Usia ideal anak masuk TK harus dilihat dari beberapa faktor. Mulai dari kemampuannya untuk mendengarkan instruksi, mengenali kebutuhan untuk ke toilet, hingga berinteraksi sosial dengan baik.
3.97
(31)
6 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Usia bukan satu-satunya faktor yang menentukan anak sudah pantas masuk TK
Table of Content
Memasukkan anak ke playgroup adalah pilihan, tetapi berbeda dengan sekolah TK. Ada orangtua yang ingin memasukkan anak mereka ke TK untuk mempersiapkan ke jenjang sekolah dasar. Meski demikian, ada perdebatan seputar berapa usia masuk TK yang ideal.
Advertisement
Mengenai kapan anak masuk TK, hal ini tidak bisa disamakan antara satu anak dan lainnya. Bahkan, adik kakak pun bisa memiliki kesiapan yang berbeda. Jadi, tak perlu memaksakan usia anak TK sedini mungkin sebab tugas orangtua adalah mengenali indikator kesiapannya.
Berbicara soal umur masuk TK berapa tahun, sebetulnya bukan ulang tahun ke berapa yang menjadi indikator utama anak siap masuk TK. Justru, ada indikator lain yang perlu dilihat terutama berkaitan dengan kemampuan bersosialisasi.
Masuk TK bukan berarti mewajibkan anak belajar begitu banyak hal. Sebenarnya, alasan utama anak masuk TK agar ketika mereka berada di usia itu, bisa terwadahi untuk berinteraksi dengan teman sebayanya.
Di Indonesia, usia ideal masuk TK adalah 4-5 tahun. Sementara itu, persyaratan masuk SD, aturan yang berlaku saat ini adalah berusia 7 tahun saat masuk SD negeri dan SD swasta bahkan bisa menerima anak berusia 6 tahun.
Perhitungan itu juga bisa menjadi salah satu indikator untuk menentukan usia masuk TK yang ideal. Apabila ingin memasukkan anak ke SD negeri, sebaiknya masukkan anak ke TK setelah berusia 5 tahun.
Di sisi lain, apabila targetnya adalah masuk SD swasta, maka usia TK 4 tahun juga tidak masalah. Jadi, Anda tak perlu bingung lagi dengan pertanyaan masuk TK umur berapa.
Perlu Anda ketahui bahwa taman kanak-kanak terdiri dari dua jenjang, yaitu TK A dan TK B. TK A (TK 0 kecil) biasanya diikuti oleh anak berusia 4 tahun, sedangkan umur anak TK B (TK 0 besar) adalah 5-6 tahun.
Namun, lagi-lagi, yang lebih penting bukanlah aturan pemerintah terkait rentang usia masuk TK dan SD. Justru, kesiapan anak adalah hal paling krusial.
Bukan hanya soal usia masuk TK, beberapa hal ini bisa membantu orangtua mengenali apakah anak mereka sudah siap masuk TK atau belum:
Anak yang siap masuk TK bisa bermain dan berinteraksi dengan baik bersama teman-temannya. Mereka tidak segan berbagi banyak hal, baik objek fisik seperti mainan maupun pikiran atau ide.
Namun, jangan sampai terjebak dengan anggapan tentang anak pemalu. Tidak ada anak yang pemalu, hanya butuh waktu lebih lama untuk observasi situasi baru di sekitarnya alias slow to warm.
Selama mereka pada akhirnya mau mencoba bergabung dalam aktivitas kelompok, artinya mereka telah siap.
Terlepas dari usia masuk TK, perhatikan apakah anak sudah bisa memahami instruksi dan menjalankannya. Semakin bertambahnya usia, kemampuan mereka meningkat dengan memahami instruksi berlapis seperti 2-3 perintah sekaligus.
Lebih jauh lagi, anak bisa mendengarkan guru dan teman-temannya. Bahkan, mereka bisa fokus pada hal yang sedang disampaikan orang lain. Ketika berada dalam kelompok pun, mereka bisa mengendalikan diri.
Walaupun anak berada dalam situasi sosial berinteraksi dengan teman sekelas dan guru-gurunya, mereka tetap harus bisa bekerja secara mandiri.
Indikatornya sederhana, mulai dari bisa memegang pensil, mewarnai dengan krayon, atau menuntaskan tugas yang diajarkan oleh guru.
Semua ini tentu tidak terwujud secara instan. Perlu waktu bagi anak untuk bisa mengerjakan sesuatu, dari yang tadinya bisa free play setiap saat.
Selama anak menunjukkan ketertarikan dan mau mencoba, itu sudah bisa menjadi indikator kesiapan.
Sangat penting bagi anak untuk mengetahui emosi apa yang tengah dirasakannya. Jadikan ini sebagai salah satu indikator kesiapan mereka masuk TK, apakah sudah bisa mengenali apa yang tengah dirasakannya atau belum? Jika belum, ajarkan bagaimana validasi emosi sehingga si kecil menjadi terbiasa.
Ingat bahwa ketika masuk ke dalam lingkungan baru, sangat wajar jika anak merasakan kecemasan. Bahkan orang dewasa pun masih bisa mengalami hal ini seperti ketika masuk ke lingkungan kerja baru. Melatih mereka validasi emosi sekaligus bercerita akan memudahkan proses adaptasi ini.
Tak kalah penting, idealnya kapan anak masuk TK juga dikaitkan dengan kesuksesan toilet training mereka. Bukan hanya tidak lagi memakai popok, tapi juga tahu kapan mereka butuh buang air kecil dan buang air besar. Anak harus bisa menyampaikan kebutuhan mereka ini meski orangtuanya tidak berada di sekitarnya.
Hal ini penting karena nanti ketika mereka berada di sekolah, anak harus berkomunikasi kepada guru atau orang dewasa lain saat ingin buang air kecil atau besar. Belum lagi, si kecil harus berada di toilet yang berbeda dengan di rumah. Jadi, indikator ini perlu diketahui juga.
Biasanya sebelum anak masuk TK, sekolah akan mengadakan tes untuk melihat kemampuan motorik halus dan motorik kasar mereka.
Orangtua juga bisa menganalisis hal ini di rumah dengan melihat bagaimana anak memegang alat tulis hingga beraktivitas fisik yang perlu koordinasi otot.
Selain usia masuk TK, perhatikan apakah anak bisa menunggu dan mau bergiliran dengan orang lain. Sebab anak harus mau mengantre dalam barisan sebelum masuk dan keluar kelas, mengangkat tangan dan menunggu dipanggil jika ingin bertanya pada guru, tidak menyela ketika orang lain berbicara, dan meminta izin apabila ingin pergi ke kamar mandi.
Jika anak masih kesulitan untuk menunggu dan tidak mau bergiliran, ia mungkin belum siap masuk TK. Walaupun di taman kanak-kanak, anak dapat diajarkan keterampilan ini. Namun, penting untuk memiliki sedikit rasa sabar sebelum anak masuk TK.
Baca Juga
Seperti jenjang sekolah umumnya, terdapat syarat masuk TK yang harus dipenuhi. Untuk melakukan pendaftaran TK, Anda dapat mengunjungi sekolah yang dituju.
Selain usia, orangtua juga perlu memperhatikan berbagai persyaratan administrasi yang dibutuhkan. Dilansir dari Kumparan, berikut adalah sejumlah syarat masuk TK:
Pastikan persyaratan masuk TK terpenuhi. Jika sudah memenuhi syarat masuk TK dan anak memiliki kesiapan yang cukup, ia dapat mulai bersekolah.
Dalam pendaftaran masuk TK, yang terpenting jangan membandingkan anak dengan teman sebayanya yang mungkin terlihat lebih siap untuk masuk TK.
Setiap anak berbeda, ketertarikan dan gaya belajar pun berlainan. Ada yang tertarik duduk diam menyimak apa yang diajarkan, ada pula yang lebih menikmati aktivitas motorik kasar.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesiapan anak masuk ke jenjang sekolah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Nonton YouTube bisa mendatangkan sisi positif, bisa juga negatif. Hal ini juga dipengaruhi oleh sikap orangtua saat anak nonton Youtube. Berikut adalah sisi negatif dan positif dari anak nonton YouTube serta hal yang bisa Anda lakukan sebagai orangtua.
Kulit bayi sangat sensitif terhadap zat kimia sehingga dapat menyebabkan iritasi dan ruam. Oleh karena itu, memilih sabun bayi yang tepat akan membantu menjaga kesehatan kulitnya.
Terdapat beragam cara menasehati anak agar ia patuh, seperti memanggil anak dengan namanya hingga menggunakan kata-kata yang positif.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved