Manfaat beras ketan putih ternyata cukup banyak dan baik untuk kesehatan, salah satunya adalah mencegah diabetes. Makanan ini cukup populer di kalangan masyarakat Asia.
31 Mei 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Beras ketan putih tidak hanya gurih, tapi juga berpotensi memiliki banyak manfaat kesehatan.
Table of Content
Beras ketan putih berbeda dari beras pada umumnya. Saat dimasak, beras ini akan mengembang menjadi nasi yang lengket.
Advertisement
Di berbagai negara Asia termasuk Indonesia, beras ketan menjadi salah satu makanan yang seringkali "dimodifikasi" menjadi kekinian, salah satunya dicampurkan dengan buah mangga.
Ternyata, beras juga dikenal dengan sebutan glutinous rice ini memiliki manfaat menyehatkan. Apa saja?
Berbeda dari beras ketan hitam yang biasanya dicampur dengan susu kelapa, jenis beras yang satu ini biasanya akan dikonsumsi secara kering dengan berbagai lauk, baik manis maupun asin (gurih).
Di balik kelezatannya, beras yang satu ini menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang mungkin selama ini terpendam.
Berbeda dari kebanyakan nasi lainnya, manfaat beras ketan putih mengandung protein yang cukup tinggi.
Pada 100 gramnya, atau dalam satu porsi beran ketan mengandung nutrisi-nutrisi penting berikut ini.
Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, beras ini sangat kaya akan zat mineral yang penting untuk tubuh kita. Bahkan, bisa menjadi sumber karbohidrat. Jangan heran kalau banyak klaim yang mengatakan bahwa ketan putih sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat beras ketan putih yang satu ini berasal dari berbagai nutrisi yang dikandung, seperti selenium. Selenium memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah datangnya berbagai macam penyakit kronis.
Sebab, antioksidan dapat menurunkan kadar stres oksidatif yang sangat berdampak buruk bagi kesehatan.
Dalam sebuah penelitian yang dirilis Nutrition & Diabetes Journal, manfaat beras ketan putih untuk diabetes sebanyak dua kali sehari dalam 8 minggu bantu mengendalikan kadar gula darah pasien diabetes tipe 2
Manfaat beras ketan putih memiliki banyak dampak baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan zinc dan berbagai vitamin B mampu bisa memperkuat sistem imun tubuh sehingga dapat mengurangi peradangan dan meredakan ketegangan.
Manfaat beras ketan putih berasal dari kandungan mineralnya, terutama kalsium. Mineral ini akan membantu Anda menjaga kepadatan tulang sehingga penyakit osteoporosis bisa dicegah.
Jangan main-main, dalam 100 gram, terdapat sekitar 2 miligram kalsium yang siap menjaga kesehatan tulang Anda.
Dengan begitu, penyakit osteoporosis akan lebih mudah untuk dicegah, seiring bertambahnya usia.
Manfaat beras ketan putih yang satu ini ada karena kandungan lemak dan kolesterol yang sangatlah sedikit. Itulah sebabnya banyak penderita penyakit jantung yang akhirnya mengonsumsi makanan ini untuk menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, ketan putih juga aman dikonsumsi pengidap tekanan darah tinggi dan obesitas (kelebihan berat badan).
Kebanyakan vitamin B yang putih ternyata sangat “terikat” dengan metabolisme tubuh. Jadi, proses penciptaan enzim, kestabilan hormon, dan proses metabolik lainnya pun terjaga.
Beras yang satu ini memang dipercaya memiliki kesehatan. Namun jika kurang tepat dalam mengonsumsinya, ini malah bisa menjadi bumerang yang malah membawa kerugian.
Terlebih, ketan putih memicu kenaikan gula darah. Sebab, indeks glikemiknya cukup tinggi. Lantas, berapa indeks glikemik beras ketan putih?
Dari skala 0-100, indeks glikemik ketan putih sebesar 86. Jadi, bisa dikatakan bahwa indeks glikemiknya relatif tinggi. Makanan dikatakan memiliki indeks glikemik tinggi bila di atas 70.
Terlebih, riset dari universitas Dhurakij Pundit University Thailand juga menemukan bahwa beras ketan lebih meningkatkan kadar gula darah daripada beras putih biasa.
Gula darah akan semakin meningkat bila ketan putih diberi tambahan gula. Contohnya kudapan asal Thailand yang juga populer di Indonesia, yakni mango sticky rice (campuran ketan putih dan mangga).
Mangga memang buah-buahan yang sangat menyehatkan tubuh. Namun sayangnya, camilan lezat ini seringkali mengandung gula tambahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Jika jarang dikonsumsi, maka mango sticky rice tidak akan menimbulkan masalah. Namun apabila Anda ketagihan dan menjadikannya sebagai kudapan yang sering disantap, maka kadar gula darah dalam bahaya.
Jadi sebaiknya jangan mengonsumsi ketan putih dengan gula tambahan atau dengan santan, secara berlebih. Sebab, hal ini malah akan merugikan kesehatan Anda.
Selain itu, sayangnya, beras ketan putih untuk diet bukanlah pilihan yang cocok. Sebab, kalori ketan putih cukup tinggi, yakni 169 kkal dalam 1 gelasnya. Untuk itu, Anda bisa mencoba beras cokelat. Beras cokelat terbukti membantu penurunan berat badan dan kadar lemak darah.
Meski terlihat mirip, beras ketan dan beras biasa memiliki cara masak yang agak sedikit berbeda. Jika beras biasa umumnya dimasak dengan dididihkan menggunakan rice cooker, beras ketan umumnya dimasak dengan dikukus. Lebih jelasnya, berikut langkah memasaknya yang tepat.
Pilihlah lauk “pendamping” yang menyehatkan, seperti sayur dan buah-buahan, untuk menambah kadar serat serta protein. Olahan beras ketan putih yang sehat dan bisa Anda buat di rumah di antaranya adalah lemper ayam dan semar mendem.
Ketan putih memang memiliki potensi kesehatan. Meski demikian, Anda harus mengonsumsi dengan bijak karena berisiko meningkatkan kadar gula darah.
Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang jenis beras yang satu ini, tanya dokter gratis melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bosan makan ikan yang begitu-begitu saja? Resep masakan ikan ini bisa menjadi alternatif Anda untuk berbuka puasa. Selain lezat, hidangan ini juga menyehatkan.
Kegunaan minyak samin selain untuk menambah citarasa khas pada masakan, ternyata juga mampu menjaga kesehatan. Manfaat minyak samin didapat dari nutrisi yang terkandung.
Bagian mata dan fungsinya perlu diketahui agar Anda bisa memahami anatomi mata. Anda mungkin hanya menyadari beberapa, seperti retina dan kornea. Padahal, ada beberapa bagian lainnya, seperti sklera, iris, dan sebagainya yang sama pentingnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved