat berhubungan intim.
Advertisement
Hal tersebut
Banyak pasangan yang selama ini menggunakan pelumas seadanya untuk melumaskan vagina Penggunaan pelumas vagina yang tidak aman tentunya bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan organ kewanitaan Anda.
Banyak bahan yang selama ini dianggap aman untuk dipakai sebagai pelumas vagina, padahal sebenarnya tidak. Bukannya mengatasi kekeringan pada vagina, pemakaian bahan yang tidak aman malah berpotensi memicu alergi, ruam, kemerahan, dan masalah organ kewanitaan lainnya.
Berikut ini beberapa pelumas vagina yang tidak aman tetapi sering digunakan:
Banyak pria yang menggunakan air ludah untuk membasahi vagina pasangan mereka. Masalahnya, ludah merupakan pelumas vagina yang tidak aman. Di dalamnya, ada banyak bakteri yang bisa meningkatkan risiko infeksi pada organ kewanitaan Anda. Dalam sebuah jurnal, disebutkan bahwa penggunaan kondom saat berhubungan seks memang dapat menurunkan risiko infeksi. Namun, justru air liur yang dipakai sebagai pelumas vagina justru meningkatkan risiko vaginosis bakteri.
Menurut sebuah studi yang dirilis dalam jurnal Obstetric & Gynecology, penggunaan bahan ini dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi vaginosis bakteri. Akibatnya, Anda akan menjadi lebih sering mengalami keputihan. Pemilihan petroleum jelly sebagai pelumas juga berpotensi menggagalkan program hamil Anda karena mengandung senyawa yang membunuh sperma.
Baby oil adalah pengganti pelumas yang paling sering digunakan untuk membasahi vagina. Padahal, penggunaan bahan ini sebenarnya tidak aman karena dapat memicu infeksi jamur pada organ kewanitaan Anda. Selain itu, baby oil juga mengandung pewangi dan pengawet yang bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Dianggap aman karena merupakan bahan alami, penggunaan gel lidah buaya sebagai pelumas berpotensi memicu masalah pada miss V. Jika Anda punya kulit yang sangat sensitif, bahan ini dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal di dalam vagina.
Mentega umumnya memiliki kandungan garam yang tentunya tidak baik saat diaplikasikan ke dalam vagina Anda. Bahan ini dapat mengganggu keseimbangan pH dalam miss V. Selain itu, penggunaannya juga bisa memicu iritasi pada organ kewanitaan Anda.
Banyak orang yang selama ini menggunakan handbody sebagai pelumas ketika berhubungan seks. Beberapa produk losion yang beredar umumnya mengandung bahan kimia seperti pewangi dan pengawet. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi pada vagina.
Meski begitu, Anda bisa menggunakan produk handbody lotion yang lembut dan bebas pewangi dan pengawet sebagai pelumas. Namun, pemakaiannya tetap tidak disarankan karena kandungan kimia di dalamnya dapat memberi efek buruk bagi kesehatan miss V.
Baca juga: Pentingnya Pelumas Vagina untuk Membuat Kegiatan Seksual Semakin Intim
Untuk mengatasi masalah kering pada vagina, selalu gunakan pelumas yang aman agar kesehatan organ kewanitaan Anda tetap terjaga. Berikut ini beberapa pelumas vagina yang aman untuk digunakan:
Anda bisa menemukan banyak produk yang memang sengaja dibuat untuk melumasi vagina di apotik atau toko obat. Produk-produk tersebut bisa membantu memberikan kelembapan jangka pendek pada bagian dalam vagina Anda, sehingga berhubungan seks menjadi lebih nyaman untuk dilakukan.
Pelembap vagina bisa membantu mengatasi masalah kering pada vagina dalam jangka panjang. Efek lubrikasi yang diperoleh pada organ kewanitaan Anda dapat berlangsung selama beberapa hari.
Produk ini dapat dijadikan pilihan bagi Anda yang mengalami masalah kering pada miss V karena rendahnya kadar estrogen dalam tubuh. Meski begitu, Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika hendak menggunakan krim estrogen.
Sebelum menggunakan produk pelumas tertentu, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Apabila penggunaannya memicu reaksi alergi pada miss V, segera hentikan dan berkonsultasi dengan dokter guna meminta rekomendasi pelumas yang aman untuk Anda.
Baca juga: Cara Tepat Menggunakan Pelumas Vagina
Untuk berdiskusi lebih lanjut soal pelumas vagina yang aman dan tidak aman, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ . Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Fakta ciuman membakar kalori bisa bantu Anda tetap sehat sekaligus mengeratkan hubungan percintaan. Namun, ciuman juga bisa menyebarkan kuman lewat mulut.
22 Mar 2021
Selain adanya rangsangan dari pasangan, faktor psikologis dan medis dapat menjadi penyebab gairah seksual pria meningkat, seperti perubahan hormon, obat-obatan tertentu, hingga gangguan mental.
2 Mar 2021
Mitos dan fakta tentang seks yang banyak dipercaya oleh masyarakat, termasuk berhubungan seksual saat sedang menstruasi.
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved