Bias kognitif dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan cara seseorang dalam mengambil keputusan. Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang.
2023-03-20 17:05:29
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Bias kognitif dapat berpengaruh buruk terhadap cara Anda mengambil keputusan
Table of Content
Hampir semua orang pasti pernah salah dalam memproses dan menafsirkan informasi yang mereka terima. Kesalahan dalam berpikir itu pun kemudian berpengaruh terhadap keputusan yang diambil.
Advertisement
Jika Anda termasuk salah satu orang yang mengalaminya, kondisi ini dikenal dengan istilah bias kognitif. Melihat dampaknya yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenis bias ini.
Bias kognitif adalah kondisi yang terjadi karena adanya kesalahan sistematis dalam berpikir, memproses, dan menafsirkan informasi, sehingga hal tersebut kemudian memengaruhi cara mereka menilai serta mengambil keputusan. Bias ini kerap muncul sebagai hasil dari upaya otak dalam menyederhanakan informasi yang diterima.
Beberapa kondisi yang menjadi tanda terjadinya bias kognitif, antara lain:
Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang. Keyakinan terhadap teori konspirasi misalnya, kondisi tersebut umumnya dipengaruhi oleh bias ini.
Bias kognitif terdiri dari berbagai macam jenis. Masing-masing jenis mempunyai faktor pemicu bias dan menghasilkan pola perilaku yang berbeda. Jenis-jenis bias kognitif antara lain sebagai berikut:
Actor-observer bias adalah bias kognitif di mana seseorang punya kecenderungan untuk menganggap hal buruk yang ia alami bukan terjadi sebagai buah dari tindakannya sendiri. Sementara, apabila orang lain mengalami hal serupa, ia akan menyebut bahwa apa yang dialami terjadi akibat kesalahannya sendiri.
Sebagai contoh, ketika didiagnosis dokter menderita kolesterol tinggi, Anda mengatakan bahwa kondisi tersebut terjadi karena faktor genetik. Berbeda jika orang lain yang mengalaminya, Anda akan mengatakan bahwa kondisi itu terjadi karena orang itu punya pola makan yang buruk atau kurang olahraga.
Bias ini terjadi karena Anda terlalu bergantung pada informasi pertama yang dipelajari. Contoh, Anda mendapatkan informasi jika harga bekas dari mobil tertentu adalah Rp100 juta. Pada saat menemukan mobil dengan merek dan kondisi serupa di bawah harga tersebut, Anda mengiranya sebagai penawaran yang bagus, tanpa mencari tahu lagi berapa sebenarnya harga pasar mobil itu.
Attentional bias merupakan jenis bias kognitif yang membuat Anda terlalu fokus pada hal-hal bagus dan mengabaikan beberapa aspek penting lainnya. Misalnya, Anda baru saja membeli mobil bekas. Keputusan tersebut Anda ambil karena jatuh cinta dengan eksterior dan interior mobil tersebut, tanpa memerhatikan jarak tempuh maupun riwayat kerusakan mesinnya.
Jenis bias ini terjadi karena seseorang menaruh nilai atau kepercayaan besar pada informasi atau ide yang muncul dengan mudah di pikiran. Menurut American Psychology Association, informasi yang mudah diakses dalam memori tampak lebih dapat diandalkan bagi beberapa orang, di mana kemudian dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan.
Confirmation bias membuat Anda mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diyakini. Ketika sudah terpengaruh oleh bias ini, orang akan cenderung mengabaikan atau menolak segala informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.
Jenis bias ini terjadi saat seseorang melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain setuju dengan penilaian atau perilakunya. False consensus effect membuat orang mempunyai kecenderungan untuk berpikir bahwa keyakinan dan perilakunya adalah hal yang biasa, sementara apa yang dilakukan orang lain lebih menyimpang.
Functional fixedness merupakan jenis bias kognitif yang membuat Anda cenderung untuk melihat objek hanya bekerja dengan cara tertentu. Contoh, saat tidak memiliki palu, Anda menganggap bahwa kunci pas maupun benda keras lainnya tidak bisa digunakan untuk menancapkan paku ke dinding.
Halo effect adalah kondisi yang terjadi saat kesan keseluruhan tentang orang lain memengaruhi perasaan dan pemikiran Anda terhadap mereka. Sebagai contoh, orang-orang umumnya punya kecenderungan menilai orang lain dari fisik terlebih dahulu.
Bias ini menyebabkan seseorang percaya bahwa mereka lebih pintar daripada kenyataannya. The Dunning-Kruger Effect memang dapat membuat orang jadi lebih percaya diri, tetapi orang yang terpengaruh menjadi tidak bisa mengenali kekurangannya sendiri.
Bias kognitif dapat berpengaruh buruk terhadap cara Anda mengambil keputusan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengerti bagaimana cara mencegah terjadinya bias ini. Sejumlah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, meliputi:
Baca Juga
Bias kognitif dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan cara seseorang dalam mengambil keputusan. Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mempelajari hal baru bisa jadi lebih efisien dengan menggunakan beberapa trik seperti: mulai dengan durasi singkat, membuat kuis, hingga melibatkan tidur siang dalam prosesnya.
Seiring dengan maraknya penggunaan media sosial, banyak orang mengunggah foto selfie. Jika kecanduan, perilaku ini bisa berdampak negatif.
Pengalaman kehilangan seseorang yang disayangi bisa saja menimbulkan trauma karena emosi begitu besar. Terlebih, ada banyak orang yang menolak menjalani proses berduka, hal yang membuat proses adaptasi semakin sulit.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved