Setiap orang harus mengetahui berapa kadar gula darah normal. Alasannya, kadar gula darah yang tidak seimbang atau ekstrem bisa menyebabkan diabetes dan komplikasi lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Apr 2022
Apakah kadar gula darah Anda sudah sesuai dengan batas normal gula darah?
Table of Content
Setiap orang perlu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal untuk mencegah serta mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.
Advertisement
Perlu Anda pahami bahwa glukosa atau gula darah adalah gula yang dibawa aliran darah ke semua sel dalam tubuh untuk pasokan energi.
Sebenarnya, berapa batas gula darah normal orang pada umumnya? Bagaimana cara menjaga agar tetap stabil? Simak penjelasannya.
Tubuh manusia sedemikian rupa mengatur kadar gula darah agar tetap seimbang. Memahami kadar gula darah normal bisa menjadi kunci dalam menangani masalah diabetes.
Kadar gula darah normal bisa berbeda antara anak-anak sehat, penderita diabetes tipe 1, hingga dewasa penderita diabetes tipe 2. Selain itu, kadar gula darah juga akan menyesuaikan dengan kondisi kesehatan serta faktor lainnya.
Menurut The US National Institutes of Health, kadar gula darah puasa normal berada di antara 70-99 mg/dL. Selain itu, orang dewasa yang berusia 20 tahun atau lebih akan memiliki kadar gula darah yang berada di kisaran 100-180 mg/dL dalam sehari.
Berikut adalah batas gula darah normal untuk beberapa kondisi yang dapat Anda jadikan rujukan:
Bagi orang dewasa baik pria dan wanita, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Keduanya memiiki batas gula darah normal yang sama. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan pada batas normal gula darah untuk lansia. Jadi, hal ini harus disesuaikan lagi dengan usia Anda.
Baca Juga
Untuk mengetahui kadar gula darah, Anda perlu melakukan cek gula darah.
Agar lebih akurat, sebelum melakukan tes Anda harus berpuasa (tidak makan atau minum kecuali air putih) selama 8 jam. Prosedur ini akan menyesuaikan dengan ketentuan tim medis.
Setelah itu, Anda bisa mengetahui berapa kadar gula darah. Apabila kadar gula darah puasa berada di sekitaran 100-125 mg/dL, kemungkinan Anda mengalami gangguan kadar glukosa (prediabetes).
Sedangkan pada kadar gula darah puasa yang berada di angka 126 mg/dL atau lebih, kemungkinan besar artinya Anda sudah mengalami diabetes.
Baca Juga
Kadar gula darah bisa mengalami ketidakseimbanga, yaitu kadar gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) dan juga kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia).
Hipoglikemia biasanya terjadi pada orang yang mengalami diabetes atau pun tidak.
Penyebabnya adalah ketika insulin di dalam airan darah terlalu banyak. Ini mungkin terjadi ketika Anda tidak makan selama beberapa jam, sekitar 8 jam atau lebih.
Saat terjadi penurunan gula darah normal, artinya tidak ada cukup glukosa untuk mengisi energi.
Sedangkan pada penderita diabetes, hipoglikemia dapat terjadi ketika Anda kurang makan, terlalu banyak mengonsumsi insulin, atau obat diabetes lainnya.
Sama seperti sebelumnya, hiperglikemia juga bisa terjadi pada penderita diabetes atau pun tidak.
Ada banyak faktor penyebab meningkatnya kadar gula darah normal. Mulai dari kondisi medis, terjadinya infeksi, obesitas, hingga kurangnya aktivitas fisik.
Jika Anda menderita diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Sedangkan pada diabetes tipe 2, pankreas tidak menghasilkan cukup insulin untuk menjaga keseimbangan gula darah.
Dalam kedua kondisi tersebut, glukosa dapat menumpuk pada aliran darah, sehingga menyebabkan terjadinya hiperglikemia.
Untuk menjaga kadar gula darah normal sehingga terhindar dari hipoglikemia atau hiperglikemia, Anda perlu menjaga agar gula darah tetap dalam batasan normal. Beberapa cara untuk melakukannya adalah:
Rajin berolahraga akan membantu menjaga gula darah tetap stabil. Lakukan olahraga sesuai dengan kondisi tubuh Anda setidaknya selama 2,5 jam per minggunya.
Tidak perlu olahraga berat, cukup lakukan olahraga ringan seperti jogging asalkan rutin dilakukan setiap hari.
Jaga pola makan Anda dengan membatasi konsumsi karbohidrat. Asupan karbohidrat berlebih dapat memicu kenaikan kadar gula darah tubuh.
Anda bisa menggunakan alternatif makanan lainnya seperti ubi, pasta, dan nasi merah yang memiliki kandungan karbohidrat lebih rendah.
Stres ternyata juga dapat memicu peningkatan gula darah. Itu sebabnya, sebaiknya Anda menghindari stres dan mengalihkannya dengan kegiatan positif guna menjaga kadar gula darah tetap normal.
Melewatkan waktu makan juga bisa memicu gula darah berada dalam kondisi tidak stabil. Frekuensi makan ideal adalah 3 kali sehari ditambah 2 camilan bernutrisi di sela jam makan.
Anda juga disarankan untuk melakukan tes gula darah secara berkala. Tujuannya tidak lain untuk memantau kadar gula darah tubuh, apakah normal atau tidak. Dengan begitu, langkah penanganan bisa segera dilakukan apabila memang ditemukan abnormalitas pada kadar gula darah.
Baca Juga
Anda juga bisa memeriksa berapa kadar gula darah dan menyesuaikannya dengan batas kadar gula darah normal.
Jika ingin menggunakan alat tes gula darah sendiri di rumah, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan rheumatoid arthritis (RA) dan osteoarthritis (OA) terletak di penyebabnya. Namun, gejalanya cenderung mirip. Apa saja bedanya?
6 Agt 2023
Asam klorida merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat dibuat oleh manusia dan berbahaya jika terkena kulit. Salah satu pertolongan pertama bila terkena percikan asam klorida adalah membersihkan luka bakar dengan aliran air sejuk yang bersih secara perlahan.
27 Apr 2023
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim yang mendukung sistem dan proses pencernaan makanan agar dapat terserap dengan baik oleh tubuh. Apa saja kelenjar dan enzim pada pencernaan yang terlibat?
8 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved