Berkeringat saat tidur bisa saja mengindikasikan penyakit tertentu. Kondisi berkeringat saat tidur yang normal adalah ketika suhu ruangan terlalu tinggi atau pakaian yang dikenakan terlalu tebal.
2023-03-30 10:45:05
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Baju dan tubuh basah kuyup penuh keringat setiap kali bangun tidur malam bisa menandakan penyakit tertentu
Table of Content
Terbangun dengan baju dan rambut basah kuyup tentu bukan hal yang diinginkan banyak orang. Bukannya segar, yang terjadi justru bingung atau bahkan khawatir jangan-jangan berkeringat saat tidur mengindikasikan adanya penyakit tertentu?
Advertisement
Kondisi berkeringat saat tidur yang normal adalah ketika suhu ruangan terlalu tinggi atau pakaian yang dikenakan terlalu tebal. Namun menjadi tidak normal jika berkeringat saat tidur terjadi hampir setiap malam.
Ada banyak penyebab terjadinya berkeringat saat tidur. Jika ingin tahu pasti, tentu konsultasi ke dokter menjadi pilihan terbaik.
Baca Juga
Normalnya, tubuh mengeluarkan cairan yang mengandung garam melalui kelenjar keringat. Hal ini bisa terjadi saat berolahraga, beraktivitas dengan intensitas tinggi, merasa tegang, dan banyak lagi.
Namun berkeringat saat tidur bisa saja merupakan indikasi terjadinya penyakit seperti:
Wanita yang memasuki fase pre-menopause hingga menopause akan cenderung berkeringat saat malam hari tiba. Pemicu utamanya adalah perubahan hormon estrogen dalam tubuh. Menjaga berat badan tetap ideal dan mengonsumsi makanan bernutrisi bisa mengimbangi gejala yang terjadi di malam hari ini.
Berikutnya adalah kondisi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak keringat meski tanpa gejala penyakit tertentu. Meski demikian, ada banyak penelitian yang menyebut bahwa kondisi hiperhidrosis ini menjadi gejala kelebihan berat badan, gangguan tiroid, hingga diabetes.
Saat tubuh terserang infeksi, bisa saja salah satu gejalanya adalah berkeringat saat tidur. Salah satu infeksi yang paling sering menunjukkan gejala ini adalah tuberkulosis (TB).
Meski demikian, infeksi bakteri seperti endokarditis, osteomielitis, dan abses juga bisa menyebabkan seseorang berkeringat berlebihan saat tidur malam. Satu lagi yang juga perlu diperhatikan, berkeringat saat tidur juga gejala infeksi HIV.
Beberapa kanker memiliki gejala awal berupa berkeringat berlebihan ketika tidur. Salah satu jenis penyakit kanker yang terkait erat dengan hal ini adalah kanker kelenjar getah bening atau limfoma. Meski demikian, penderita kanker biasanya juga mengalami gejala lain seperti berat badan turun drastis.
Orang yang menjalani pengobatan tertentu juga bisa berkeringat berlebihan saat tidur. Contohnya obat-obat antidepresan yang memicu berkeringat saat tidur. Obat untuk menurunkan demam seperti aspirin juga bisa memicu penderitanya berkeringat.
Rendahnya kadar gula darah bisa memicu terjadinya hipoglikemia dengan gejala berkeringat saat tidur. Penderitanya yang mengonsumsi obat diabetes atau insulin juga rentan berkeringat saat malam hari.
Beberapa masalah gangguan hormon seperti feokromositoma, tumor, hingga hipertiroidisme bisa menyebabkan penderitanya berkeringat saat tidur di malam hari.
Meski terbilang jarang, beberapa penyakit yang berkaitan dengan masalah saraf seperti stroke, dysreflexia, hingga autonomic neuropathy dapat menyebabkan berkeringat saat tidur.
Orang yang menderita gangguan tidur obstruktif bisa merasakan gangguan pernapasan saat tidur. Hal ini juga menyebabkan penderitanya berkeringat saat tidur di malam hari, bahkan tiga kali lipat lebih rentan ketimbang orang lain.
Tidur berkeringat gejala apa? Dilansir dari Houston Methodist, minum alkohol tepat sebelum tidur tak melulu disebabkan oleh penyakit. Bisa jadi Anda baru saja mengonsumsi alkohol sebelum tidur.
Perlu diketahui, alkohol mampu menyebabkan Anda sulit bernapas dan meningkatkan detak jantung. Kedua hal ini dapat menyebabkan kenaikan temperatur tubuh sehingga keringat mulai bermunculan.
Beberapa tips di bawah ini bisa jadi bermanfaat untuk menyiasati kondisi berkeringat saat tidur. Hal ini bisa diaplikasikan jika belum diketahui pasti apa masalah medis yang menyebabkan seseorang berkeringat berlebihan.
Beberapa tipsnya adalah:
Selama berkeringat saat tidur terjadi tanpa diiringi keluhan atau gejala lain, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Bisa saja berkeringat berlebih itu terjadi karena penyakit sementara seperti batuk atau asam lambung naik yang akan menghilang seiring penyakit sembuh.
Berkeringat saat tidur baru dikatakan sebagai alarm tanda bahaya apabila diiringi dengan masalah seperti berat badan turun drastis dan demam. Segera konsultasikan kepada dokter agar tahu apa pemicunya.
Keringat dingin seringnya muncul karena suatu gejala kondisi tertentu sehingga penanganannya pun akan berfokus pada penyebabnya. Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengurangi risikonya, diantaranya:
Untuk mengatasi keringat dingin saat tidur, Anda bisa menggunakan obat-obatan tertentu yang berkaitan dengan penyebab munculnya keringat dingin tersebut. Obat-obatan yang bisa Anda gunakan di antaranya adalah:
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, lebih baik berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk menentukan dosis yang tepat sekaligus memeriksa kondisi kesehatan Anda yang sebenarnya.
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi keringat dingin saat tidur malam adalah memperbanyak olahraga. Pilihlah jenis olahraga yang tidak terlalu berat dan dapat membantu Anda untuk mengurangi rasa stres, seperti yoga dan jenis olahraga relaksasi lainnya.
Meditasi, yoga, dan olahraga relaksasi lainnya bisa Anda pilih untuk mengurangi rasa stres dan kecemasan sehingga Anda bisa lebih tenang dan rileks. Lakukan olahraga ini secara rutin agar risiko mengalami kondisi ini pun berkurang.
Pada sebagian orang, makanan dan minuman tertentu bisa menjadi salah satu penyebab munculnya keringat berlebih. Hal ini juga bisa terjadi ketika Anda mengalami keringat dingin.
Apabila Anda ingin mengatasi gejala keringat dingin ini, sebaiknya Anda mengurangi asupan kafein yang memang berpotensi meningkatkan produksi keringat.
Apabila berkeringat saat tidur hanya terjadi sesekali dan tidak mengganggu, bisa saja itu merupakan sinyal penyakit sementara saja. Namun jika terus menerus terjadi bahkan mengganggu kualitas tidur Anda, segera konsultasikan kepada dokter.
Seluruh rekam medis dan riwayat penyakit yang pernah diderita akan menjadi panduan dokter dalam menentukan diagnosis sekaligus pengobatan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada banyak cara mengatasi susah tidur, baik secara alami seperti berolahraga secara rutin dan mengurangi konsumsi kafein, maupun menggunakan obat untuk susah tidur.
Dark mode membuat tampilan layar gadget menjadi memiliki background hitam dengan teks putih. Manfaat mengubah pengaturan ini akan mengurangi paparan cahaya biru ke mata Anda.
Jika Anda masih terpikir bahwa “mengagetkan” tubuh dengan alarm bangun tidur adalah hal yang efektif untuk memulai hari, coba pikir ulang. Alarm bangun tidur yang mengejutkan bisa jadi tidak baik untuk jantung dan tekanan darah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved