logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

8 Jenis Kelainan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai

open-summary

Sama seperti orang dewasa, penyakit jantung juga bisa diderita anak-anak. Terdapat sejumlah kelainan jantung pada anak yang perlu diwaspadai, mulai dari aritmia, aterosklerosis, penyakit Kawasaki, hingga penyakit jantung bawaan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

18 Apr 2022

Penyakit jantung pada anak salah satunya adalah penyakit Kawasaki

Penyakit jantung pada anak harus dikenali gejalanya, agar pertolongan dokter tidak terlambat

Table of Content

  • 8 jenis kelainan jantung pada anak
  • Ciri-ciri umum penyakit jantung pada anak sesuai usia
  • Menurunkan risiko penyakit jantung pada anak

Gangguan jantung biasanya identik dengan orang dewasa dan lanjut usia. Namun, tahukah Anda kalau ada beberapa kelainan jantung pada anak yang mengintai dan perlu diwaspadai? Simak penjelasan lebih lanjut seputar jenis-jenis dan penanganannya.

Advertisement

8 jenis kelainan jantung pada anak

Penyakit jantung bawaan yang dapat dialami anak baru lahir, mungkin merupakan salah satu jenis kelainan jantung pada anak yang paling familiar di telinga masyarakat.

Selain itu, ada pula gangguan jantung lainnya yang dapat dialami anak, seperti penyakit Kawasaki yang diakibatkan peradangan hingga aterosklerosis karena pembuluh darah yang tersumbat.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah jenis-jenis kelainan jantung pada anak yang dapat terjadi.

1. Penyakit jantung bawaan

Sesuai namanya, penyakit jantung bawaan terjadi ketika ada kelainan atau cacat pada jantung anak sejak lahir. Penyakit ini juga sering disebut sebagai cacat jantung bawaan atau penyakit jantung kongenital.

Penyakit jantung bawaan pada bayi biasanya diidentifikasi dokter saat masa kehamilan maupun setelah persalinan karena gejala khas tertentu.

Kelainan jantung bawaan pada bayi biasanya ditandai dengan sejumlah gejala berikut:

  • Kulit, kuku, bibir, dan jari yang kebiruan
  • Berat badan rendah
  • Sulit bernapas
  • Sulit menyusu
  • Pertumbuhan anak yang lambat.

Ada pula kasus kelainan jantung bawaan yang terjadi beberapa tahun setelah kelahiran anak. Pada kasus ini, gejala penyakit jantung bawaan pada anak dapat berupa detak jantung yang tidak normal, merasa pusing, pingsan, serta sulit bernapas.

Kelainan jantung pada anak ini umumnya membutuhkan perawatan jangka panjang. Penanganan medis dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, tindakan pembedahan, atau prosedur kateter.

Jika penyakit jantung kongenital anak dianggap parah, tindakan transplantasi jantung mungkin perlu dilakukan.

Perawatan penyakit jantung bawaan dapat didasari beberapa faktor, di antaranya tingkat keparahan, usia, ukuran tubuh si kecil, hingga kesehatan secara umum.

2. Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki merupakan penyakit langka yang perlu diwaspadai. Penyakit jantung ini kerap menyerang anak-anak, terutama anak laki-laki Asia. Diperkirakan sekitar 75 persen kasus penyakit Kawasaki diderita oleh anak laki-laki di benua Asia.

Penyakit Kawasaki terjadi ketika adanya peradangan pada pembuluh darah yang ada di tangan atau kaki. Penyakit ini juga dapat menyerang bagian kelenjar getah bening sehingga anak mengalami peradangan pada mulut, hidung dan tenggorokan.

Gejala penyakit Kawasaki terdiri atas beberapa fase. Namun, tanda-tanda utama dari penyakit jantung pada anak ini berupa:

  • Demam
  • Ruam kulit
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Iritasi pada mata sehingga menjadi merah
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher
  • Iritasi dan peradangan pada mulut, bibir, dan tenggorokan.

Penanganan utama pada anak penderita penyakit Kawasaki biasanya berupa pemberian antibodi atau terapi imunoglobulin intravena untuk melawan infeksi.

Terapi ini dilakukan pada sepuluh hari pertama demam yang melanda anak. Setelah itu, penderitanya juga dapat diberikan aspirin untuk meredakan inflamasi atau peradangan.

3. Aterosklerosis

Aterosklerosis dapat terjadi jika pembuluh darah mengalami penyumbatan karena penumpukan plak (misalnya lemak, kolesterol, kalsium, atau sampah sel tubuh).

Penyempitan tersebut menghambat aliran darah sehingga menghambat distribusi oksigen dan nutrisi ke tubuh anak.

Aterosklerosis biasanya terjadi akibat faktor usia. Namun, anak-anak juga dapat menderita penyakit ini jika menyandang beberapa faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, atau penyakit diabetes.

Anak-anak dan orang dewasa yang terkena aterosklerosis biasanya menunjukkan gejala berupa sakit di bagian dada, sulit bernapas, kelelahan, serta lemah otot karena terhambatnya aliran darah.

Mereka mungkin juga memperlihatkan tanda-tanda lainnya, seperti nyeri pada bagian kaki dan tangan hingga sering terlihat kebingungan.

Aterosklerosis pada anak dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan dan tindakan pembedahan.

4. Aritmia

kelainan jantung pada anak
Artimia pada anak

Detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat dengan pola yang tidak teratur pada anak dapat disebabkan oleh aritmia. Aritmia adalah gangguan irama jantung yang tak normal.

Pada kondisi ini, detak jantung anak dapat berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga kinerja jantungnya menjadi kurang efisien.

Gejala aritmia meliputi kelelahan, lesu, pusing, pingsan, pucat, nyeri dada, berkeringat, sesak napas, dan kesulitan makan. 

Kondisi ini dapat disebabkan penyakit jantung bawaan, infeksi, demam, atau obat-obatan tertentu. Pengobatan kelainan jantung pada anak ini bergantung pada jenisnya.

5. Murmur jantung

Penyakit jantung bising atau murmur jantung adalah kondisi adanya suara yang mendesing saat aliran darah bergerak melalui jantung.

Kondisi ini terjadi apabila katup jantung tidak menutup atau membuka dengan benar. Penyakit murmur jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner, demam, atau anemia.

6. Perikarditis

Perikarditis terjadi ketika kantung tipis atau selaput yang mengelilingi jantung (perikardium) meradang atau terinfeksi. Kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah.

Penyebab kelainan jantung pada bayi ini dipicu oleh infeksi bakteri, trauma dada, atau gangguan jaringan ikat (misalnya lupus).

Pengobatan perikarditis bergantung pada tingkat keparahan penyakit, usia, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.

7. Miokarditis

Infeksi virus dapat menyebabkan miokarditis yang mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Walaupun jarang terjadi, gejalanya perlu Anda waspadai.

Penyakit jantung pada anak ini dapat ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan rasa tidak nyaman di dada. Perawatan yang tepat bisa mengatasi gejala miokarditis.

8. Penyakit jantung rematik

Penyakit jantung rematik (PJR) terjadi akibat komplikasi infeksi bakteri Streptococcus yang menyebabkan radang tenggorokan atau demam scarlet yang tidak diobati. 

Kondisi ini dapat merusak katup dan otot jantung secara serius, bahkan hingga permanen. Gejalanya ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, aritmia, dan cepat lelah.

Penyakit jantung rematik dapat dicegah dengan mengobati radang tenggorokan menggunakan antibiotik.

Baca Juga

  • STEMI Adalah Salah Satu Serangan Jantung yang Berbahaya
  • Hubungan Penyakit Jantung dan Kesehatan Mental Ternyata Sangat Erat
  • Sama-Sama Kolesterol Jahat, Ini Perbedaan VLDL dengan LDL

Ciri-ciri umum penyakit jantung pada anak sesuai usia

penyakit jantung pada anak
Ciri-ciri penyakit jantung pada anak dapat didasari usianya

Ada perbedaan dari ciri penyakit jantung orang dewasa dengan anak-anak.

Dikutip dari Children's Hospital of Philadelphia, ciri-ciri penyakit jantung pada anak dapat didasari oleh usianya, yakni:

Anak bayi

  • Sulit bernapas saat menyusu
  • Sering berkeringat saat menyusu
  • Bagian gusi dan lidah berubah menjadi biru
  • Pingsan.

Anak balita

  • Tidak mampu bersaing atau menyamai kemampuan fisik anak-anak seusianya
  • Lebih cepat sesak napas saat beraktivitas fisik dibandingkan teman sebayanya
  • Lebih cepat berkeringat saat beraktivitas fisik dibandingkan teman-temannya
  • Bagian gusi atau lidahnya berubah menjadi biru
  • Pingsan

Anak remaja

  • Tak mampu bersaing atau menyamai kemampuan fisik teman-teman sebayanya
  • Lebih cepat sesak napas saat beraktivitas fisik dibandingkan teman-temannya
  • Lebih cepat berkeringat saat beraktivitas fisik dibandingkan teman-temannya
  • Bagian gusi dan lidahnya berubah menjadi biru
  • Nyeri dada saat berolahraga atau beraktivitas fisik
  • Pingsan
  • Palpitasi jantung (jantung berdetak kencang atau tidak normal)
  • Merasa pusing saat berolahraga.

Jika berbagai ciri penyakit jantung pada anak di atas terjadi, segera bawa mereka ke dokter agar bisa diperiksa lebih lanjut.

Beberapa kelainan jantung pada anak tidak diketahui penyebabnya. Namun, Anda tetap dapat menurunkan faktor risiko yang bisa memicu masalah ini. 

Sejumlah cara mengurangi faktor risiko penyakit jantung pada anak, yakni:

  • Mencegah anak kelebihan berat badan
  • Menjaga anak agar terhindar dari paparan asap rokok
  • Memberikan makanan bergizi seimbang untuk anak
  • Mengajak anak untuk rutin berolahraga.

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar kelainan jantung pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

penyakit jantungsakit jantungcacat jantungcacat jantung bawaanspesialis jantung

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved