Modifikasi gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan lemak serta rutin olahraga bisa membantu mengurangi dan mengontrol tekanan darah tinggi. Namun bila upaya tersebut kurang membuahkan hasil, maka diperlukan obat hipertensi untuk mengontrol tekanan darah.
24 Okt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sebelum meresepkan obat hipertensi, dokter akan memeriksa tekanan darah Anda terlebih dahulu
Table of Content
Semua orang yang tekanan darahnya tinggi akan disarankan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Perlu atau tidaknya penggunaan obat hipertensi tergantung dari tingkat hipertensi dan seberapa besar risiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Advertisement
Baca Juga
Dokter akan melakukan pemeriksaan cukup lengkap untuk menentukan apakah seorang pengidap hipertensi berisiko mengalami masalah kesehatan lainnya.
Jika tekanan darah Anda selalu berada di atas 140/90mmHg akan tetapi risiko komplikasi dan masalah kesehatan lain masih rendah, biasanya dokter menyarankan perubahan gaya hidup terlebih dahulu.
Jika tekanan darah 140/90mmHg dengan risiko gangguan kesehatan yang tinggi, maka akan diresepkan obat selain harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Namun jika angka tekanan darah Anda secara konsisten mencapai 160/100mmHg atau lebih, Anda akan diresepkan obat hipertensi untuk menurunkan tekanan darah sekaligus disarankan untuk mengubah gaya hidup dan pola makan.
Modifikasi gaya hidup yang diperlukan untuk menurunkan tekanan darah adalah:
Bila modifikasi gaya hidup tidak berhasil menurunkan tekanan darah, dokter akan meresepkan obat-obatan yang bisa mengontrol tekanan darah. Biasanya salah satu atau kombinasi dari jenis obat berikut ini:
Obat ini bekerja mengeluarkan kelebihan air dan garam dari tubuh sehingga cairan yang mengalir di pembuluh darah jadi berkurang. Dampaknya, tekanan pada dinding pembuluh darah juga akan berkurang. Contoh obat berupa furosemide, hydrochlorothiazide dan indapamide
Obat ini membantu pembuluh darah supaya rileks dengan cara mencegah pembentukan angiotensin, senyawa kimia di tubuh yang membuat pembuluh darah menyempit. Obat ACE inhibitors yang sering diresepkan adalah enalapril, lisinopril dan ramipril.
Seperti namanya, obat ini bekerja mencegah kalsium masuk ke dalam sel-sel jantung dan arteri sehingga arteri jadi rileks dan melebar. Contoh obat jenis ini adalah amlodipine, diltiazem, nifedipine dan verapamil.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek dari hormon epinefrin atau adrenalin, dengan demikian jantung akan berdetak lebih lambat dengan kekuatan yang lebih kecil. Obat beta blockers contohnya metoprolol, nadolol dan atenolol.
Renin adalah senyawa yang diproduksi oleh ginjal dan memicu rangkaian proses yang meningkatkan tekanan darah. Obat ini berfungsi menghambat produksi renin sehingga proses peningkatan tekanan darah tidak terjadi.
Obat ini mencegah hormon norepinefrin mengkontraksikan otot pembuluh darah. Dengan demikian pembuluh darah jadi rileks dan lebih lebar. Obat alpha blockers yang sering diresepkan adalah doxazosin, prazosin dan terazosin.
Cara kerja obat ini serupa dengan beta blockers. Lebih sering diresepkan bila kondisi hipertensi berisiko menyebabkan gagal jantung.
Obat jenis ini mencegah pengiriman sinyal dari otak ke sistem saraf untu mempercepat detak jantung dan mempersemit pembuluh darah. Dampaknya jantung jadi tidak bekerja terlalu keras memompa darah dan tekanan darah menurun.
Obat ini berfungsi mencegah otot-otot pembuluh darah mengkerut dan menyempit. Hasilnya pembuluh darah menjadi rileks dan aliran darah lebih lancar sehingga jantung tidak perlu memompa terlalu keras.
Obat satu ini sering dikombinasikan dengan obat lain seperti diuretik. Biasanya diresepkan bagi penderita hipertensi yang tekanan darahnya sulit dikontrol atau penderita hipertensi dengan diabetes atau gagal jantung.
Keberhasilan obat-obat tersebut mengontrol tekanan darah tinggi dipengaruhi juga oleh usia, jenis kelamin, gaya hidup, tingkat hipertensi serta kondisi kesehatan secara umum. Kadang seseorang membutuhkan percobaan beberapa jenis obat sampai menemukan yang cocok untuk mengatasi kondisi hipertensinya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berapa lama kolesterol normal kembali? Enam bulan adalah target yang realistis untuk memberi waktu bagi tubuh memproses kelebihan kadar kolesterol
CAD adalah salah satu kelompok penyakit yang bisa membahayakan nyawa seseorang. Kesigapan dalam menangani penyakit CAD dapat mengurangi risiko komplikasinya.
Manfaat seledri untuk darah tinggi berasal dari kandungan serat, vitamin, mineral di dalamnya, termasuk senyawa phthalide dan mineral kalium yang membantu mengontrol tekanan darah dan melemaskan dinding arteri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved