Sama seperti orang dewasa, penyakit jantung juga bisa diderita anak-anak. Terdapat sejumlah kelainan jantung pada anak yang perlu diwaspadai, mulai dari aritmia, aterosklerosis, penyakit Kawasaki, hingga penyakit jantung bawaan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
18 Apr 2022
Penyakit jantung pada anak harus dikenali gejalanya, agar pertolongan dokter tidak terlambat
Table of Content
Gangguan jantung biasanya identik dengan orang dewasa dan lanjut usia. Namun, tahukah Anda kalau ada beberapa kelainan jantung pada anak yang mengintai dan perlu diwaspadai? Simak penjelasan lebih lanjut seputar jenis-jenis dan penanganannya.
Advertisement
Penyakit jantung bawaan yang dapat dialami anak baru lahir, mungkin merupakan salah satu jenis kelainan jantung pada anak yang paling familiar di telinga masyarakat.
Selain itu, ada pula gangguan jantung lainnya yang dapat dialami anak, seperti penyakit Kawasaki yang diakibatkan peradangan hingga aterosklerosis karena pembuluh darah yang tersumbat.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah jenis-jenis kelainan jantung pada anak yang dapat terjadi.
Sesuai namanya, penyakit jantung bawaan terjadi ketika ada kelainan atau cacat pada jantung anak sejak lahir. Penyakit ini juga sering disebut sebagai cacat jantung bawaan atau penyakit jantung kongenital.
Penyakit jantung bawaan pada bayi biasanya diidentifikasi dokter saat masa kehamilan maupun setelah persalinan karena gejala khas tertentu.
Kelainan jantung bawaan pada bayi biasanya ditandai dengan sejumlah gejala berikut:
Ada pula kasus kelainan jantung bawaan yang terjadi beberapa tahun setelah kelahiran anak. Pada kasus ini, gejala penyakit jantung bawaan pada anak dapat berupa detak jantung yang tidak normal, merasa pusing, pingsan, serta sulit bernapas.
Kelainan jantung pada anak ini umumnya membutuhkan perawatan jangka panjang. Penanganan medis dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, tindakan pembedahan, atau prosedur kateter.
Jika penyakit jantung kongenital anak dianggap parah, tindakan transplantasi jantung mungkin perlu dilakukan.
Perawatan penyakit jantung bawaan dapat didasari beberapa faktor, di antaranya tingkat keparahan, usia, ukuran tubuh si kecil, hingga kesehatan secara umum.
Penyakit Kawasaki merupakan penyakit langka yang perlu diwaspadai. Penyakit jantung ini kerap menyerang anak-anak, terutama anak laki-laki Asia. Diperkirakan sekitar 75 persen kasus penyakit Kawasaki diderita oleh anak laki-laki di benua Asia.
Penyakit Kawasaki terjadi ketika adanya peradangan pada pembuluh darah yang ada di tangan atau kaki. Penyakit ini juga dapat menyerang bagian kelenjar getah bening sehingga anak mengalami peradangan pada mulut, hidung dan tenggorokan.
Gejala penyakit Kawasaki terdiri atas beberapa fase. Namun, tanda-tanda utama dari penyakit jantung pada anak ini berupa:
Penanganan utama pada anak penderita penyakit Kawasaki biasanya berupa pemberian antibodi atau terapi imunoglobulin intravena untuk melawan infeksi.
Terapi ini dilakukan pada sepuluh hari pertama demam yang melanda anak. Setelah itu, penderitanya juga dapat diberikan aspirin untuk meredakan inflamasi atau peradangan.
Aterosklerosis dapat terjadi jika pembuluh darah mengalami penyumbatan karena penumpukan plak (misalnya lemak, kolesterol, kalsium, atau sampah sel tubuh).
Penyempitan tersebut menghambat aliran darah sehingga menghambat distribusi oksigen dan nutrisi ke tubuh anak.
Aterosklerosis biasanya terjadi akibat faktor usia. Namun, anak-anak juga dapat menderita penyakit ini jika menyandang beberapa faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, atau penyakit diabetes.
Anak-anak dan orang dewasa yang terkena aterosklerosis biasanya menunjukkan gejala berupa sakit di bagian dada, sulit bernapas, kelelahan, serta lemah otot karena terhambatnya aliran darah.
Mereka mungkin juga memperlihatkan tanda-tanda lainnya, seperti nyeri pada bagian kaki dan tangan hingga sering terlihat kebingungan.
Aterosklerosis pada anak dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan dan tindakan pembedahan.
Detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat dengan pola yang tidak teratur pada anak dapat disebabkan oleh aritmia. Aritmia adalah gangguan irama jantung yang tak normal.
Pada kondisi ini, detak jantung anak dapat berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga kinerja jantungnya menjadi kurang efisien.
Gejala aritmia meliputi kelelahan, lesu, pusing, pingsan, pucat, nyeri dada, berkeringat, sesak napas, dan kesulitan makan.
Kondisi ini dapat disebabkan penyakit jantung bawaan, infeksi, demam, atau obat-obatan tertentu. Pengobatan kelainan jantung pada anak ini bergantung pada jenisnya.
Penyakit jantung bising atau murmur jantung adalah kondisi adanya suara yang mendesing saat aliran darah bergerak melalui jantung.
Kondisi ini terjadi apabila katup jantung tidak menutup atau membuka dengan benar. Penyakit murmur jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, demam, atau anemia.
Perikarditis terjadi ketika kantung tipis atau selaput yang mengelilingi jantung (perikardium) meradang atau terinfeksi. Kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah.
Penyebab kelainan jantung pada bayi ini dipicu oleh infeksi bakteri, trauma dada, atau gangguan jaringan ikat (misalnya lupus).
Pengobatan perikarditis bergantung pada tingkat keparahan penyakit, usia, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Infeksi virus dapat menyebabkan miokarditis yang mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Walaupun jarang terjadi, gejalanya perlu Anda waspadai.
Penyakit jantung pada anak ini dapat ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan rasa tidak nyaman di dada. Perawatan yang tepat bisa mengatasi gejala miokarditis.
Penyakit jantung rematik (PJR) terjadi akibat komplikasi infeksi bakteri Streptococcus yang menyebabkan radang tenggorokan atau demam scarlet yang tidak diobati.
Kondisi ini dapat merusak katup dan otot jantung secara serius, bahkan hingga permanen. Gejalanya ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, aritmia, dan cepat lelah.
Penyakit jantung rematik dapat dicegah dengan mengobati radang tenggorokan menggunakan antibiotik.
Baca Juga
Ada perbedaan dari ciri penyakit jantung orang dewasa dengan anak-anak.
Dikutip dari Children's Hospital of Philadelphia, ciri-ciri penyakit jantung pada anak dapat didasari oleh usianya, yakni:
Jika berbagai ciri penyakit jantung pada anak di atas terjadi, segera bawa mereka ke dokter agar bisa diperiksa lebih lanjut.
Beberapa kelainan jantung pada anak tidak diketahui penyebabnya. Namun, Anda tetap dapat menurunkan faktor risiko yang bisa memicu masalah ini.
Sejumlah cara mengurangi faktor risiko penyakit jantung pada anak, yakni:
Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar kelainan jantung pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Kelainan jantung pada bayi bisa terdeteksi sejak dalam kandungan. Ciri umumnya seperti tangan dan kaki kebiruan, sesak napas, hingga sulit menyusu.
8 Jun 2023
Suami Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair, meninggal dunia pada Selasa (18/12/2020) pagi. Menurut manajer BCL, Ashraf meninggal dunia akibat serangan jantung. Sebenarnya, apa penyebab serangan jantung di usia muda?
18 Feb 2020
Ada beberapa makanan yang menjadi pantangan bagi penderita kolesterol tinggi. Beberapa makanan ini lebih baik dihindari bagi penderita kolestrol tinggi karena dapat meningkatkan kadar kolestrol hingga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung koroner.
4 Jun 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved