Bersin adalah respons alami normal tubuh manusia untuk mengeluarkan partikel asing dari hidung. Sebagian besar penyebab bersin tidak perlu diwaspadai karena tidak membahayakan. Namun, bersin-bersin bisa menjadi indikasi bahwa Anda terinfeksi penyakit.
2023-03-29 00:10:05
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Bersin adalah respons normal tubuh, tapi bisa juga disebabkan oleh penyakit tertentu
Table of Content
Bersin adalah keluarnya udara dari hidung dan mulut yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkendali. Pengeluaran udara ini terkadang disertai dengan droplet atau cairan.
Advertisement
Bersin, atau dalam bahasa medis dikenal dengan sternutasi, adalah respons tubuh yang normal karena adanya benda asing yang masuk melalui saluran pernapasan, seperti debu atau bulu binatang.
Meski demikian, bersin terus-menerus bisa menjadi indikasi adanya penyakit atau infeksi saluran pernapasan tertentu.
Simak ulasan mengenai fakta-fakta mengenai bersin dan penyebabnya yang perlu Anda waspadai.
Baca Juga
Seperti yang telah dijelaskan, bersin merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan partikel asing yang ikut terhirup saat bernapas.
Ketika Anda bernapas, hidung berfungsi menyaring udara yang masuk dan memastikan udara bebas dari bakteri dan kotoran. Bakteri dan kotoran akan terjebak dalam lendir yang dihasilkan oleh membran mukosa di lubang hidung.
Dalam keadaan normal, lendir ini akan dicerna oleh perut untuk menetralkan penyerang yang berpotensi bahaya.
Meski demikian, terkadang bakteri dan kotoran yang masuk ke hidung bisa saja menyebabkan iritasi pada selaput lendir di hidung dan tenggorokan. Hal inilah yang menyebabkan Anda bersin.
Selain respons tubuh yang umum, bersin juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan atau penyakit tertentu, seperti:
Reaksi alergi merupakan respons tubuh terhadap munculnya substansi asing dalam tubuh, yang umumnya tidak berbahaya. Substansi asing itu disebut dengan alergen.
Meski alergen cenderung tidak berbahaya, sistem kekebalan tubuh orang yang memiliki alergi mengenalinya sebagai zat berbahaya. Itu sebabnya, tubuh akan mengeluarkan respons tertentu, sebagai bentuk pertahanan, seperti bersin, mata berair, atau ruam.
Beberapa pemicu alergi atau alergen yang biasa menimbulkan bersin, antara lain debu, serbuk sari (hay fever), dan bulu.
Penyebab bersin-bersin juga bisa diakibatkan oleh infeksi virus. Lebih dari 200 virus yang dapat menyebabkan Anda bersin-bersin, seperti flu atau rhinovirus.
Beberapa gejala lain yang menyertai bersin akibat infeksi virus antara lain:
Jika disebabkan oleh infeksi virus, bersin dapat menjadi sarana penularan penyakit dari orang ke orang. Untuk itu, penting untuk menggunakan masker atau menutup mulut dan hidung ketika bersin.
Saat ini, virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 menjadi salah satu penyakit akibat infeksi virus yang sangat menular hingga menyebabkan pandemi. Bersin, demam, sesak napas, hingga kehilangan indra penciuman dan pengecap menjadi gejala umum dari penyakit ini.
Penyebab bersin lainnya adalah sinusitis. Sinusitis disebabkan oleh infeksi virus, jamur, hingga bakteri. Penyakit ini juga cukup menular dengan gejala mirip seperti flu, seperti batuk, pilek, dan bersin.
Beberapa orang mengalami bersin ketika terpapar cahaya. Hal ini dikenal dengan refleks bersin fotik, atau dalam bahasa medis disebut dengan Autosomal Dominant Compelling Helio-ophthalmic Outburst (ACHOO syndrome).
Pada keadaan bersin fotik, bersin terjadi akibat perubahan intensitas cahaya. Misalnya, saat mengemudi melalui terowongan pada hari yang cerah, Anda mungkin mulai bersin saat keluar dari terowongan. Itu sebabnya, beberapa orang mungkin akan menatap ke arah matahari untuk membantunya saat sensasi ingin bersin muncul.
Bersin juga dapat terjadi akibat interaksi obat, rangsangan langsung pada hidung, atau sentuhan langsung ke mukosa hidung.
Penggunaan nasal spray atau semprotan hidung dan beberapa bahan iritan lainnya tidak jarang menimbulkan reaksi bersin pada penggunanya.
Selain lima penyebab di atas, seperti dilansir dari situs Medlineplus, bersin juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
Baca Juga
Hal paling utama untuk mengatasi atau mencegah bersin adalah dengan menjauhi penyebab atau faktor risiko yang menyebabkannya.
Beberapa cara berikut dapat Anda coba di rumah untuk menghindari paparan alergen atau penyebab alergi.
Jika diperlukan, penggunaan obat anti alergi seperti antihistamin atau semprotan hidung bisa mengatasi bersin. Jangan lupa untuk mengonsumsinya sesuai anjuran dokter.
Sebagai respons tubuh terhadap masuknya benda asing ke dalam tubuh, bersin pada umumnya tidak berbahaya. Namun, bersin terus-menerus dan disertai gejala lain hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, perlu mendapat penanganan khusus oleh dokter.
Jangan lupa untuk menerapkan etika bersin yang benar dengan menutup hidung dan mulut dengan tisu, atau menggunakan lengan atas bagian dalam. Jika Anda mengalami bersin disertai gejala lain, sebaiknya hindari kontak dengan orang lain dan menggunakan masker untuk mencegah penularan.
Jika Anda sudah melakukan perawatan di rumah dan menjauhi penyebab bersin tetapi tetap mengalami bersin terus-menerus, jangan ragu berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Badan panas dingin gejala sakit apa? Bisa banyak kemungkinannya, mulai dari common cold hingga Covid-19. Lantas, bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut?
Hidung tersumbat pada bayi umumnya terjadi saar pembuluh darah dan jaringan dalam rongga hidung tertutup karena terlalu banyak cairan. Penyebab hidung tersumbat pada bayi salah satunya adalah alergi.
Manfaat humidifier bukan hanya menambah kelembapan dalam ruangan. Namun, dapat membantu melancarkan pernapasan, mencegah flu, mengeluarkan daha, mengurangi ngorok, dan mencegah iritasi hidung.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved