Ada sejumlah cara mengembangkan bakat anak yang bisa dilakukan sejak dini, seperti menerima ide dan aspirasi si kecil, tak bosan memberikan pujian, jangan sering mengintervensi, hingga menumbuhkan pola pikir yang berkembang. Bakat pun ada banyak jenisnya, yakni keterampilan verbal, keterampilan kognitif, hingga keterampilan fisik.
2023-03-16 19:39:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ada banyak cara mengembangkan bakat anak yang bisa dilakukan orangtua.
Table of Content
Setiap anak pada dasarnya dilahirkan dengan bakat yang beragam. Bakat anak dapat dipengaruhi banyak hal, seperti faktor keturunan, pola asuh orangtua, asupan nutrisi, hingga lingkungan pergaulan. Lantas, bagaimana cara mengembangkan bakat anak yang efektif?
Advertisement
Untuk mengetahui jawabannya, berikut adalah penjelasan seputar berbagai cara mengetahui minat dan bakat anak, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkannya.
Definisi berbakat yang dimiliki setiap orangtua mungkin berbeda-beda. Secara umum, anak berbakat adalah anak yang terlahir dengan kemampuan alami di atas rata-rata usia mereka. Kemampuan ini dipercaya dapat terlihat saat anak sedang belajar dan berkembang.
Mengenali bakat anak bukanlah perkara mudah. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk memahami potensi dan kemauan mereka.
Contoh bakat seseorang umumnya dapat terlihat pada usia 2-4 tahun. Anda pun dapat menggunakan beberapa indikator untuk mengetahui bakat si kecil.
Beberapa indikator tersebut meliputi kecakapan menangkap dan mengembangkan informasi, mengingat, fokus, memiliki motivasi untuk belajar, serta punya rasa ingin tahu yang besar terhadap hal yang diminatinya.
Berikut adalah beberapa cara mengetahui bakat anak usia dini yang bisa Anda lakukan.
Salah satu kesalahan orangtua dalam mengeksplorasi pengembangan minat dan bakat anak usia dini adalah memaksanya untuk terburu-buru.
Jangan terlalu cepat ‘menerka-nerka’ bakat anak dengan memasukkannya ke dalam banyak ekstrakurikuler sekaligus. Hal ini malah bisa mengancam kesehatan mereka.
Cobalah untuk lebih sabar dalam melihat perkembangan anak sambil memperhatikan potensinya.
Cara mengetahui bakat anak sejak dini yang perlu diterapkan adalah mentoleransi kesalahan.
Misalnya, si kecil telah menunjukkan kemampuannya dalam bermain sepak bola, jangan berekspektasi bahwa dirinya tidak akan membuat kesalahan.
Wajar saja jika anak membuat kesalahan saat menggali bakatnya. Apalagi jika mereka baru mengikuti kelas sepak bola selama 1-2 minggu saja.
Memperhatikan kesenangan atau hobi anak dengan seksama juga termasuk cara mengembangkan bakat dan minat anak.
Saat menjalani masa pertumbuhan, anak-anak umumnya mulai menunjukkan ketertarikan terhadap suatu hal. Entah itu dengan olahraga, buku, memasak, dan lain-lain.
Jika mereka sudah menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu, Anda dapat mencoba untuk menggali lebih dalam lagi.
Cara mengetahui bakat anak selanjutnya adalah membiarkan mereka mengutarakan ide dan aspirasinya. Alasannya, si kecil memiliki hobi dan kesenangan tersendiri.
Saat anak mulai berani mengutarakan ide-idenya, cobalah dengarkan dengan seksama. Dengan begitu, Anda perlahan-lahan dapat mengetahui bakat anak.
Pengembangan minat dan bakat anak usia dini dapat diasah dengan terus memberikan pujian. Di saat anak sedang berusaha untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai, pujilah usahanya.
Pujian dipercaya dapat memotivasi anak untuk mendalami apa yang mereka sukai sehingga bakatnya dapat dikembangkan.
Dilansir dari Kids Academy, jangan terlalu sering mengintervensi anak saat mereka sedang mengeksplorasi bakatnya.
Biarkan anak berusaha dengan kemampuannya sendiri. Anda hanya perlu berada di sampingnya untuk memberikan arahan jika mereka menemukan jalan buntu.
Alih-alih memberikan kritikan yang tak membangun, lontarkan kata-kata penuh dengan semangat.
Cara menemukan bakat anak ini diharapkan bisa membuat mereka terus termotivasi untuk menggali bakat anak sejak dini.
Anak-anak dengan pola pikir yang berkembang dipercaya lebih berani untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.
Hal ini dapat membuat si kecil lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan sehingga mampu menemukan kesenangan atau hobinya.
Cara mengembangkan bakat anak ini dianggap bisa membantu mereka untuk mencari kesenangan dan hobi yang ingin digeluti ke depannya.
Cara mengembangkan talenta dan bakat yang dimiliki anak selanjutnya adalah menanamkan sikap kerja keras dan tekun di dalam diri mereka.
Anda perlu tahu bahwa bakat bukanlah kemampuan alami yang dimiliki anak sejak lahir. Tetap dibutuhkan kerja keras, ketekunan, dan tekad yang besar untuk bisa mengembangkan bakat tersebut.
Ajari anak untuk tidak pernah menyerah dalam meraih cita-citanya. Meskipun ada banyak rintangan yang akan dihadapi, bantu mereka untuk bisa melewatinya.
Selanjutnya, carilah panutan bagi anak ketika mereka sedang berusaha mengembangkan bakatnya.
Panutan yang dimaksud adalah sesosok figur atau idola yang disukai anak. Misalnya, jika anak memiliki bakat dalam bermain sepak bola, ajak mereka untuk belajar dari panutannya, entah itu pemain bola profesional atau guru sepak bolanya di sekolah.
Pada kasus lain, jika anak memiliki talenta dalam memasak, cobalah minta mereka untuk belajar dari koki terkenal atau mungkin ibunya yang pandai memasak.
Hal ini dilakukan agar anak bisa mengambil contoh dari panutannya yang sukses di dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat lebih termotivasi.
Dikutip dari Raising Children, berikut adalah ciri-ciri anak berbakat yang dapat diamati:
Sementara itu, contoh bakat seseorang sejak usia dini dapat berupa bisa membaca di usia tiga tahun. Dari segi fisik, anak berbakat biasanya mampu melakukan aktivitas fisik atau olahraga tertentu.
Contoh bakat yang terlihat sejak kecil juga dapat ditunjukkan dengan kemampuan berbicara dengan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa.
Jika Anda menemukan berbagai karakteristik anak berbakat di atas, lakukan berbagai cara untuk mendukung bakatnya agar semakin terasah.
Secara umum, bakat anak dapat dibagi ke dalam tujuh jenis kategori, yaitu keterampilan verbal, keterampilan kognitif, keterampilan fisik, kreativitas, keterampilan intrapersonal, keterampilan interpersonal, dan keterampilan natural.
Contoh bakat seseorang yang ditampilkan juga berbeda-beda, tergantung dari kategorinya. Berikut adalah berbagai kategori dari bakat anak yang perlu Anda ketahui.
Bakat berupa keterampilan verbal dapat diketahui melalui kemampuan anak dalam mengolah bahasa.
Contoh bakat anak dalam kategori keterampilan verbal umumnya adalah pandai berbicara, bercerita, dan menyampaikan banyak hal kepada orangtua kendati kalimat yang diutarakan belum sempurna.
Untuk mengasahnya, Anda dapat berkomunikasi dengan anak secara rutin. Perbanyak mendengar hal yang ingin mereka ungkapkan.
Asah bakatnya dengan berbagi pengetahuan baru melalui kegiatan membacakan dongeng, ensiklopedia anak, dan bacaan menarik lainnya.
Anda juga bisa mengajak anak ke perpustakaan, taman pengetahuan, dan toko buku. Minta mereka untuk menceritakan kembali buku yang dibaca maupun pengalaman yang dialami dalam sehari.
Secara perlahan, Anda dapat mengajaknya berdiskusi, mengasah keterampilannya dalam memecahkan masalah, dan menelurkan ide-ide baru yang juga dapat dituangkan melalui tulisan.
Ketika mulai bisa menulis, Anda dapat mengajak anak menulis surat untuk anggota keluarga, hingga menuliskan pengalaman atau bahkan cerita fiksi yang ada di pikirannya.
Anak yang berbakat dalam keterampilan verbal juga dapat diarahkan untuk bernyanyi dan mengenali perbendaharaan kata melalui lagu.
Mengenali bakat anak yang terampil secara kognitif dapat diketahui dari kecepatan mereka menangkap dan mengolah informasi, termasuk berhitung.
Anak dengan keterampilan kognitif yang baik memiliki ketertarikan pada bidang akademis. Mereka pun tampak mudah mencerna dan menganalisis pelajaran yang mengasah otak.
Untuk mengarahkan keterampilannya, Anda dapat mengajak si kecil melakukan permainan menyenangkan, seperti IQ Set, matematika sederhana yang dibumbui cerita sehari-hari, serta membaca buku pengetahuan umum.
Anak yang berbakat dalam keterampilan fisik tidak selalu memiliki fisik yang ideal.
Banyak atlet profesional yang memiliki ukuran badan tidak proporsional sewaktu kecil, tapi sepanjang hidupnya berhasil mengembangkan bakat dalam keterampilan fisik.
Anak yang berbakat dalam keterampilan fisik atau kinestetik biasanya menikmati dan menguasai gerakan dalam bidang olahraga yang diajarkan.
Cobalah ajak si kecil melakukan berbagai kegiatan olahraga, seperti bermain bola di lapangan, berenang, bersepeda di taman, badminton, berlari, dan olahraga lain yang menarik minatnya.
Anak yang kreatif memiliki kecenderungan untuk berkreasi dan membuat sesuatu.
Contoh bakat anak dalam aspek ini dapat terlihat saat membuat kue, membuat origami dan jenis prakarya menggunakan keterampilan tangan lainnya, bermain musik, bernyanyi, hingga menggambar.
Untuk mengasah kreativitas anak, Anda dapat mengajaknya menciptakan lagu, menggambar, membuat prakarya, menjahit, atau membuat kue dengan resep sederhana.
Mengenali bakat anak yang memiliki keterampilan interpersonal dapat diketahui melalui kecakapan mereka dalam bergaul, yang pandai memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengasahnya, Anda dapat mengajak si kecil bertemu teman-teman baru, mengajarkan mereka berkomunikasi di keramaian, hingga melakukan permainan beregu.
Selain sebagai komunikator ulung, anak dengan keterampilan interpersonal memiliki potensi sebagai calon pemimpin di masa depan.
Anak dengan keterampilan intrapersonal memiliki kemampuan analisis dan refleksi yang baik. Sedari dini, mereka mampu memahami hubungan sebab akibat secara cepat.
Bakat anak dengan keterampilan intrapersonal juga tampak saat mereka dapat memahami kejadian di sekitarnya melalui pendekatan emosional. Anak dengan keterampilan ini juga cenderung menyukai buku-buku teori.
Anda dapat mengasah kepekaan anak dengan mengajaknya mengikuti berbagai kegiatan sosial, seperti mengunjungi panti asuhan hingga berbagi makanan dengan tunawisma di jalanan.
Anak dengan keterampilan natural memiliki kepekaan terhadap alam, tumbuhan, hewan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.
Anda dapat mengarahkan potensi anak dengan mengajaknya menyambangi destinasi agrowisata, memperkenalkan pada kehidupan di perkebunan dan pertanian, hingga mengajak ke pusat konservasi alam dan hewan.
Itulah beberapa cara mengembangkan bakat anak yang dapat Anda lakukan. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa tipe anak mungkin akan di-bully jika memiliki kondisi fisik tertentu. Tidak hanya itu, anak yang pintar dan cerdas atau anak yang disukai di sekolah pun memiliki kemungkin menjadi korban bullying.
Terdapat sejumlah cara untuk memperkuat hubungan antara ibu dan anak perempuan yang bisa Anda coba, mulai dari menjalin komunikasi yang terbuka, mencari tahu apa yang anak suka, mendengarkan ketika si kecil berbicara, hingga saling memaafkan.
Tempat penitipan anak (daycare) jadi pilihan untuk mereka yang tak punya bantuan pengasuh. Dibanding baby sitter, mana yang lebih baik?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved