Coklat untuk ibu hamil rupanya bermanfaat untuk perkembangan janin. Namun, pastikan juga Anda mengonsumsinya dalam jumlah aman dan dalam kondisi kehamilan yang aman.
15 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Coklat untuk ibu hamil aman dikonsumsi asal tidak berlebihan
Table of Content
Coklat untuk ibu hamil terbukti memiliki manfaat yang berguna untuk menjaga kesehatan
Advertisement
Pasalnya, mengonsumsi jenis-jenis makanan yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin sangatlah penting.
Karena itu, menu camilan pun harus diatur dengan selektif. Salah satu kabar baik adalah coklat baik untuk ibu hamil.
Terbukti, bila dikonsumsi sewajarnya, mengkonsumsi coklat merupakan cara menjaga kesehatan ibu hamil yang dianjurkan.
Meski ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, patut disyukuri bahwa coklat tidak termasuk di dalamnya.
Namun harap diingat bahwa jumlahnya tetap harus dibatasi. Pasalnya, kebiasaan ngemil coklat sesekali yang justru membawa manfaat untuk kehamilan.
Coklat mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Jenis flavonoid dalam coklat adalah flavanol
Flavanol diketahui berpengaruh pada menurunnya risiko penyakit kardiovaskular karena bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Semakin banyak kandungan kakao dalam produk coklat, semakin tinggi pula flavanolnya.
Beberapa riset juga menemukan bahwa manfaat coklat untuk ibu hamil bisa didapatkan dengan konsumsi cokelat dalam jumlah sedang selama kehamilan.
Kebiasaan ngemil ini bisa membantu dalam mengurangi risiko preeklampsia.
Kondisi preeklampsia memicu suplai darah untuk janin berkurang akibat tekanan darah yang terlalu tinggi pada wanita hamil.
Riset lainnya yang diadakan oleh Pregnancy Meeting of the Society for Maternal-Fetal Medicine menemukan bahwa kandungan flavanol dalam coklat juga berdampak positif bagi janin.
Studi ini mengikutsertakan 129 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 11-14 minggu.
Pada awal penelitian, para calon ibu menjalani pemeriksaan untuk menentukan uterine artery Doppler pulsatility index.
Indeks ini mengukur aliran darah ke rahim, plasenta, serta janin untuk memperkirakan risiko preeklampsia, tekanan darah tinggi, dan masalah kehamilan lainnya.
Secara acak, para ibu hamil yang menjadi partisipan penelitian diberikan 30 gram coklat dengan kandungan flavanol tinggi dan rendah. Coklat ini harus dikonsumsi setiap hari selama 12 minggu.
Setelah 12 minggu, kembali dilakukan pengukuran uterine artery Doppler pulsatility dan kondisi para calon ibu terus dipantau hingga mereka melahirkan.
Para ilmuwan memang tidak menemukan perbedaan dalam hal risiko preeklampsia, hipertensi dalam kehamilan, bobot plasenta, dan bobot bayi di antara kelompok ibu hamil tersebut.
Tapi ada satu hal yang jelas, ditemukannya dampak positif dalam hasil pengukuran uterine artery Doppler pulsatility pada kedua kelompok ibu hamil.
Itu berarti, konsumsi coklat untuk ibu hamil tinggi flavanol maupun rendah sama-sama menawarkan manfaat coklat untuk ibu hamil dan perkembangan janin.
Coklat untuk ibu hamil terbukti kaya mineral, seperti zat besi dan magnesium.
Magnesium mampu mencegah kontraksi dini yang menyebabkan lahir prematur atau bahkan keguguran.
Coklat untuk ibu hamil juga terbukti mengandung zat besi. Gunanya, untuk membentuk hemoglobin untuk mengikat oksigen yang terkandung dalam darah.
Jadi, volume darah dalam tubuh ibu pun optimal sehingga bisa menyalurkan nutrisi dan oksigen ke janin. Selain itu, zat besi juga mampu mengurangi risiko anemia saat hamil.
Saat hamil, ibu mungkin kerap mengalami mood swing. Rupaya, coklat untuk ibu hamil mampu meningkatkan suasana hati Anda.
Sebab, menurut riset terbitan British Journal Clinical Pharmacology, cokelat mengandung flavanol yang membantu meningkatkan mood.
Melihat manfaat coklat untuk ibu hamil tersebut, tak salah bila Anda bergegas ingin melahapnya sebagai cemilan ibu hamil.
Namun, jangan sampai terlalu banyak mengonsumsi cokelat. Apa alasannya?
Produk coklat yang banyak beredar di pasaran cenderung tinggi kalori. Karena itu, kenaikan berat badan terlalu tinggi pada ibu hamil bisa terjadi. Hal ini justru berbahaya.
Coklat juga mengandung kafein. Rekomendasi konsumsinya selama kehamilan adalah di bawah 200 mg per hari.
Jika ibu hamil mengonsumsi coklat dan minuman yang juga mengandung kafein (seperti kopi dan teh), asupan kafein dikhawatirkan akan terlalu banyak.
Jadi, ada baiknya untuk batasi konsumsi coklat untuk ibu hamil.
Anda disarankan memilih jenis coklat yang baik untuk ibu hamil, yaitu cokelat hitam atau dark chocolate.
Sebab, jenis cokelat ini kaya cocoa butter dan cocoa padat. Jadi, kandungan fenolik-nya pun masih terjaga. Selain itu, pilih cokelat yang rendah gula agar mengurangi risiko diabetes gestasional.
Untuk berjaga-jaga, selalu baca komposisi yang tertera pada kemasan produk coklat yang ingin Anda beli.
Perhatikan juga konsumsi makanan dan minuman lainnya agar gizi yang masuk tidak melebihi angka normal.
Sementara ibu hamil yang menderita diabetes gestasional sebaiknya menghindari makan cokelat.
Demikian pula bagi para calon ibu yang sulit mengendalikan kadar gula darahnya atau mengalami kenaikan badan berlebih selama mengandung.
Hati-hati juga jika ada reaksi gatal, kemerahan pada kulit dan bentol kemungkinan terjadi alergi akibat coklat. Segera hentikan konsumsi coklat tersebut.
Ada baiknya Anda berdiskusi dengan dokter kandungan dan dokter gizi atau ahli gizi untuk menanyakan keamanan konsumsi coklat bila selama kehamilan Anda.
Dengan demikian, manfaat coklat untuk ibu hamil bisa optimal.
Selain itu, Anda juga bisa konsultasi gratis dengan dokter melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Langkah-langkah yang tepat perlu diambil saat mempersiapkan kehamilan agar dapat membuahkan hasil. Langkah mempersiapkan kehamilan yang dapat diambil, antara lain: berkonsultasi dengan dokter sebelum mempersiapkan kehamilan, memeriksakan kesehatan gigi dan mulut, menghentikan konsumsi rokok dan alkohol, dan sebagainya.
Kram perut saat hamil muda kerap terjadi akibat lonjakan hormon progesteron. Namun, meski cukup normal, kram perut bawah saat hamil muda bisa jadi tanda keguguran.
Kandungan lemah adalah penyebab utama sering terjadinya kelahiran prematur hingga keguguran. Cegah kondisi ini dengan berkonsultasi secara berkala dan makan makanan bernutrisi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved