logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

ASI Bercampur Darah, 6 Penyebabnya Wajib Diketahui Ibu

open-summary

ASI bercampur darah terjadi akibat gangguan pada payudara. Penyebabnya di antaranya adalah puting yang terluka, mastitis, pembuluh darah pecah, hingga kanker payudara.


close-summary

10 Apr 2023

ASI bercampur darah terjadi akibat masalah kesehatan payudara

ASI bercampur darah diakibatkan adanya aliran darah dari puting

Table of Content

  • Penyebab ASI berdarah
  • Mengatasi ASI bercampur darah
  • Catatan dari SehatQ

ASI bercampur darah akan menimbulkan kepanikan bagi beberapa ibu. Sebab, kerap kali ibu menduga adanya masalah medis yang serius saat menemukan darah dalam ASI.

Advertisement

Terlebih, ciri asi berkualitas adalah putih kekuningan. Namun, hal ini tidak selalu merupakan indikasi masalah serius.

Banyak wanita menyusui untuk pertama kalinya akan menemui masalah seperti bercak darah pada hasil pompa ASI ataupun sejumlah kecil darah pada mulut bayi setelah menyusui.

Apa saja yang menyebabkan munculnya darah dalam ASI?

Penyebab ASI berdarah

Untuk mengetahui alasan di balik ASI bercampur darah, inilah penyebab yang harus Anda kenali:

1. Puting lecet

no caption
Puting lecet menyebabkan luka sehingga ASI bercampur darah

Puting lecet atau retak dapat menjadi efek samping saat menyusui ASI. Komplikasi dalam memberikan ASI, seperti pelekatan menyusui atau latch yang tidak efektif, kerap mengakibatkan iritasi dan luka yang sakit. Hal ini menimbulkan ASI bercampur darah.

Pada dasarnya, menyusui adalah pengalaman yang seharusnya nyaman dan menyenangkan. Jadi, jangan menyerah pada kondisi puting lecet.

Anda bisa mengganti posisi menyusui dan berkonsultasi dengan tenaga medis ahli. Ikuti beberapa tips ini untuk mengatasi puting lecet:

  • Gunakan sisi payudara yang tidak mengalami luka/sakit.
  • Minum pil pereda rasa sakit seperti paracetamol.
  • Kompres dingin/hangat bagian puting setelah menyusui.
  • Berikan ASI pada saat bayi belum sangat lapar, sehingga tidak menghisap secara agresif.
  • Gunakan pelindung puting.
  • Oleskan krim lanolin murni setelah sesi menyusui ASI

2. Pembengkakan vaskuler

Sindrom Rusty Pipe atau pembengkakan vaskuler bisa menyebabkan ASI bercampur darah akibat peningkatan aliran darah ke bagian payudara setelah melahirkan.

Kolostrum atau ASI pertama ibu bisa mengandung warna, seperti karat, oranye, atau merah muda. Pada kolostrum, warna ASI yang bagus biasanya berwarna oranye karena kaya akan beta-karoten.

Tidak ada perawatan spesifik untuk kondisi ini karena biasanya akan berangsur hilang dalam jangka waktu seminggu setelah melahirkan.

Baca Juga

  • 13 Oktober No Bra Day, Ini Makna Dibaliknya
  • Ibu Menyusui Makan Daging Kambing, Waspadai Efeknya
  • Manfaat Kalsium untuk Ibu Menyusui dan Sumber Terbaiknya

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri jika warna ASI seperti ini mampu menyebabkan ibu khawatir.

Bahkan, hal ini menyebabkan gangguan pada ibu menyusui akibat guncangan psikologis pada ibu. Hal ini pun dipaparkan pada temuan yang diterbitkan Breastfeeding Review: Professional Publication of the Nursing Mothers' Association of Australia.

3. Pecahnya pembuluh darah kecil (kapiler)

no caption
Kecepatan isap pompa ASI yang tidak pas menyebabkan ASI bercampur darah

Payudara memiliki pembuluh darah kecil yang bisa pecah karena trauma atau luka. Jika Anda memompa ASI dengan tangan atau pompa, lakukan dengan lembut supaya tidak menimbulkan luka.

Jika menggunakan tangan, perah ASI dari bagian payudara, bukan puting. Jika aliran ASI berhenti, jangan dipaksa. Ganti ke payudara sebelahnya.

Sementara itu, saat menggunakan pompa ASI, ikuti instruksi pemakaian secara benar. Pilih kecepatan dan fungsi hisap yang nyaman dan tidak menyebabkan iritasi payudara.

4. Intraductal papilloma jinak

Pendarahan bisa disebabkan oleh tumor jinak berukuran kecil yang ada di jaringan saluran susu. Tumor jinak ini bisa diraba dengan tangan dan berada di belakang atau samping puting.

Tumor ini bisa jadi menakutkan. Namun, potensi kanker payudara hanya akan meningkat jika Anda menemui banyak papilloma.

5. Mastitis

no caption
Infeksi payudara pada mastitis menyebabkan puting mengeluarkan dan tercampur pada ASI

Mastitis adalah jenis infeksi payudara yang muncul saat menyusui dengan gejala, antara lain:

Beberapa wanita dengan mastitis juga mengeluhkan keluarnya cairan dari puting dan ASI bercampur darah. 

Infeksi ini bisa disebabkan oleh akumulasi ASI dalam payudara akibat frekuensi ASI yang rendah, atau cara menyusui yang tidak tepat. Cegah mastitis dengan sering menyusui bayi.

Mastitis bisa disembuhkan dengan cara banyak beristirahat, banyak minum, dan menggunakan obat pereda rasa sakit seperti paracetamol. Anda juga boleh melanjutkan menyusui yang akan membantu kondisi penyembuhan.

Gunakan pakaian longgar dan hindari iritasi lebih lanjut. Hubungi dokter jika kondisi mastitis terus berlanjut atau berkonsultasi dengan tenaga medis ahli untuk solusi menyusui ASI yang lebih aman.

6. Kanker payudara

Umumnya, ASI bercampur darah bukanlah menjadi perhatian. Akan tetapi, beberapa macam kanker payudara dapat menyebabkan darah bocor melalui puting. Hal ini menyebabkan ASI bercampur darah.

Mengatasi ASI bercampur darah

no caption
Benahi pelekatan agar puting tidak berdarah dan menyebabkan ASI bercampur darah

Apabila Anda menemukan ASI bercampur darah, ikuti cara mengatasinya di bawah ini:

  • Lanjutkan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Tidak apa-apa jika Anda memberikan ASI berwarna kemerahan akibat darah untuk bayi. Namun, segera hubungi dokter untuk informasi lebih lanjut.
  • Gunakan sisi payudara yang tidak mengalami luka/sakit.
  • Benahi pelekatan agar payudara tidak lecet.
  • Gunakan pompa jika menyusui langsung menimbulkan rasa sakit tak tertahankan, tetapi pastikan kecepatan isapan pompa tidak menyakiti payudara.
  • Obati pembengkakan payudara.
  • Amati asal pendarahan terjadi. Jika tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari, periksakan segera dengan dokter.

Catatan dari SehatQ

ASI bercampur darah tentu membuat ibu khawatir. Namun, jangan langsung panik. Sebab, kondisi umumnya bisa disembuhkan dan tidak membutuhkan perawatan serius.

Jika darah dalam ASI terus berlangsung selama 1 minggu lebih, hubungi dokter. Pada beberapa kasus langka, darah dalam ASI bisa menjadi indikasi kanker payudara.

Anda juga tidak perlu menghentikan ASI karena ada darah dalam jumlah kecil. Namun jika Anda memiliki penyakit Hepatitis C, hentikan pemberian ASI untuk menghindari penularan dan berkonsultasilah pada dokter.

Advertisement

produksi asiasi berdarahmenyusuiibu menyusuimastitistumor jinak payudara

Ditulis oleh Aby Rachman

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved