Bercak putih pada wajah bayi seperti panu bisa jadi indikasi pityriasis alba. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi risikonya akan meningkat jika bayi menderita eksim.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
11 Agt 2023
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu diakibatkan oleh pityriasis alba
Table of Content
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu bisa diakibatkan oleh pityriasis alba. Tidak hanya kulit bayi belang seperti panu, kondisi penyakit bayi ini juga menyebabkan kulit kering dan bersisik.
Advertisement
Pityriasis alba sebagai penyakit kulit pada bayi kerap disebut panu pada bayi karena ciri-cirinya yang mirip. Istilah medis ini diambil dari kata pityriasis yang berarti “bersisik atau berkerak” dan alba yang berarti “putih”.
Berdasarkan riset terbitan National Center for Biotechnology Information, pityriasis alba pada bayi umumnya ditemukan pada usia 3 tahun hingga remaja 16 tahun. Selain itu, laki-laki lebih sering mengalami pityriasis alba pada bayi daripada perempuan.
Anak yang memiliki kondisi kulit kronis atau eksim juga berisiko lebih tinggi mengalami pityriasis alba. Namun, kondisi ini tidak menular pada orang di sekitarnya.
Gejala pityriasis alba ditandai dengan adanya bercak putih di wajah bayi seperti panu. Penyebab pastinya belum diketahui. Namun, risiko terkena pityriasis alba akan meningkat jika menderita eksim.
Bentuk bercak putih pada wajah bayi seperti panu pada anak dengan pityriasis alba adalah bulat atau oval. Terkadang, diikuti dengan warna merah atau pink. Namun, ada pula bekas pucat di kulit setelah bercak kemerahan ini mereda.
Bercak pityriasis alba berwarna lebih terang dari kulit sekitarnya atau hipopigmentasi. Ukuran bercak berkisar antara 1-4 cm. Permukaannya bisa bersisik dan sesekali terasa gatal.
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu ini paling sering muncul di wajah, lengan atas, leher, dada, dan juga punggung. Setelah beberapa minggu, bercak ini akan memudar dengan warna lebih pucat.
Baca Juga
Pada beberapa kasus, bekas bercak putih pada wajah bayi seperti panu bisa bertahan selama beberapa bulan hingga tahunan.
Tidak diketahui penyebab pasti terjadinya pityriasis alba, tetapi sering dianggap salah satu risiko terjadinya jika menderita eksim, yaitu dermatitis atopik yang ringan.
Jika berkaitan dengan eksim, bercak putih pada wajah bayi seperti panu ini bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang bereaksi agresif terhadap pemicunya. Pada orang dewasa atau bayi yang mengalami eksim, kemampuan kulit sebagai pelindung tubuh menurun.
Idealnya, sistem kekebalan tubuh hanya akan menyerang protein substansi berbahaya seperti bakteri dan virus.
Namun jika menderita eksim, sistem kekebalan tubuh tidak bisa membedakan mana yang berbahaya dan tidak. Justru, sistem imun menyerang substansi sehat dalam tubuh dan menyebabkan terjadinya pityriasis alba.
Umumnya, selain muncul bersamaan dengan eksim, pityriasis alba juga bisa muncul dengan kulit kering.
Selain itu, paparan sinar matahari juga membuat area kulit di sekitar bercak putih menjadi lebih gelap. Oleh karena itu, bercak putih pada wajah bayi seperti panu pun semakin terlihat.
Baca Juga
Akan tetapi, ada pula hubungan yang tidak diketahui antara pityriasis alba pada bayi dengan kasus ini:
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu berupa pityriasis alba ini ternyata terdiri dari dua jenis, yaitu:
Bercak putih terlihat seperti lebih gelap, lalu di sekitar bercak gelap. Lalu, di sekeliling bagian gelap tersebut ditemukan bercak putih. Kulit yang menjadi bersisik juga ditemukan pada pityriasis alba pigmenting.
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu ini memiliki ciri dengan bercak yang menyebar luas. Selain itu, sisik juga tidak ditemukan pada bercak keputihan ini. Namun, pityriasis alba ekstensif jarang muncul di wajah, melainkan batang tubuh.
Tidak semua pityriasis alba perlu ditangani dengan obat karena bisa mereda dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Meski demikian, dokter bisa meresepkan krim pelembap atau krim steroid seperti hydrocortisone untuk mengatasinya.
Pada beberapa kasus tertentu, dokter juga mungkin meresepkan krim nonsteroid seperti pimecrolimus.
Jenis-jenis krim yang diresepkan ini bisa menyamarkan terjadinya perubahan warna kulit. Tak hanya itu, juga melegakan kulit yang terasa kering, gatal, atau pecah-pecah.
Perlu diingat, meski sudah diatasi dengan obat tertentu, pityriasis alba ini bisa kembali terjadi di masa depan. Akan tetapi, pada sebagian besar kasus, pityriasis alba akan mereda dengan sendirinya ketika anak menginjak usia dewasa.
Jika bayi mengalami pityriasis alba, pastikan kelembapan kulitnya tetap terjaga. Beberapa cara perawatannya seperti:
Bercak putih pada wajah bayi seperti panu bisa jadi diakibatkan pityriasis alba. Gejala yang timbul pada pityriasis alba pada bayi masih belum diketahui. Namun, hal ini erat kaitannya dengan eksim dan kulit kering.
Pityriasis alba adalah masalah kulit ringan dan bisa memudar dengan sendirinya.
Apabila ingin merawat kulit dengan bercak putih pada wajah bayi seperti panu pada pityriasis alba, gunakan pelembap dan tabir surya agar kulit tidak bersisik serta melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.
Apabila Anda menemukan gejala pityriasis alba pada kulit bayi bahkan semakin menyebar ke bagian lain tubuh, konsultasikan kepada dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Berat badan bayi baru lahir adalah salah satu indikator yang cukup penting agar dokter bisa memantau perkembangan dan pertumbuhannya kelak. Namun, berat badan saat ia lahir bukan menjadi patokan berat badannya saat dewasa nanti.
14 Jun 2019
Pertolongan pertama digigit ular meliputi menelepon ambulans agar korban bisa dibawa ke rumah sakit, mendeteksi jenis ularnya beracun atau tidak, serta membersihkan luka. Kecepatan pemberian perawatan medis memegang peran penting dalam proses penyelamatan.
21 Jul 2023
Pernahkah Anda merasa sakit kepala setelah menangis tersedu-sedu? Ternyata, pusing setelah menangis dapat disebabkan oleh perasaan intens yang memicu proses di dalam otak dan akhirnya mengundang sakit kepala.
20 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved