logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Parenting

Cara Mengembangkan Bakat Anak sejak Dini

open-summary

Cara mengembangkan bakat anak yang paling baik adalah membiarkan anak untuk menentukan sendiri. Orang tua cukup mendukung dan berikan contoh sebagai panutan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

30 Apr 2023

cara mengembangkan bakat anak

Bakat apa pun, orang tua cukup jadi hero support

Table of Content

  • Cara mengembangkan bakat anak
  • Karakteristik anak berbakat
  • Kategori bakat anak

Setiap anak pada dasarnya dilahirkan dengan bakat yang beragam. Bakat anak dapat dipengaruhi banyak hal, seperti faktor keturunan, pola asuh orang tua, asupan nutrisi, hingga lingkungan pergaulan. Lantas, bagaimana cara mengembangkan bakat anak yang efektif?

Advertisement

Cara mengembangkan bakat anak

Definisi berbakat yang dimiliki setiap orang tua mungkin berbeda-beda. Secara umum, anak berbakat adalah anak yang terlahir dengan kemampuan alami di atas rata-rata usia mereka. Kemampuan ini dipercaya dapat terlihat saat anak sedang belajar dan berkembang.

Mengenali bakat anak bukanlah perkara mudah. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk memahami potensi dan kemauan mereka. Contoh bakat seseorang umumnya dapat terlihat pada usia 2-4 tahun. Kamu pun dapat menggunakan beberapa indikator untuk mengetahui bakat si kecil.

Beberapa indikator tersebut meliputi kecakapan menangkap dan mengembangkan informasi, mengingat, fokus, dan memiliki motivasi untuk belajar. Di samping itu, anak yang memiliki bakat punya rasa ingin tahu yang besar terhadap hal yang diminatinya.

Berikut adalah beberapa cara mengetahui bakat anak usia dini yang bisa dilakukan.

1. Jangan terburu-buru dan memaksa anak

Salah satu kesalahan orangtua dalam mengeksplorasi pengembangan minat dan bakat anak usia dini adalah memaksanya untuk terburu-buru. Jangan terlalu cepat ‘menerka-nerka’ bakat anak dengan memasukkannya ke dalam banyak ekstrakurikuler sekaligus. Hal ini malah bisa mengancam kesehatan mereka. Cobalah untuk lebih sabar dalam melihat perkembangan anak sambil memperhatikan potensinya.

2. Toleransi kesalahan

Cara mengetahui bakat anak sejak dini yang perlu diterapkan adalah mentoleransi kesalahan. Misalnya, si kecil telah menunjukkan kemampuannya dalam bermain sepak bola, jangan berekspektasi bahwa dirinya tidak akan membuat kesalahan. Wajar saja jika anak membuat kesalahan saat menggali bakatnya apalagi jika mereka baru mengikuti kelas sepak bola selama 1-2 minggu saja.

3. Perhatikan kesenangan si kecil dengan seksama

Memperhatikan kesenangan atau hobi anak dengan seksama juga termasuk cara mengembangkan bakat dan minat anak. Saat menjalani masa pertumbuhan, anak-anak umumnya mulai menunjukkan ketertarikan terhadap suatu hal. Entah itu dengan olahraga, buku, memasak, dan lain-lain. Jika mereka sudah menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu, kamu dapat mencoba untuk menggali lebih dalam lagi.

4. Mau menerima ide dan aspirasi anak

Cara mengetahui bakat anak selanjutnya adalah membiarkan mereka mengutarakan ide dan aspirasinya. Alasannya, si kecil memiliki hobi dan kesenangan tersendiri. Saat anak mulai berani mengutarakan ide-idenya, cobalah dengarkan dengan seksama. Dengan begitu, kamu perlahan-lahan dapat mengetahui bakat anak.

5. Memberikannya pujian

Pengembangan minat dan bakat anak usia dini dapat diasah dengan terus memberikan pujian. Di saat anak sedang berusaha untuk melakukan sesuatu yang mereka sukai, pujilah usahanya. Pujian dipercaya dapat memotivasi anak untuk mendalami apa yang mereka sukai sehingga bakatnya dapat dikembangkan.

6. Jangan sering mengintervensi

Dilansir dari Kids Academy, jangan terlalu sering mengintervensi anak saat mereka sedang mengeksplorasi bakatnya. Biarkan anak berusaha dengan kemampuannya sendiri. Kamu hanya perlu berada di sampingnya untuk memberikan arahan jika mereka menemukan jalan buntu.

Alih-alih memberikan kritikan yang tak membangun, lontarkan kata-kata penuh dengan semangat. Cara menemukan bakat anak ini diharapkan bisa membuat mereka terus termotivasi untuk menggali bakat anak sejak dini.

7. Tumbuhkan pola pikir yang berkembang

Anak-anak dengan pola pikir yang berkembang dipercaya lebih berani untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. Hal ini dapat membuat si kecil lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan sehingga mampu menemukan kesenangan atau hobinya. Cara mengembangkan bakat anak ini dianggap bisa membantu mereka untuk mencari kesenangan dan hobi yang ingin digeluti ke depannya.

8. Menanamkan sikap kerja keras dan tekun

Cara mengembangkan talenta dan bakat yang dimiliki anak selanjutnya adalah menanamkan sikap kerja keras dan tekun di dalam diri mereka. Kamu perlu tahu bahwa bakat bukanlah kemampuan alami yang dimiliki anak sejak lahir. Tetap dibutuhkan kerja keras, ketekunan, dan tekad yang besar untuk bisa mengembangkan bakat tersebut.

Ajari anak untuk tidak pernah menyerah dalam meraih cita-citanya. Meskipun ada banyak rintangan yang akan dihadapi, bantu mereka untuk bisa melewatinya.

9. Memberikan anak panutan

Selanjutnya, carilah panutan bagi anak ketika mereka sedang berusaha mengembangkan bakatnya. Panutan yang dimaksud adalah sosok figur atau idola yang disukai anak. Jika anak memiliki bakat dalam bermain sepak bola, ajak mereka untuk belajar dari panutannya, entah itu pemain bola profesional atau guru sepak bolanya di sekolah.

Pada kasus lain, jika anak memiliki talenta dalam memasak, cobalah minta mereka untuk belajar dari koki terkenal atau mungkin ibunya yang pandai memasak. Hal ini dilakukan agar anak bisa mengambil contoh dari panutannya yang sukses di dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat lebih termotivasi.

Baca juga: Seputar Perkembangan Anak Usia Prasekolah yang Perlu Diketahui Orang Tua

Karakteristik anak berbakat

Dikutip dari Raising Children, berikut adalah ciri-ciri anak berbakat yang dapat diamati:

  • Mampu untuk berkonsentrasi dan fokus dengan baik saat mengerjakan tugas.
  • Selalu merasa penasaran dan kerap menanyakan pertanyaan.
  • Mampu belajar dan mengerti dengan cepat.
  • Memiliki daya ingat yang sangat baik.
  • Memiliki imajinasi dan kreativitas yang baik.
  • Kemampuan berbicara yang baik.

Sementara itu, contoh bakat seseorang sejak usia dini dapat berupa bisa membaca di usia tiga tahun. Dari segi fisik, anak berbakat biasanya mampu melakukan aktivitas fisik atau olahraga tertentu.

Contoh bakat yang terlihat sejak kecil juga dapat ditunjukkan dengan kemampuan berbicara dengan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa. Jika menemukan berbagai karakteristik anak berbakat di atas, lakukan berbagai cara untuk mendukung bakatnya agar semakin terasah.

Kategori bakat anak

Secara umum, bakat anak dapat dibagi ke dalam tujuh jenis kategori, yaitu keterampilan verbal, keterampilan kognitif, keterampilan fisik, kreativitas, keterampilan intrapersonal, keterampilan interpersonal, dan keterampilan natural.

Contoh bakat seseorang yang ditampilkan juga berbeda-beda, tergantung dari kategorinya.  Berikut adalah berbagai kategori dari bakat anak yang perlu diketahui.

1. Keterampilan verbal

Bakat berupa keterampilan verbal dapat diketahui melalui kemampuan anak dalam mengolah bahasa. Contoh bakat anak dalam kategori keterampilan verbal umumnya adalah pandai berbicara, bercerita, dan menyampaikan banyak hal kepada orangtua kendati kalimat yang diutarakan belum sempurna.

Untuk mengasahnya, kamu dapat berkomunikasi dengan anak secara rutin. Perbanyak mendengar hal yang ingin mereka ungkapkan.

Asah bakatnya dengan berbagi pengetahuan baru melalui kegiatan membacakan dongeng, ensiklopedia anak, dan bacaan menarik lainnya. Kamu juga bisa mengajak anak ke perpustakaan, taman pengetahuan, dan toko buku. Minta mereka untuk menceritakan kembali buku yang dibaca maupun pengalaman yang dialami dalam sehari.

Secara perlahan, kamu dapat mengajaknya berdiskusi, mengasah keterampilannya dalam memecahkan masalah, dan menelurkan ide-ide baru yang juga dapat dituangkan melalui tulisan. Ketika mulai bisa menulis, kamu dapat mengajak anak menulis surat untuk anggota keluarga, hingga menuliskan pengalaman atau bahkan cerita fiksi yang ada di pikirannya. Anak yang berbakat dalam keterampilan verbal juga dapat diarahkan untuk bernyanyi dan mengenali perbendaharaan kata melalui lagu.

2. Keterampilan kognitif

Mengenali bakat anak yang terampil secara kognitif dapat diketahui dari kecepatan mereka menangkap dan mengolah informasi, termasuk berhitung. Anak dengan keterampilan kognitif yang baik memiliki ketertarikan pada bidang akademis.

Mereka pun tampak mudah mencerna dan menganalisis pelajaran yang mengasah otak. Untuk mengarahkan keterampilannya, kamu dapat mengajak si kecil melakukan permainan menyenangkan, seperti IQ Set, matematika sederhana yang dibumbui cerita sehari-hari, serta membaca buku pengetahuan umum.

3. Keterampilan fisik

Anak yang berbakat dalam keterampilan fisik tidak selalu memiliki fisik yang ideal. Banyak atlet profesional yang memiliki ukuran badan tidak proporsional sewaktu kecil, tapi sepanjang hidupnya berhasil mengembangkan bakat dalam keterampilan fisik.

Anak yang berbakat dalam keterampilan fisik atau kinestetik biasanya menikmati dan menguasai gerakan dalam bidang olahraga yang diajarkan. Cobalah ajak si kecil melakukan berbagai kegiatan olahraga, seperti bermain bola di lapangan, berenang, bersepeda di taman, badminton, berlari, dan olahraga lain yang menarik minatnya.

4. Kreativitas

Anak yang kreatif memiliki kecenderungan untuk berkreasi dan membuat sesuatu. Contoh bakat anak dalam aspek ini dapat terlihat saat membuat kue, membuat origami dan jenis prakarya menggunakan keterampilan tangan lainnya, bermain musik, bernyanyi, hingga menggambar. Untuk mengasah kreativitas anak, kamu dapat mengajaknya menciptakan lagu, menggambar, membuat prakarya, menjahit, atau membuat kue dengan resep sederhana.

5. Keterampilan interpersonal

Mengenali bakat anak yang memiliki keterampilan interpersonal dapat diketahui melalui kecakapan mereka dalam bergaul. Anak dengan kemampuan ini pandai memahami dan berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengasahnya, kamu dapat mengajak si kecil bertemu teman-teman baru, mengajarkan mereka berkomunikasi di keramaian, hingga melakukan permainan beregu. Selain sebagai komunikator ulung, anak dengan keterampilan interpersonal memiliki potensi sebagai calon pemimpin di masa depan.

6. Keterampilan intrapersonal

Anak dengan keterampilan intrapersonal memiliki kemampuan analisis dan refleksi yang baik. Sedari dini, mereka mampu memahami hubungan sebab akibat secara cepat.

Bakat anak dengan keterampilan intrapersonal juga tampak saat mereka dapat memahami kejadian di sekitarnya melalui pendekatan emosional. Anak dengan keterampilan ini juga cenderung menyukai buku-buku teori. Kamu dapat mengasah kepekaan anak dengan mengajaknya mengikuti berbagai kegiatan sosial, seperti mengunjungi panti asuhan hingga berbagi makanan dengan tunawisma di jalanan.

7. Keterampilan natural

Anak dengan keterampilan natural memiliki kepekaan terhadap alam, tumbuhan, hewan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Kamu dapat mengarahkan potensi anak dengan mengajaknya menyambangi destinasi agrowisata, memperkenalkan pada kehidupan di perkebunan dan pertanian, hingga mengajak ke pusat konservasi alam dan hewan.

Itulah beberapa cara mengembangkan bakat anak yang dapat dilakukan. Tanya lebih banyak tentang tumbuh kembang anak ke dokter dengan berkonsultasi lewat aplikasi SehatQ

Advertisement

tips mendidik anaktumbuh kembang anakcara mendidik anak

Ditulis oleh Aditya Prasanda

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved