Setelah pasangan berhubungan seksual dan dinyatakan positif hamil, sebenarnya ada perjalanan panjang menuju ke sana. Salah satunya adalah nidasi atau implantasi. Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
21 Jul 2020
Nidasi merupakan salah satu tanda positif hamil
Table of Content
Setelah pasangan berhubungan seksual dan dinyatakan positif hamil, sebenarnya ada perjalanan panjang menuju ke sana. Salah satunya adalah nidasi atau implantasi. Nidasi adalah proses tertanamnya hasil pembuahan ke dalam endometrium.
Advertisement
Awalnya, sel telur yang telah dibuahi membelah diri menjadi embrio dan bergerak perlahan menuju rahim. Setibanya di rahim, embrio akan menempel dan tertanam di dinding rahim, inilah yang disebut proses nidasi. Terkadang, ada perempuan yang mengalami flek atau spotting dalam periode beberapa hari setelah nidasi terjadi.
Ada banyak orang yang mengira flek atau darah yang keluar beberapa hari setelah implantasi atau nidasi terjadi sebagai haid. Padahal, itu adalah darah yang keluar ketika embrio melekat ke dinding rahim.
Keluarnya flek ini termasuk salah satu tanda-tanda kehamilan yang paling umum terjadi. Setidaknya, 25% perempuan mengalami hal ini beberapa hari setelah berhubungan seksual.
Namun sangat mudah membedakan flek akibat nidasi dan haid. Flek ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 24-48 jam. Ini sesuai dengan waktu yang diperlukan sel telur untuk melekatkan diri ke dinding rahim.
Jika dirunut, biasanya keluarnya flek ini terjadi sekitar 23 hari sejak hari pertama haid terakhir. Kronologinya secara umum sebagai berikut:
Selain durasi, warna darah yang keluar pada periode nidasi juga cenderung kecokelatan. Ini berbeda dengan darah haid yang berwarna merah segar. Aliran darah flek ini juga tidak keluar terlalu banyak, hanya berupa flek saja.
Baca Juga
Pendarahan dalam bentuk apapun dianggap sebagai sinyal bahaya bagi ibu hamil. Ini betul, itu sebabnya dokter spesialis kandungan selalu meminta ibu hamil melaporkan tanda-tanda munculnya flek atau pendarahan meskipun ternyata tidak berbahaya sekali pun.
Jika flek menimbulkan keraguan apakah janin di dalam kandungan tetap aman, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter. Umumnya, dokter akan melakukan rangkaian tes seperti USG atau pemeriksaan transvaginal untuk tahu persis apa pemicu munculnya flek.
Akan menjadi lebih berbahaya apabila darah yang keluar berwarna merah segar, terutama jika disertai dengan keluhan seperti nyeri di area perut bawah. Ini bisa jadi sinyal terjadinya keguguran atau kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan). Apabila ini yang terjadi, harus segera diberikan penanganan medis darurat.
Tidak semua calon ibu merasakan tanda-tanda terjadinya nidasi atau implantasi. Beberapa merasakan gejala seperti kram perut, namun ada juga yang tidak. Gejala yang mungkin muncul seperti di bawah ini, yang juga menandakan kehamilan:
Untuk bisa mengandung, sel telur yang telah dibuahi harus melekat ke dinding rahim. Beberapa perempuan akan merasakan kram perut saat proses perlekatan ini terjadi. Biasanya, kram ini muncul beberapa hari setelah ovulasi terjadi.
Gejala paling jelas ketika seseorang hamil adalah haid yang terlambat datang. Terlebih jika siklus haid setiap bulannya cenderung teratur, kemunduran beberapa hari saja bisa menandakan positif hamil.
Perubahan hormonal bisa menyebabkan pencernaan ibu hamil terasa tidak nyaman. Itu sebabnya, selain kram perut kerap muncul gejala lain seperti kembung.
Gejala lain yang bisa cukup dominan adalah sensitivitas terhadap aroma tertentu, biasanya terkait dengan makanan. Ini juga berhubungan dengan faktor hormonal.
Nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke-6 hingga ke-10 setelah hubungan seksual. Saat ini terjadi, level hormon estrogen menurun dan dinding rahim tengah bersiap menerima perlekatan, dibantu oleh hormon progesteron.
Apabila perlekatan berhasil, tubuh akan membentuk plasenta. Dalam waktu dua minggu kemudian, hormon human chorionic gonadotropin (hCG) semakin tinggi sehingga testpack bisa mendeteksinya dengan mudah.
Baca Juga
Namun jika perlekatan tidak terjadi, maka hormon estrogen akan kembal meningkat. Di saat bersamaan, dinding rahim mulai luruh dan menandakan dimulainya kembali siklus menstruasi.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Asfiksia neonatorum adalah kondisi yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir. Kondisi ini menyebabkan bayi kekurangan oksigen selepas lahir yang dapat berakibat fatal.
20 Mei 2019
Greysia Polii Hamil di usia 35 tahun. Meski cukup berisiko, menjaga pola hidup sehat dan selalu berkonsultasi dengan dokter bisa jadi cara menjaga kehamilan yang tepat.
31 Jan 2023
Melahirkan bayi sungsang bisa dilakukan lewat persalinan normal. Hanya saja, ada beberapa kondisi dan syarat yang harus dipenuhi, seperti usia kehamilan yang sudah cukup hingga ukuran janin yang tidak terlalu besar.
17 Mei 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved