Penggunaan tas ransel anak yang menampung beban berlebih, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sakit punggung hingga gangguan saraf. Berat tas ransel anak sebaiknya dibatasi maksimal 20% dari total berat badan.
2023-03-30 14:20:27
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Berat tas sekolah yang terlalu berlebih, bisa memengaruhi postur tubuh anak.
Table of Content
Sebagai orangtua, Anda perlu memperhatikan tas ransel yang dipakai Si Kecil ke sekolah. Pasalnya, jika berat tas sekolah yang setiap hari digunakan terlalu berlebih, akan muncul dampak yang merugikan untuk kesehatan Si Kecil.
Advertisement
Gangguan kesehatan akibat sering menggendong tas ransel yang terlalu berat, umumnya berhubungan dengan kondisi otot dan sendi di bahu maupun punggung. Maka dari itu, pemilihan tas ransel anak yang tepat, merupakan langkah penting bagi orangtua.
Memasuki tahun ajaran baru, Si Kecil biasanya akan dengan semangat membawa banyak barang di ranselnya, termasuk buku hingga bekal makan siang. Tentu, hal ini tidak dilarang. Namun, Anda perlu lebih memperhatikan jumlah beban yang akan dibawanya.
Jangan sampai bebannya berlebihan. Berikut ini adalah tanda-tanda berat tas sekolah yang dibawa anak sudah berlebih.
Jika anak sudah mulai menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya Anda mulai melakukan langkah-langkah penyesuaian, dengan cara berikut ini.
Apabila anak sudah mulai mengeluh sakit punggung, segera periksakan ke dokter spesialis anak. Sakit punggung yang dirasakan memang belum pasti disebabkan oleh tas ransel anak. Bisa jadi, kondisi ini disebabkan oleh penyakit lain yang belum disadari. Namun tak ada salahnya memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter.
Baca Juga
Tas ransel anak yang kelebihan beban, jika digunakan secara rutin setiap hari sekolah, bisa menimbulkan berbagai dampak untuk kesehatan, seperti:
Menggunakan tas ransel dengan cara yang kurang benar, juga bisa berpengaruh pada postur tubuh. Anak perempuan lebih berisiko mengalami gangguan postur akibat penggunaan tas ransel yang terlalu berat.
Sebab dengan tubuh yang relatif lebih kecil, anak perempuan pun bisa membawa beban yang sama beratnya dengan anak laki-laki, saat ke sekolah. Sehingga, berat tas sekolah yang dibawa, sudah melebihi 10-20% dari berat badan.
Saat tas ransel anak yang berat, tidak digunakan dalam posisi tepat di bahu, maka beban tersebut bisa membuat anak tertarik hingga jatuh ke belakang. Selain itu, berat tas sekolah yang berlebih juga bisa membuat tulang belakang menjadi melengkung ke depan.
Kondisi ini dapat membuat tulang belakang berubah, dan menyebabkan munculnya rasa sakit di leher, bahu, dan punggung.
Kebiasaan menggunakan ransel hanya di salah satu bahu, juga bisa menimbulkan rasa nyeri di punggung bagian atas dan bawah. Selain itu, kebiasaan ini juga bisa membuat leher serta bahu menjadi tegang.
Gangguan peredaran darah dan saraf bisa timbul, jika anak terbiasa menggunakan tas ransel dengan tali kecil. Jenis tali tas seperti itu, bisa menimbulkan kesemutan, dan membuat tangan serta langan menjadi lemah.
Tas ransel anak yang terlalu besar dan berat, juga bisa menimbulkan masalah keselamatan. Anak-anak dengan tas tersebut, kerap tidak menyadari berat tas sekolah yang mereka gunakan, dan tidak sengaja membentur anak lain.
Teman sekelasnya pun, berisiko tersandung tas yang besar, saat tas tersebut diletakkan lorong kelas. Selain itu, tas ransel anak yang berat juga bisa melukai anak yang tidak sengaja tertimpa tas tersebut, jika tas jatuh.
Berat tas sekolah yang berlebih juga bisa mengubah cara berjalan anak-anak. Hal ini berisiko membuat mereka lebih rentan jatuh atau tersandung saat naik dan turun tangga.
Melihat risiko yang bisa ditimbulkan oleh tas ransel anak yang terlalu berat, maka sebagai orangtua, Anda juga perlu memilih jenis tas yang tepat, seperti berikut:
Anda mungkin selama ini lebih mempertimbangkan model dan harga saat memilih tas sekolah untuk anak. Namun, setelah mengetahui pentingnya menjaga berat tas sekolah yang dibawa, Anda diharapkan dapat lebih selektif dalam memilih tas sekolah anak.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pola asuh anak adalah proses di mana orangtua mengasuh dan mendidik anak sejak dilahirkan hingga memasuki usia dewasa. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak.
Sejumlah ciri-ciri fisik pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi, tumbuhnya payudara, keputihan, berjerawat, hingga perubahan bentuk tubuh. Kenali juga cara terbaik bagi orangtua untuk membicarakan masa pubertas kepada anak remaja.
Demam bisa terjadi kapan saja pada bayi Anda. Saat ia demam, suhu tubuh si Kecil meningkat sehingga membuatnya rewel. Untuk menurunkan suhu demam, gunakan kompres atau plester kompres demam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved