Bagi yang penasaran mengapa seks enak, ternyata secara ilmiah ada banyak alasannya. Saat melakukan hubungan seksual mulai dari foreplay hingga mencapai orgasme, seluruh tubuh melewati tahapan fisik dan emosional yang menyenangkan. Tentunya, hormon yang melimpah juga turut berperan dalam mewujudkan seks nikmat.
2023-03-20 12:00:57
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Hubungan seks memberikan kenikmatan secara fisik dan emosi
Bagi yang penasaran mengapa seks enak, ternyata secara ilmiah ada banyak alasannya. Saat melakukan hubungan seksual mulai dari foreplay hingga mencapai orgasme, seluruh tubuh melewati tahapan fisik dan emosional yang menyenangkan. Tentunya, hormon yang melimpah juga turut berperan dalam mewujudkan seks nikmat.
Advertisement
Saat bercinta, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama melewati empat tahapan. Tahapan ini bisa terjadi tak hanya saat berhubungan seksual dengan pasangan saja, tapi juga saat melakukan masturbasi. Intensitas dan kapan terjadinya bisa berbeda bergantung pada tiap individu.
Empat tahapan yang dirasakan seseorang ketika mengalami seks enak adalah:
Pada tahap awal ini, kedua belah pihak bisa merasakan rangsangan yang kian lama kian intens. Beberapa kondisi fisik yang dirasakan mulai dari otot menegang, detak jantung lebih cepat, termasuk aliran darah ke kelamin yang lebih kencang. Akibatnya, labia mayora pada perempuan dan penis laki-laki akan mengeras.
Selain itu, beberapa hal yang dirasakan dalam tahap ini adalah:
Plateau berarti datar, yaitu fase kedua yang dirasakan seseorang saat mengalami seks enak. Jika pada tahap pertama kurvanya mulai naik, pada tahap kedua ini kurvanya lebih mendatar. Hal yang akan terasa adalah:
Tahapan paling dominan dan menyenangkan dalam seks enak adalah yang ketiga, yaitu orgasme. Jika pasangan berhasil membuat wanita klimaks,ia bisa merasakan orgasme hingga beberapa kali. Namun bagi laki-laki, satu fase orgasme harus tuntas terlebih dahulu sebelum merasakan orgasme berikutnya.
Hal yang dirasakan dalam tahap ketiga ini, di antaranya:
Pada tahap terakhir seks enak ini, tubuh mulai mengalami cooling down. Setelah mencapai puncaknya pada fase orgasme, dalam tahapan ini tubuh kembali ke fungsi normalnya. Bagian tubuh yang sebelumnya mengalami ereksi atau membengkak kembali ke ukuran dan warna aslinya. Orang yang berada di tahapan ini juga bisa merasa lelah, haus, hingga lebih terikat dengan pasangan.
Baca Juga
Bukan hanya fisik saja yang mendapatkan stimulus ketika merasakan seks enak, otak pun juga ikut mengatur hal ini. Ketika melakukan hubungan intim atau sekadar dekat dengan pasangan, hormon oksitosin akan meningkat. Ini membuat seseorang merasa aman sekaligus bahagia.
Ketika dilanjutkan dengan berhubungan seksual, sinyal fisik yang dirasakan tubuh akan menyalurkan sinyal yang sama lewat saraf hingga mencapai otak. Untuk meresponsnya, otak melepaskan substansi kimia yang membuat seks terasa semakin nikmat.
Tak hanya tubuh merasakan orgasme, secara psikologis kenikmatan ini juga bisa terasa. Semakin harmoni ritme seksual antara seseorang dan pasangannya, akan semakin nikmat pula seks yang dirasakan.
Baca Juga
Di sinilah pentingnya berkomunikasi dengan pasangan tentang hal-hal terkecil sekalipun tentang seks. Sampaikan apa yang disukai dan tidak disukai, apa yang paling merangsang dan sebaliknya. Semakin terbuka kedua belah pihak dalam sebuah hubungan, seks enak kian mudah terwujud.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Keputihan setelah berhubungan seks umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Keputihan yang normal bisa menjaga vagina tetap lembap dan terlindungi dari infeksi.
Manfaat orgasme ternyata baik untuk kesehatan kulit. Manfaat orgasme, termasuk mencerahkan kulit, mencegah timbulnya kerutan, hingga mencegah jerawat.
Pendidikan seksual atau edukasi seksual merupakan informasi penting yang perlu didapatkan oleh anak. Sebagai bagian dari pola asuh yang baik, orang tua perlu terlibat dalam pendidikan anak, termasuk urusan pendidikan seksual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved