Berat badan turun saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan pola makan, morning sickness, hingga penyakit seperti infeksi dan diabetes. Ibu hamil perlu rutin berkonsultasi ke dokter untuk menjaga kenaikan berat badan dalam rentang normal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Jul 2021
Berat badan turun saat hamil tidak selalu berbahaya
Table of Content
Berat badan turun saat hamil bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari yang tidak berbahaya hingga penyakit yang perlu diwaspadai. Jika penurunan terjadi hanya sementara dan setelah itu mulai kembali naik, Anda tidak perlu khawatir.
Advertisement
Sebaliknya, jika penurunan itu terjadi secara terus-menerus bahkan setelah melewati trimester pertama kehamilan dan membuat ibu hamil tampak kurus, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mencari tahu penyebabnya. Ini juga untuk mencegah gangguan lebih lanjut baik pada ibu maupun janin.
Penurunan berat badan saat hamil bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Salah satu penyebab ibu hamil turun berat badan bahkan mungkin tampak kurus ketika masa kehamilan adalah berubahnya pola makan demi mencapai kehamilan yang lebih sehat.
Perubahan ini lah yang tanpa disengaja bisa saja menyebabkan terjadinya penurunan berat badan, karena asupan yang tinggi kalori, lemak, dan gula biasanya jadi hal pertama yang akan dihindari.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, biasanya kenaikan berat badan akan tetap terjadi. Hal ini tidak berbahaya bagi ibu maupun janin.
Mual dan muntah atau yang sering disebut sebagai morning sickness adalah salah satu keluhan ibu hamil yang paling lazim terjadi. Pada beberapa ibu hamil, kondisi ini bisa memicu penurunan berat badan saat hamil, bahkan membuat mereka tampak kurus.
Gejala ini biasanya muncul saat hamil muda atau saat usia kehamilan masih masuk trimester pertama. Setelah itu, rasa mual dan keinginan untuk muntah akan hilang dan berat badan akan kembali seperti semula atau mulai mengalami kenaikan.
Hyperemesis gravidarum sebenarnya punya gejala yang sama dengan morning sickness, yaitu mual dan muntah. Namun, jauh lebih parah.
Penurunan berat badan yang terjadi akibat kondisi ini pun akan lebih drastis, yaitu lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil. Itu sebabnya, beberapa ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum bisa tampak terlihat kurus.
Hyperemesis gravidarum biasanya muncul pada minggu ke-4 hingga ke-6 kehamilan dan akan berakhir pada minggu ke-13. Pada kebanyakan wanita yang mengalaminya, memasuki minggu ke-14 hingga 20, kondisi akan dirasa jauh lebih membaik. Namun ada juga ibu yang membutuhkan perawatan lebih intensif akibat kondisi ini.
Terkadang, berat badan turun saat hamil juga bisa terjadi karena riwayat penyakit yang diderita ibu. Beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan kondisi ini antara lain:
Penurunan berat badan bisa menjadi salah satu tanda keguguran. Terutama, apabila ada gejala lain yang dirasakan, seperti sakit punggung yang cukup parah, keluarnya keputihan berwarna merah muda, ada perdarahan dari vagina, hingga kontraksi.
Kalau Anda mengalami penurunan berat badan saat hamil, maka segeralah berkonsultasi ke dokter kandungan. Apalagi jika perubahan fisik yang jadi lebih kurus sudahh tampak.
Kondisi ini memang tidak selalu bahaya, akan tetapi jika turun berat badan drastis dan tampak kurus, ibu hamil perlu memastikan bahwa kebutuhan gizi terpenuhi.
Anda juga disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila penurunan berat badan disertai dengan rasa sakit kepala, badan yang lemas, atau muntah dan mual yang tak kunjung reda.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi penurunan berat badan saat kehamilan yang membuat ibu hamil tampak kurus.
Baca Juga
Penurunan berat badan saat hamil adalah hal yang cukup sering terjadi dan tidak semuanya disebabkan oleh kondisi berbahaya. Untuk mencegah kondisi ini bertambah parah, rutin lah berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Anda juga disarankan untuk selalu mencatat kondisi perkembangan tubuh selama kehamilan, termasuk berat badan dan lingkar perut. Dengan begitu, Anda bisa menyadari apabila ada perubahan yang mencurigakan dan perlu segera diperiksakan ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Umumnya perempuan memiliki panggul lebih lebar dibandingkan dengan laki-laki. Tak hanya untuk persalinan, panggul juga memiliki banyak peran. Mulai dari menopang tubuh bagian atas, membantu berjalan hingga berlari, serta melindungi organ yang ada di sekitar panggul.
28 Sep 2023
Hamil 26 minggu janin sudah mulai bisa membuka matanya hingga bayi bisa merespons suara. Sementara, ibu hamil mengalami pembengkakan pada beberapa bagian tubuh dan muncul stretch mark.
30 Sep 2020
Memperdengarkan musik klasik bagi bayi di dalam kandungan, dipercaya bisa meningkatkan kecerdasannya. Anggapan ini berawal dari “Efek Mozart.” Namun, bagaimana faktanya? Apakah musik klasik terbukti mampu mencerdaskan Si Kecil, sejak masih di dalam kandungan?
14 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved