Bisa kentut, tapi susah BAB dapat disebabkan oleh pola makan, intoleransi laktosa, hingga kondisi medis tertentu. Kondisi ini bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup atau obat medis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Sep 2023
Bisa kentut tapi susah BAB bisa menimbulkan ketidaknyamanan
Table of Content
Kentut adalah gas dalam saluran pencernaan yang normal dikeluarkan oleh setiap orang. Umumnya, seseorang kentut sebanyak 13-21 kali dalam sehari. Namun, apa jadinya kalau bisa kentut, tapi susah BAB?
Advertisement
Masalah ini dapat membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, bahkan nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali berbagai penyebab dan cara mengatasinya.
Penyebab susah BAB tapi bisa kentut bisa berbeda-beda, di antaranya:
Bisa kentut, tapi susah BAB dapat dipicu oleh perubahan pola makan, misalnya terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Sementara, protein dan lemak cenderung menghasilkan lebih sedikit gas daripada karbohidrat.
Namun, sebagian protein dapat menyebabkan kentut yang sangat bau. Beberapa makanan yang bisa meningkatkan gas di perut meliputi:
Makanan di atas membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga bisa membuat perut kembung dan susah BAB. Tapi, tidak semua orang mengalami masalah ini setelah mengonsumsinya.
Apakah kamu suka makan permen karet? Jika iya, bisa jadi sering kentut, tapi susah BAB yang kamu alami terjadi karena kebiasaan ini.
Mengunyah permen karet memungkinkan kamu menelan lebih banyak udara yang dapat membuat perut kembung. Akibatnya, kamu jadi lebih lebih sering kentut dan bersendawa.
Nah, selain makan permen karet, kebiasaan merokok, makan atau minum terlalu cepat, serta mengisap sesuatu seperti ujung pena juga bisa menyebabkan masalah ini.
Intoleransi laktosa dapat menyebabkan seseorang bisa kentut, tapi susah BAB. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu hewani dan produk olahannya, sehingga menghasilkan gas berlebih di usus.
Gejala intoleransi laktosa dapat berupa sakit perut dan rasa tidak nyaman, kembung, diare atau sembelit, serta tidak enak badan. Kamu juga bisa mengalami ruam, sakit kepala, nyeri sendi, dan kelelahan setelah mengonsumsi laktosa.
Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat membuat usus besar menyerap air dari sisa makanan yang kamu konsumsi. Alhasil, tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Menumpuknya tinja di usus besar juga memungkinkan bakteri menghasilkan lebih banyak gas yang menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman.
Terkadang, masalah bisa kentut, tapi susah BAB disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang kamu alami, seperti:
Tahukah kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu susah BAB, tapi bisa kentut? Ini bisa menjadi efek samping dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan obat statin.
Tapi, jangan mengganti atau berhenti mengonsumsi obat tersebut tanpa berkonsultasi dengan dokter, ya. Sebab, langkah ini bisa saja menyebabkan kondisimu memburuk.
Untuk mengatasi masalah di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, baik secara alami maupun medis, agar pencernaan lancar.
Inilah beberapa cara mengatasi kondisi bisa kentut, tapi susah BAB yang bisa kamu coba:
Sementara, jika masalah susah BAB, tapi bisa kentut yang kamu alami tidak juga membaik atau malah memburuk, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Obat pencahar adalah obat yang digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Obat ini terdiri dari beberapa jenis, ada yang alami dan ada juga yang biasa diresepkan oleh dokter.
12 Jul 2020
Abses perianal adalah kumpulan nanah di sekitar anus. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan fistula (lubang) antara area abses dan kulit yang berbahaya.
28 Jun 2020
Jika Anda mengalami nyeri perut setelah mengonsumsi produk olahan susu, kemungkinan besar Anda mengalami alergi laktosa. Kenali gejala dan tanda alergi laktosa untuk membedakan dengan penyakit pencernaan lainnya.
14 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved