Dampak dari perceraian yang buruk untuk kesehatan bisa membuat risiko penyakit diabetes hingga kanker. Lebih parahnya lagi, perceraian bisa sebabkan kematian
2023-03-26 06:59:04
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kesehatan Anda juga bisa terganggu setelah bercerai dengan pasangan
Perceraian kadang menjadi satu-satunya solusi yang bisa ditempuh sebagai jalan keluar dari masalah yang dialami pasangan. Namun sering tidak disadari, perceraian juga ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan, bahkan mengakibatkan penyakit kronis. Dampak perceraian ternyata bisa menyebab menyebabkan kematian
Advertisement
Mulai dari dampak psikologis hingga fisik, efek perceraian terhadap kesehatan ternyata tidak bisa dianggap sepele. Secara ilmiah, berikut adalah efek yang dapat timbul akibat proses perceraian terhadap kesehatan Anda.
Saat perceraian terjadi, risiko menurunnya kesehatan menjadi lebih besar. Di sisi lain, risiko kematian meningkat sebesar 23 persen. Meski begitu, sebagian besar orang yang bercerai dapat melewati proses ini dengan baik.
Hanya sebagian kecil orang yang harus melewati proses perceraian (sekitar 10-15 persen) merasa kesulitan sehingga berpengaruh terhadap kesehatannya. Posisi tidak terikat komitmen dengan orang lain dapat memudahkan seseorang untuk menjalani gaya hidup yang kurang sehat
Bagi orang yang kesulitan melewati proses perceraian, rasa kesepian dapat menjadi faktor yang memperparah kondisi kesehatannya. Hal tersebut dapat memicu perilaku yang merugikan kesehatan, seperti pola makan yang tidak sehat, siklus tidur yang berantakan, kurangnya olahraga dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Selain itu, bagi orang yang kesulitan melewati proses perceraian, setidaknya memiliki risiko terhadap 3 penyakit kronis, dan kematian.
Dampak negatif dari perceraian adalah risiko penyakit berbahaya. Risiko penyakit kronis ini berupa penyakit jantung, diabetes, dan kanker meningkat sebesar 20 persen. Perubahan pola dan gaya hidup juga menjadi dampak buruk perceraian yang bisa dialami oleh para korban.
Stres akibat perceraian juga akan membuat pola makan Anda berubah. Bisa jadi, Anda makan lebih banyak untuk menghilangkan stres. Mungkin juga bisa terjadi sebaliknya saat Anda sama sekali tidak napsu makan. Hal ini akan membuat perubahan berat badan yang drastis dalam waktu singkat.
Menikah lagi belum tentu bisa mengobati rasa sakit yang diderita. Mereka yang menikah kembali setelah bercerai masih memiliki risiko terkena penyakit kronis lebih besar 12 persen. Selain itu, risiko kematian pun tetap lebih tinggi sebesar 19 persen.
Baca juga: Persyaratan Cerai Pihak Istri dan Suami yang Harus Disiapkan Sebelum ke Pengadilan
Melihat fakta di atas, Anda juga perlu memahami bahwa tidak semua perceraian pasti menimbulkan masalah kesehatan. Pada kasus ketika pernikahan justru menjadi penyebab stres, perceraian bisa memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Salah satu jalan utama untuk dapat melewati perceraian dengan baik adalah dengan menjaga kadar stres.
Jika kadar stres sudah mencapai 7-10, ini saat yang tepat bagi Anda untuk segera merawat diri secara mental maupun fisik. Saat tingkat stres mencapai nilai di atas 6, akan sulit bagi Anda untuk membuat keputusan yang rasional.
Dengan menjaga tingkat stres, interaksi yang terjadi antara Anda dan mantan pasangan dapat lebih produktif dan keputusan yang dibuat juga dapat lebih tepat. Beberapa hal di bawah ini dapat membantu Anda mengendalikan stres.
Bagi Anda yang sedang menjalaninya proses perceraian, efek perceraian terhadap kesehatan merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan.
Jika merasa kesulitan secara fisik maupun mental saat melewati proses ini, konsultasikan kondisi Anda dengan psikolog maupun psikiater terpercaya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan pendampingan yang diperlukan, untuk bisa kembali sehat.
Baca juga: Langkah yang Harus Dilakukan Saat Menghadapi Istri Minta Cerai
Perceraian mungkin menjadi solusi terakhir saat hubungan pernikahan Anda sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Namun, perlu diingat bahwa dampak dari perceraian bisa sangat berbahaya untuk kesehatan. Segera berkonsultasi dengan dokter saat muncul gejala penyakit.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan fisik dan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kaki dingin bukan hanya terjadi akibat cuaca yang sedang dingin. Namun, bisa juga disebabkan oleh masalah sirkulasi darah, anemia, hipotiroidisme, hingga penyakit aterosklerosis.
Ciri-ciri darah tinggi kadang tidak terlihat, namun siap membunuh korbannya tiba-tiba. Beberapa kondisi yang dapat menjadi tandanya mulai dari sakit kepala parah, kesulitan bernapas, hingga detak jantung tidak normal.
Macam-macam emosi dalam diri manusia ternyata mewakili perasaannya. Beberapa macamnya menurut ahli, antara lain bahagia, sedih, takut, jijik, marah, dan terkejut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved