logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Efek Bias Kognitif dalam Pengambilan Keputusan dan Cara Mencegahnya

open-summary

Bias kognitif dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan cara seseorang dalam mengambil keputusan. Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang.


close-summary

2023-03-20 17:05:29

| Bayu Galih Permana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Bias kognitif dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan cara seseorang dalam mengambil keputusan

Bias kognitif dapat berpengaruh buruk terhadap cara Anda mengambil keputusan

Table of Content

  • Apa itu bias kognitif?
  • Jenis-jenis bias kognitif
  • Cara mencegah terjadinya bias kognitif
  • Catatan dari SehatQ

Hampir semua orang pasti pernah salah dalam memproses dan menafsirkan informasi yang mereka terima. Kesalahan dalam berpikir itu pun kemudian berpengaruh terhadap keputusan yang diambil.

Advertisement

Jika Anda termasuk salah satu orang yang mengalaminya, kondisi ini dikenal dengan istilah bias kognitif. Melihat dampaknya yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenis bias ini.

Apa itu bias kognitif?

Bias kognitif adalah kondisi yang terjadi karena adanya kesalahan sistematis dalam berpikir, memproses, dan menafsirkan informasi, sehingga hal tersebut kemudian memengaruhi cara mereka menilai serta mengambil keputusan. Bias ini kerap muncul sebagai hasil dari upaya otak dalam menyederhanakan informasi yang diterima.

Beberapa kondisi yang menjadi tanda terjadinya bias kognitif, antara lain:

  • Hanya memerhatikan berita yang mengonfirmasi atau sejalan dengan pendapat Anda
  • Menyalahkan faktor luar ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana
  • Menganggap kesuksesan orang lain sebagai keberuntungan dan membanggakan capaiannya sendiri
  • Berasumsi bahwa orang lain membagikan (mencuri) ide atau pendapat Anda
  • Belajar sedikit tapi merasa sudah mengetahui banyak hal

Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang. Keyakinan terhadap teori konspirasi misalnya, kondisi tersebut umumnya dipengaruhi oleh bias ini.

Jenis-jenis bias kognitif

Bias kognitif terdiri dari berbagai macam jenis. Masing-masing jenis mempunyai faktor pemicu bias dan menghasilkan pola perilaku yang berbeda. Jenis-jenis bias kognitif antara lain sebagai berikut:

1. Actor-observer bias

Actor-observer bias adalah bias kognitif di mana seseorang punya kecenderungan untuk menganggap hal buruk yang ia alami bukan terjadi sebagai buah dari tindakannya sendiri. Sementara, apabila orang lain mengalami hal serupa, ia akan menyebut bahwa apa yang dialami terjadi akibat kesalahannya sendiri.

Sebagai contoh, ketika didiagnosis dokter menderita kolesterol tinggi, Anda mengatakan bahwa kondisi tersebut terjadi karena faktor genetik. Berbeda jika orang lain yang mengalaminya, Anda akan mengatakan bahwa kondisi itu terjadi karena orang itu punya pola makan yang buruk atau kurang olahraga.

2. Anchoring bias

Bias ini terjadi karena Anda terlalu bergantung pada informasi pertama yang dipelajari. Contoh, Anda mendapatkan informasi jika harga bekas dari mobil tertentu adalah Rp100 juta. Pada saat menemukan mobil dengan merek dan kondisi serupa di bawah harga tersebut, Anda mengiranya sebagai penawaran yang bagus, tanpa mencari tahu lagi berapa sebenarnya harga pasar mobil itu.

3. Attentional bias

Attentional bias merupakan jenis bias kognitif yang membuat Anda terlalu fokus pada hal-hal bagus dan mengabaikan beberapa aspek penting lainnya. Misalnya, Anda baru saja membeli mobil bekas. Keputusan tersebut Anda ambil karena jatuh cinta dengan eksterior dan interior mobil tersebut, tanpa memerhatikan jarak tempuh maupun riwayat kerusakan mesinnya.

4. Availability heuristic

Jenis bias ini terjadi karena seseorang menaruh nilai atau kepercayaan besar pada informasi atau ide yang muncul dengan mudah di pikiran. Menurut American Psychology Association, informasi yang mudah diakses dalam memori tampak lebih dapat diandalkan bagi beberapa orang, di mana kemudian dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan.

5. Confirmation bias

Confirmation bias membuat Anda mengambil keputusan sesuai dengan apa yang diyakini. Ketika sudah terpengaruh oleh bias ini, orang akan cenderung mengabaikan atau menolak segala informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.

6. False consensus effect

Jenis bias ini terjadi saat seseorang melebih-lebihkan seberapa banyak orang lain setuju dengan penilaian atau perilakunya. False consensus effect membuat orang mempunyai kecenderungan untuk berpikir bahwa keyakinan dan perilakunya adalah hal yang biasa, sementara apa yang dilakukan orang lain lebih menyimpang. 

7. Functional fixedness

Functional fixedness merupakan jenis bias kognitif yang membuat Anda cenderung untuk melihat objek hanya bekerja dengan cara tertentu. Contoh, saat tidak memiliki palu, Anda menganggap bahwa kunci pas maupun benda keras lainnya tidak bisa digunakan untuk menancapkan paku ke dinding.

8. Halo effect

Halo effect adalah kondisi yang terjadi saat kesan keseluruhan tentang orang lain memengaruhi perasaan dan pemikiran Anda terhadap mereka. Sebagai contoh, orang-orang umumnya punya kecenderungan menilai orang lain dari fisik terlebih dahulu. 

9. The Dunning-Kruger Effect

Bias ini menyebabkan seseorang percaya bahwa mereka lebih pintar daripada kenyataannya. The Dunning-Kruger Effect memang dapat membuat orang jadi lebih percaya diri, tetapi orang yang terpengaruh menjadi tidak bisa mengenali kekurangannya sendiri.

Cara mencegah terjadinya bias kognitif

Bias kognitif dapat berpengaruh buruk terhadap cara Anda mengambil keputusan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengerti bagaimana cara mencegah terjadinya bias ini. Sejumlah tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, meliputi:

  • Mempelajari jenis-jenis bias yang mungkin terjadi agar lebih mudah mengenalinya
  • Memperlambat proses pengambilan keputusan pada situasi-situasi yang rentan terjadi bias
  • Meminta bantuan orang lain yang lebih paham dan ahli untuk membantu menimbang terjadinya kemungkinan tertentu
  • Membuat checklist, algoritma, dan ukuran objektif untuk membantu Anda fokus pada faktor-faktor yang relevan

Baca Juga

  • Memahami Pengertian Deep Talk dan Manfaatnya untuk Hubungan
  • Tak Selalu Buruk, Negative Thinking Juga Ada Manfaatnya
  • Kamar Berantakan, Apa Hubungannya dengan Kepribadian?

Catatan dari SehatQ

Bias kognitif dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan cara seseorang dalam mengambil keputusan. Jika dibiarkan begitu saja, bias kognitif dapat membuat Anda mempunyai pikiran menyimpang.

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalberpikir positif

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved