Anda mungkin paling sering mengonsumsi obat dengan cara diminum atau disuntik. Namun, selain itu ada berbagai cara pemberian obat, seperti mengoleskannya. Berbagai perbedaan rute pemberian obat ini bertujuan agar daya serap obat lebih maksimal dan meminimalisir efek samping.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
21 Agt 2023
Terdapat banyak cara pemberian obat, yang paling umum adalah oral
Table of Content
Saat harus mengonsumsi obat, metode apa yang paling sering Anda gunakan? Meminumnya, menyuntik, atau justru mengoleskannya? Ketiganya merupakan cara pemberian obat yang umum. Akan tetapi, selain ketiga itu, masih terdapat beberapa rute pemberian obat lain yang penting untuk diketahui. Memahami setiap caranya akan membantu pengobatan menjadi lebih efektif sesuai dengan fungsinya.
Advertisement
Obat-obatan tersedia dalam berbagai macam bentuk, sediaan, serta dosis. Perbedaan bentuk dan sediaan obat sebenarnya bukan tanpa maksud.
Hal itu ditujukan agar obat dapat digunakan dan masuk ke tubuh secara efisien sehingga mampu mengatasi kondisi kesehatan secara optimal.
Kesalahan dalam pemberian obat justru dapat membuat kerja obat berkurang keampuhannya atau dapat memperbesar risiko efek samping. Berikut ini adalah berbagai cara pemberian obat yang umum ada.
Baca Juga
Rute pemberian obat secara oral biasanya dilakukan untuk obat-obatan dalam bentuk sirup, cair, tablet, kapsul, maupun tablet kunyah. Pemberian obat secara oral paling sering digunakan karena mudah dan murah.
Obat yang diminum secara oral biasanya akan diserap di usus kecil dan menuju organ hati sebelum akhirnya disebarkan ke seluruh tubuh untuk menuju target pengobatan. Oleh karena melalui saluran pencernaan, hal ini tentu juga akan memengaruhi proses penyerapan obat lain atau makanan.
Itu sebabnya, beberapa obat disarankan untuk diminum saat perut kosong (sebelum makan) dan beberapa lainnya setelah makan.
Sesuai namanya, cara pemberian obat ini dilakukan dengan menggunakan injeksi, alias suntikan. Biasanya, obat yang diberikan dengan cara injeksi memiliki dosis yang lebih kecil dibandingkan obat yang dikonsumsi secara oral.
Hal ini karena obat tidak melalui proses penyerapan terlebih dulu di sistem pencernaan untuk mencapai pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebagaimana dilansir dari ulasan Medication Routes of Administration, pemberian obat lewat injeksi, terbagi atas beberapa cara, yakni:
Meski sama-sama masuk melalui mulut, metode pemberian obat ini berbeda dengan oral yang diminum (ditelan). Pemberian obat secara sublingual dilakukan dengan meletakkan obat di bawah lidah, sedangkan bukal meletakkan obat di antara gusi dan pipi bagian dalam.
Obat yang diletakkan di bawah lidah ataupun di antara pipi nantinya akan terserap ke pembuluh darah kapiler di rongga mulut. Cara ini membuat obat menyerap ke tubuh lebih cepat dibandingkan oral karena mempersingkat perjalanan obat, yakni tidak melalui proses pencernaan.
Namun, kebanyakan obat tidak diberikan dengan cara sublingual atau bukal karena mungkin tidak dapat terserap sempurna. Salah satu obat yang umum diberikan dengan cara ini adalah nitrogliserin, untuk meredakan angina.
Rute pemberian obat secara topikal dilakukan dengan mengoleskan obat ke kulit atau jaringan mukosa, sebagaimana disebut dalam tinjauan ilmiah Using medication: Topical medications.
Umumnya, obat oles diresepkan untuk mengobati masalah kulit yang tampak, seperti psoriasis, eksim, ruam, atau kulit kering.
Tak hanya obat-obatan, cara pemberian obat secara topikal juga dapat dilakukan untuk produk kecantikan untuk menutrisi dan melindungi kulit dari kerusakan.
Beberapa jenis sediaan obat topikal (oles) yang umum Anda temui, antara lain seperti salep, krim, losion, bedak, atau gel.
Supositoria adalah cara pemberian obat melalui rektal (anus). Pemberian obat secara supositoria memungkinkan obat langsung terserap tubuh dan bekerja lebih cepat karena tidak perlu melalui saluran pencernaan.
Untuk beberapa kondisi, cara ini dinilai lebih efektif dibandingkan minum obat secara oral. Pemberian obat secara rektal dapat diberikan dalam beberapa kondisi, seperti mengatasi sembelit pada anak, mengalami mual hebat, hendak atau baru saja menjalani operasi, atau memiliki masalah kesulitan menelan.
Baca Juga
Selain kelima cara yang paling umum di atas, ada juga rute pemberian obat lainnya yang mungkin pernah atau bisa Anda gunakan, seperti:
Perbedaan rute pemberian obat dimaksudkan agar obat dapat bekerja secara efektif dan optimal. Itu sebabnya, memahami dengan baik metode pemberian obat dapat membantu Anda untuk sembuh lebih cepat pula.
Biasanya, dokter akan menjelaskan kepada Anda mengenai metode pemberian obat yang diresepkan. Jangan ragu untuk bertanya sejelas mungkin agar obat dapat bekerja secara maksimal.
Advertisement
Ditulis oleh Rena Widyawinata
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat wortel yang paling populer adalah menyehatkan mata karena mengandung vitamin A yang banyak. Wortel juga bisa menurunkan risiko kanker prostat.
30 Jun 2022
Toko SehatQ memberikan kemudahan dalam membeli produk kesehatan. Berbelanja di Toko SehatQ pun menawarkan keuntungan, seperti produk #PastiAsli hingga banyaknya promo. Cek tutorial berbelanja di sini!
21 Apr 2020
Antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk membunuh bakteri penyebab penyakit. Obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus maupun jamur.
30 Jun 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved