Berapa Sebenarnya Detak Jantung Normal pada Lansia?

Tidak hanya serangan jantung, salah satu gangguan jantung yang cukup sering menyerang lansia adalah aritmia, suatu kondisi yang ditandai dengan tidak teraturnya jumlah dan ritme detak jantung. Karena itu, penting bagi Anda mengetahui jumlah detak jantung normal pada lansia.
Sejak lahir hingga dewasa, detak jantung normal pada manusia akan berubah, karena menyesuaikan dengan usia dan juga kondisi tubuh. Seiring bertambahnya usia, maka jantung akan berdetak semakin lambat. Jadi, detak jantung pada bayi dan anak-anak secara normal akan lebih tinggi dibandingkan orang dewasa dan lansia.
[[artikel-terkait]]
Detak jantung normal pada lansia dalam posisi istirahat
Detak jantung normal pada lansia saat beristirahat adalah 60-100 kali per menit. Namun, jika Anda termasuk sering berolahraga atau aktif melakukan aktivitas fisik, maka detak jantung saat istirahat bisa lebih rendah dari nilai tersebut. Detak jantung juga dapat lebih rendah ,apabila Anda rutin mengonsumsi obat tertentu.
Selain jumlah detakan, detak jantung dinilai normal apabila ritme berdetaknya pun teratur. Detak jantung dalam jumlah normal dan ritme yang teratur, penting dalam menjaga kelancaran aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Detak jantung normal pada lansia saat berolahraga
Saat berolahraga, detak jantung akan meningkat untuk menyesuaikan kebutuhan oksigen dan energi di tubuh. Meski naiknya detak jantung adalah hal yang normal saat berolahraga, tapi Anda juga perlu memperhatikan batasnya.
Kenaikan detak jantung yang terlalu signifikan, bisa menimbulkan gangguan pada jantung. Idealnya, jumlah detak jantung saat berolahraga, maksimalnya adalah 220 kali per menit, dikurangi dengan usia.
Sehingga, misalnya Anda berusia 60 tahun, maka detak jantung maksimum yang masih aman saat berolahraga adalah 220 dikurangi 60, yaitu 160 kali per menit.
Jumlah detak jantung yang sebaiknya dicapai saat berolahraga, dinamakan detak jantung target, dan berbeda jika dibandingkan detak jantung maksimum seperti di atas.
Jumlah detak jantung target, cenderung lebih rendah. Sebaiknya saat berolahraga, Anda menjaga detak jantung dalam rentang target berikut ini.
- Usia 60 tahun: 80-136 kali per menit, dengan detak maksimal 160 kali per menit
- Usia 65 tahun: 78-132 kali per menit, dengan detak maksimal 155 kali per menit
- Usia 70 tahun: 75-128 kali per menit, dengan detak maksimal 150 kali per menit
Kelainan detak jantung pada lansia
Detak jantung dengan ritme yang tidak teratur atau lebih lambat maupun lebih cepat dari yang seharusnya, merupakan suatu gangguan irama jantung yang disebut dengan aritmia.
Memang, jika ketidakteraturan tersebut hanya terjadi sesekali, maka kondisi ini bukanlah sesuatu yang berbahaya. Pada lansia, terutama, kondisi ini cukup sering terjadi. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada, karena apabila aritmia terus menerus terjadi, maka bisa membahayakan jiwa.
Salah satu jenis artimia yang bisa mematikan adalah ventricullar fibrillation. Kondisi ini ditandai dengan jantung yang berdetak sangat kencang dan tidak terkendali, sehingga aliran darah yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, akan terhenti.
Aritmia seringkali tidak menimbulkan tanda dan gejala pada orang yang mengalaminya. Sehingga tidak jarang, dokter lebih dahulu mengetahui adanya ketidakteraturan detak jantung saat pemeriksaan rutin.
Karena itu, Anda perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, untuk mengetahui berbagai kemungkinan gangguan yang terjadi, meski tubuh terasa sehat. Terutama pada lansia, yang memiliki risiko lebih tinggi terkena berbagai gangguan kesehatan.
Agar jantung tetap sehat, jangan lupa untuk selalu menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Rutinlah berolahraga, dan jadikan gaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian Anda.
Health in Aging. https://www.healthinaging.org/a-z-topic/arrhythmias/basic-facts
Diakses pada 18 Juni 2019
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/235710.php
Diakses pada 18 Juni 2019
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-arrhythmia/symptoms-causes/syc-20350668
Diakses pada 18 Juni 2019
Artikel Terkait
-
Begini Cara Memberikan Pertolongan Pertama Pada Henti Jantung Mendadak
Mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti jantung mendadak, bisa membantu menyelamatkan nyawa. Sebab, kematian berisiko terjadi bila penderita henti jantung mendadak terlambat menerima pertolongan pertama yang tepat. -
Langkah Tepat Melakukan Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung
Serangan jantung adalah salah satu gangguan kesehatan yang bisa datang kapan saja dan dimana saja. Pertolongan pertama dari serangan jantung adalah hal yang penting untuk dipelajari. Seperti pemberian obat aspirin dan melakukan CPR adalah pertolongan pertama yang tepat untuk serangan jantung.
Diskusi Terkait di Forum
Obat jantung bengkak
Dijawab oleh dr. Zulham Effendy
Solusi nyeri dada ?
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Sesak napas, mual ketika takut atau stres, apakah penyebabnya ?
Dijawab oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
