Dokter mungkin melakukan kesalahan diagnosis autisme pada anak perempuan. Sebab, gejala autisme pada anak perempuan bisa tersembunyi. Oleh karena itu, kenalilah gejala-gejala tersebut, meski seakan tak terlihat.
3.67
(3)
18 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejala autisme pada anak perempuan seakan "tersembunyi".
Table of Content
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang bisa memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Gejala autisme sangat beragam, dan bisa berbeda pada setiap orang.
Advertisement
Oleh karena itu, dokter bahkan bisa saja salah melakukan diagnosis, terutama dalam mendiagnosis autisme pada anak perempuan. Sebab, gangguan spektrum autisme lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Selain itu, gejala autisme pada anak perempuan seakan-akan "tersembunyi".
Baca Juga
Meski begitu, diagnosis autisme pada anak perempuan tetaplah penting. Dengan demikian, anak bisa segera mendapatkan dukungan yang diperlukan. Berikut ini sejumlah gejala autisme pada anak yang penting untuk diperhatikan.
Anak selalu bergantung pada teman sekolahnya (biasanya perempuan), untuk membantunya berkomunikasi dan beraktivitas selama di sekolah.
Anak memiliki minat yang begitu spesifik, misalnya pada tayangan tertentu di stasiun televisi. Seorang anak perempuan dengan gangguan spektrum autisme, akan terus-menerus mengumpulkan informasi dan membicarakan tentang karakter, lokasi, bahkan hal-hal kecil mengenai tayangan tersebut.
Anak perempuan dengan gangguan spektrum autisme biasanya sensitif terhadap suara keras, cahaya terang, maupun aroma yang menusuk. Sebenarnya, gejala autisme ini juga muncul pada anak laki-laki.
Anak hanya senang membicarakan topik tertentu, yang menjadi kesukaannya. Anak pun cenderung mengabaikan respons dari lawan bicara. Karena hal inilah, anak kemudian kesulitan dalam menjalin pertemanan, atau bergabung dalam suatu kelompok.
Gejala autisme lainnya pada anak perempuan adalah kesulitan mengendalikan perasaan ketika sedang frustrasi. Akibatnya, anak menghadapi berbagai persoalan dengan para guru di sekolah, yang berisiko membuatnya terkena hukuman termasuk skorsing.
Anak juga mengalami depresi, kecemasan, dan perubahan mood. Namun, gejala autisme ini bukan kondisi unik pada individu dengan kondisi autistik. Namun tetap saja, autisme sering dikaitkan dengan gangguan mood dan gangguan obsesif-kompulsif.
Anak sulit untuk menggunakan dan memahami bahasa non-verbal, misalnya dalam hal ekspresi wajah. Ia juga akan kesulitan mengikuti perilaku, gaya berpakaian maupun tatanan rambut teman-temannya, sehingga tak mudah untuk diterima dalam kelompok pertemanan tertentu.
Anak kerap dipandang sebagai sosok pendiam dan pemalu di sekolah. Perilaku ini bukanlah gejala autisme, melainkan kesulitan memahami bahasa ekspresi. Sehingga, tak mudah bagi anak untuk terlibat dalam percakapan, atau mengangkat tangan saat ingin menjawab pertanyaan guru di kelas.
Perilaku pasif bisa menandakan anak tidak yakin dengan hal yang ingin dilakukan atau dikatakannya. Akhirnya, anak memutuskan berada di zona aman, dengan membatasi perkataan dan perbuatan sebisa mungkin.
Gejala autisme yang satu ini memang lebih sering terjadi pada anak perempuan, dibandingkan anak laki-laki.
Autisme bisa menyebabkan stres. Kondisi stres ini bisa memicu perbedaan perilaku pada anak perempuan dan anak laki-laki. Anak perempuan cenderung menyakiti dirinya sendiri saat mengalami stres sebagai akibat dari gangguan spektrum autisme. Perilaku ini bisa terlihat dan akhirnya menjadi gejala autisme pada anak perempuan.
Baca Juga
Dibandingkan anak laki-laki, autisme memang lebih jarang terjadi pada anak perempuan. Sejumlah gejala autisme pada anak perempuan mungkin juga tidak mudah diamati seperti anak laki-laki.
Bahkan, anak-anak perempuan autistik tidak memperlihatkan gejala autisme dengan jelas. Akibatnya, mereka mungkin baru saja terdiagnosis saat beranjak dewasa.
Apabila mencurigai adanya gangguan spektrum autisme pada anak perempuan Anda, berkonsultasilah pada dokter tumbuh kembang anak, psikiater anak, maupun psikolog. Biasanya, dokter akan merekomendasikan skrining tumbuh kembang anak sebelum melakukan diagnosis.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Jengkel dengan keberadaan stretch mark di tubuh? Terdapat berbagai cara menghilangkan stretch mark pada remaja yang bisa dicoba, seperti mengoleskan lidah buaya, minyak kelapa, menggunakan obat-obatan hingga menjalani prosedur medis.
Sikap peduli terhadap teman, antara lain memberi pertolongan ketika membutuhkan, berbagi, menghibur saat bersedih, dan menjenguk ketika sakit. Penting untuk membangun rasa kepedulian pada diri anak.
Terapi anak autis dapat membantu meningkatkan keterampilan anak dan memperbaiki kualitas hidupnya. Mulai dari terapi perilaku dan komunikasi, terapi wicara, terapi okupasi, hingga terapi sensori mungkin diperlukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved