Berbagai Penyebab Perut Mual dan Tidak Nafsu Makan yang Perlu Diwaspadai

Mual dan tidak nafsu makan merupakan kombinasi umum yang dapat disebabkan oleh sejumlah masalah kesehatan. Jika kedua masalah ini terjadi, Anda juga bisa terancam kekurangan nutrisi sehingga berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, mari kenali penyebab perut mual dan tidak nafsu makan supaya masalah ini dapat diantisipasi.

Penyebab perut mual dan tidak nafsu makan

Mulai dari keracunan makanan, alergi, obat-obatan, hingga penyakit yang serius, inilah sederet penyebab perut mual dan tidak nafsu makan yang mesti diwaspadai.

1. Keracunan makanan

Bakteri dan virus dapat mencemari makanan dan menyebabkan keracunan. Selain mual dan hilangnya nafsu makan, keracunan makanan dapat menyebabkan kram perut, demam, muntah, dan diare.

Jika keracunan makanan sampai menyebabkan suhu tubuh meningkat, feses berdarah, dehidrasi, hingga diare berdurasi lebih dari tiga hari, segera periksakan diri ke dokter.

2. Alergi makanan

Alergi terhadap makanan tertentu dapat menyebabkan mual, kram perut, dan muntah-muntah setelah mengonsumsinya.

Oleh sebab itu, Anda perlu menghindari berbagai makanan yang dapat memicu alergi supaya gejala yang mengganggu dan merugikan kesehatan bisa dicegah.

3. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat dapat menjadi penyebab perut mual dan tidak nafsu makan. Obat-obatan antidepresan, antiretroviral, antibiotik, dan obat antihipertensi bisa menyebabkan mual.

Sedangkan obat kemoterapi, obat gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), hingga obat antibiotik bisa memicu gejala tidak nafsu makan.

Jika obat-obatan ini mengganggu aktivitas Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan alternatifnya.

4. Gangguan psikologis

Beberapa gangguan psikologis dapat menjadi penyebab perut mual dan tidak nafsu makan, seperti stres dan gangguan kecemasan. Selain itu, gejala lain seperti tubuh gemetar, berkeringat, detak jantung cepat, dan sesak napas juga bisa terjadi.

5. Olahraga berat

Sebagian orang dapat merasakan perut mual dan tidak nafsu makan setelah berolahraga. Menurut studi, hal ini biasanya terjadi pada pelari maraton.

Olahraga berat seperti lari maraton dapat memindahkan pasokan darah di lambung ke bagian tubuh lainnya sehinga menyebabkan rasa mual. Selain itu, kelebihan atau kekurangan cairan saat berolahraga berat juga bisa menyebabkan mual.  

Usahakan untuk mendapatkan istirahat yang cukup sehingga rasa mual dan tidak nafsu makan bisa diatasi.

6. Kehamilan

Kehamilan adalah penyebab umum perut mual dan tidak nafsu makan yang bisa dirasakan wanita. Biasanya, kedua gejala ini akan datang saat usia kehamilan menginjak 9 minggu dan mulai hilang di usia 14 minggu.

Untuk mengatasi kedua gejala tersebut pada bumil, The American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan beberapa hal di bawah ini:

• Makan dalam porsi kecil namun teratur
• Memilih makanan hambar (bland foods)
• Menghindari bau yang dapat mengundang rasa mual
• Minum air yang mengandung jahe
• Mengonsumsi kue kering sebelum beraktivitas di pagi hari.

Jika rasa mual dan tidak nafsu makan dirasa semakin parah, Anda disarankan untuk periksa ke dokter.

7. Operasi

Setelah menjalani operasi, seseorang dapat merasa mual dan tidak nafsu makan akibat efek samping dari obat anestesi. Jenis operasinya juga bisa menentukan kemungkinan munculnya kedua gejala tersebut.

Jika pasien memiliki risiko untuk mual dan muntah-muntah setelah operasi, dokter akan memberikan obat sebelum, selama, dan sesudah operasi.

Hilangnya nafsu makan juga bisa terjadi saat seseorang sedang menjalani masa pemulihan setelah operasi. Cobalah untuk minum air lebih teratur dan makan dalam porsi sedikit untuk mengatasinya.

8. Kanker

Pasien kanker dapat merasakan mual-mual dan tidak nafsu makan. Kemungkinan penyebabnya ada dua, yakni infeksi dan sumbatan di usus.

Beberapa pengobatan kanker, misalnya kemoterapi, juga bisa menyebabkan mual. Biasanya, dokter akan memberikan obat untuk mengatasinya.

Perubahan pada indra penciuman dan perasa, perasaan kenyang, dan efek samping pengobatan juga bisa menyebabkan pasien kanker mengalami mual dan tidak nafsu makan.

Untuk menanganinya, pasien kanker akan diminta untuk makan dalam porsi kecil namun teratur, memilih makanan tinggi kalori, atau memotong makanan menjadi bagian kecil agar lebih mudah ditelan.

9. Infeksi

Infeksi virus atau bakteri, seperti flu dan gastroenteritis, dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makannya. Selain itu, rasa mual juga bisa datang.

Tidak hanya itu, masih banyak infeksi lain yang bisa menyebabkan perut mual dan tidak nafsu makan, misalnya radang usus buntu, tonsilitis, meningitis, radang tenggorokan, pilek, hingga flu.

Kapan harus ke dokter?

Perut mual dan tidak nafsu makan tidak boleh diremehkan, terutama jika disertai dengan berbagai gejala ini:

• Nyeri dada
• Penglihatan buram
• Tubuh lemah
• Merasa kebingungan
• Menunjukkan gejala dehidrasi
• Demam lebih dari 38 derajat Celcius
• Tidak bisa makan dan minum selama 12 jam
• Bau tidak sedap dari napas
• Nyeri perut yang tak tertahankan
• Sakit kepala parah
• Leher kaku.

Segera periksakan diri Anda ke rumah sakit jika berbagai gejala di atas menyertai perut mual dan tidak nafsu makan.

Berbagai penyebab perut mual dan tidak nafsu makan di atas tidak boleh diremehkan. Jika Anda merasa khawatir, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!