Meskipun kerap dikaitkan dengan keguguran, berhubungan intim saat hamil muda bukanlah hal yang dilarang. Alasannya, otot-otot di sekitar rahim dan keberadaan cairan ketuban bisa melindungi janin ketika Anda dan pasangan berhubungan seksual.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Feb 2023
Apakah berhubungan intim saat hamil muda diperbolehkan?
Table of Content
Berhubungan intim saat hamil muda kerap dikaitkan dengan keguguran dan hal-hal negatif lain yang berdampak buruk pada kesehatan janin. Akan tetapi, apakah klaim tersebut hanya rumor belaka atau benar adanya?
Advertisement
Supaya tidak ada lagi salah kaprah, berikut adalah penjelasan tentang berhubungan badan saat hamil muda yang perlu Anda simak.
Pertanyaan seputar apakah hamil muda boleh berhubungan seksual atau tidak sering kali dilontarkan banyak orang.
Hal ini wajar, karena setiap ibu hamil ingin janinnya tumbuh dengan sehat sampai nanti dilahirkan.
Dilansir dari Healthline, Anda dan pasangan boleh berhubungan intim saat hamil muda ataupun pada fase-fase kehamilan setelahnya.
Sebab, otot-otot yang ada di sekitar rahim dan keberadaan cairan ketuban membantu melindungi janin saat Anda berhubungan seksual.
Begitu pula dengan sumbat lendir (mucus plug) pada pembukaan serviks yang mampu mencegah masuknya kuman ke dalam rahim.
Di sisi lain, penis dari pasangan Anda pun tidak bisa menyentuh atau merusak rahim ketika berhubungan badan.
Memang perlu diakui bahwa keguguran umumnya kerap terjadi pada trimester pertama, jika dibandingkan dengan trimester lainnya.
Namun, berhubungan seks bukanlah penyebab dari keguguran.
Kendati dianggap aman, Anda dianjurkan untuk tidak berhubungan intim saat hamil muda apabila dokter tidak mengizinkannya.
BACA JUGA: 6 Cara Berhubungan Intim yang Tidak Mengakibatkan Kehamilan
Terdapat banyak alasan mengapa ibu hamil mengalami perdarahan ringan atau kemunculan bercak pada trimester pertama.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena sebagian besar kasus perdarahan ringan dan timbulnya bercak umumnya bukan disebabkan hubungan seksual.
Berdasarkan penjelasan dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 1512-25 persen wanita hamil mengalami perdarahan pada trimester pertama.
Akan tetapi, statistik itu tidak disertai dengan informasi terkait aktivitas seksual dari sebagian wanita hamil tersebut.
Selain itu, bercak darah pada beberapa minggu pertama kehamilan dapat menandakan implantasi atau menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dalam lapisan rahim.
Perdarahan hebat juga mungkin mengindikasikan adanya masalah lain, seperti plasenta previa atau kehamilan ektopik. Lagi-lagi, berhubungan intim tidak bisa memicu kedua kondisi medis tersebut.
Meski demikian, segera kunjungi dokter apabila berbagai hal di bawah ini terjadi pada Anda.
BACA JUGA: Seks saat Hamil, Ketahui Keamanan dan Manfaatnya
Berhubungan intim dapat menimbulkan rasa nyeri selama kehamilan, tidak hanya pada trimester pertama saja.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan normal yang sedang terjadi pada tubuh ibu hamil.
Di samping menderita infeksi, berikut adalah beberapa alasan mengapa hubungan seksual bisa terasa sakit pada trimester pertama kehamilan.
Apabila hubungan intim terasa sangat sakit sehingga membuat Anda menghindarinya, diskusikan masalah ini dengan dokter kandungan.
Bisa jadi ada kondisi medis yang memicunya atau Anda hanya perlu mengubah posisi seks untuk meringankan rasa nyerinya.
BACA JUGA: Adakah Waktu Dilarang Berhubungan saat Hamil? Ini Penjelasannya
Walaupun berhubungan intim saat hamil muda dinilai aman dan boleh dilakukan, terdapat beberapa potensi efek negatif yang bisa muncul.
Terkadang, berhubungan badan ketika sedang hamil dapat menyebabkan vagina iritasi.
Hal tersebut berpotensi memicu perdarahan ringan atau bercak berwarna merah muda, merah terang, atau cokelat.
Kondisi ini tergolong normal dan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari.
Penetrasi vagina, baik dengan penis, jari, atau mainan seks, berpotensi menyebabkan pembuluh darah serviks mengalami perdarahan, terutama jika berbagai objek di atas bersentuhan dengan serviks.
Meskipun demikian, kondisi ini dianggap tidak membahayakan kehamilan.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa mencoba beberapa posisi seks selama kehamilan, seperti spooning, rear-entry, hingga duduk di atas tubuh pasangan.
Selama kehamilan, aliran darah jadi meningkat ke area panggul. Hal ini bisa menyebabkan sensitivitas dan terkadang memicu rasa tidak nyaman bagi sebagian wanita ketika berhubungan seksual.
Ditambah lagi, ukuran rahim yang membesar dan terletak di bagian bawah panggul dapat menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan badan.
Supaya seks selama kehamilan terasa lebih nyaman dan memuaskan, tidak ada salahnya bagi Anda dan pasangan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Punya pertanyaan lain seputar kehamilan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa tanda IUD bermasalah adalah posisi iUD bergeser, IUD sudah kedaluwarsa, dan terjadi kehamilan. Risiko terjadinya IUD yang bermasalah jadi lebih besar pada wanita yang berusia muda dan baru menjalani aborsi medis.
8 Mei 2023
Meskipun terbilang jarang, beberapa kehamilan bisa melahirkan bayi kembar siam. Jenis-jenis kembar siam memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah kembar parapagus.
8 Mei 2019
Pir termasuk bahan pangan yang baik untuk disantap selama kehamilan. Manfaat buah pir untuk ibu hamil mulai dari melancarkan pencernaan, menambah energi, hingga meringankan stres.
27 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved