Bermain sepeda memiliki banyak manfaat bagi anak. Pastikan Anda juga memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanannya. Sudah siap bersepeda bersama Si Kecil?
5
(2)
19 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bermain sepeda memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak
Table of Content
Bermain sepeda adalah olahraga yang cocok dilakukan oleh semua kalangan usia, termasuk orang dewasa dan anak-anak. Bagi Si Kecil, kegiatan ini ternyata memiliki banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya lho, mulai dari menyehatkan fisik hingga mengasah kemampuan kognitifnya.
Advertisement
Jenis sepeda untuk anak sangat beragam, mulai dari ‘sepeda duduk’ bisa digunakan anak sejak ia bisa duduk dengan tegak maupun sepeda roda 3 dengan warna menarik bagi Si Kecil. Jika kemampuan koordinasi anak sudah lebih bagus, Anda bisa mulai mengenalkannya pada sepeda roda 4 yang lebih solid dan tinggi.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua bisa mengajari anak untuk mengayuh sepedanya sendiri mulai dari usia 3-6 tahun. Pada usia ini, kemampuan motorik kasar Si Kecil sudah lebih bagus dan anak pun secara psikologis sedang senang-senangnya bermain dengan teman-teman sebayanya di luar rumah.
Sepeda juga dapat dijadikan sebagai alat stimulasi untuk merangsang ketangkasan pada anak usia sekolah. Nah, tahukah Anda apa saja manfaat mendukung kegiatan anak untuk bermain sepeda? Seperti apa pula persiapan yang harus dilakukan oleh orangtua agar anak dapat bersepeda dengan aman dan nyaman?
Bermain sepeda bukan hanya akan membuat tubuh anak lebih sehat, tapi juga membawa sejumlah manfaat bagi Si Kecil, seperti:
Selama masa pandemi, pastikan anak bermain sepeda dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jauhi kerumuman, pilih rute yang tidak terlalu ramai, dan selalu mencuci tangan setelah bersepeda.
Baca Juga
Anak-anak harus selalu diawasi ketika bermain sepeda, terutama yang masih berusia di bawah 10 tahun. Anak-anak juga belum memiliki kewaspadaan tinggi saat berada di jalan raya. Oleh karena itu, orangtua sangat tidak disarankan membawa anak bersepeda di lingkungan ramai seperti ini tanpa pengawasan ketat.
Selain itu, orangtua harus memastikan beberapa hal demi menjaga keamanan dan kenyamanan anak selama bermain sepeda, termasuk:
Pastikan sepeda bisa berfungsi dengan baik, tidak ada baut atau rantai yang kendor, ban yang kempis, ataupun rem tidak berfungsi.
Jangan membelikan anak sepeda yang terlalu tinggi atau terlalu pendek. Atur sadel sepeda anak supaya kakinya tetap menginjak tanah saat sepeda dalam posisi berhenti.
Jika Si Kecil baru pertama kali belajar naik sepeda, sudah lama tidak bermain sepeda, atau akan mengendarai sepeda baru, yakinkan ia untuk beradaptasi terlebih dahulu dan tidak mengayuh dengan terburu-buru.
Hindari jalan raya, persimpangan, atau taman yang terlalu ramai. Anda dapat membawa anak bermain sepeda di jalanan perumahan berportal atau lapangan kosong.
Apabila anak sudah menunjukkan sifat mandiri, Anda dapat mengikutinya bermain sepeda dari belakang. Namun, pastikan Anda selalu menjaga komunikasi dengannya, terutama untuk mengarahkan anak agar selalu hati-hati dan mengayuh sepeda perlahan, termasuk untuk berbelok, atau mengerem di situasi tertentu.
Untuk mengetahui cara mengantisipasi maupun mengatasinya risiko cedera pada anak ketika bersepeda, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Supaya proses belajar mengenal warna pada anak menjadi lebih efektif, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan orangtua, seperti bermain dengan makanan, jangan takut berantakan, hingga bereksperimen di rumah.
Senam ketangkasan memerlukan keterampilan atau bantuan dari instruktur atau guru olahraga. Senam ini biasanya dilakukan oleh anak-anak sekolah. Berikut adalah beberapa gerakan dari senam ketangkasan
Beragam gejala ADHD pada anak di antaranya sulit untuk memerhatikan, pelupa dan mudah teralihkan, hiperaktif, hingga impulsif. Bagaimana cara mengatasinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved