Beragam penyebab anak muntah malam hari di antaranya keracunan makanan, sensitivitas terhadap makanan, batuk, refluks asam lambung, hingga asma. Bagaimana cara mengatasinya?
2023-03-27 21:09:01
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sensitivitas makanan dapat menjadi penyebab anak muntah malam hari
Table of Content
Ketika anak muntah di malam hari, kualitas dan jam tidurnya dapat terganggu. Situasi ini bisa membuat anak merasa lelah keesokan harinya karena tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Sebagai orangtua, tentunya Anda perlu mencari tahu apa saja penyebab anak muntah malam hari agar solusinya dapat dicari.
Advertisement
Saat anak muntah di malam hari tanpa ada gejala yang menyertai, biasanya kondisi ini bersifat sementara dan anak pun bisa sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi, ada kalanya masalah ini mengindikasikan kondisi medis serius yang perlu ditangani. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab anak muntah malam hari yang perlu diwaspadai.
Salah satu penyebab anak muntah malam hari yang tidak boleh diremehkan adalah keracunan makanan. Dikutip dari Healthline, kondisi medis ini terjadi saat anak mengonsumsi sesuatu yang seharusnya ia tidak makan.
Terdapat beberapa jenis makanan yang kemungkinan bisa menyebabkan anak keracunan, di antaranya:
Selain muntah, keracunan makanan dapat menyebabkan beberapa gejala lain:
Sensitivitas makanan adalah kondisi medis yang terjadi saat sistem imun anak bereaksi terhadap makanan yang sebenarnya tidak berbahaya.
Jika anak sensitif terhadap makanan tertentu, berbagai gejala bisa muncul beberapa jam setelah makanan tersebut dikonsumsi.
Penting bagi orangtua untuk mengingat kembali makanan apa yang dikonsumsi anak sebelum ia tidur.
Berikut adalah beberapa makanan umum yang bisa menyebabkan sensitivitas makanan pada anak:
Flu perut atau stomach flu adalah kondisi medis yang umum terjadi pada anak dan bisa menular. Penyakit ini dapat menyerang si kecil pada malam hari.
Kondisi medis yang juga dikenal dengan sebutan viral gastroenteritis ini bisa menyebabkan anak muntah di malam hari, demam ringan, sakit perut, sakit kepala, serta diare.
Penyebab anak muntah di malam hari lainnya adalah batuk, baik yang kering maupun berdahak. Jika batuk yang dialami anak di malam hari cukup parah, situasi ini bisa memicu refleks muntah pada si kecil.
Perlu dipahami, batuk kering bisa semakin parah jika anak bernapas lewat mulut ketika tidur. Hal ini memungkinkan tenggorokan menjadi kering dan iritasi sehingga memperparah batuk yang dialami anak. Hasilnya, si kecil bisa muntah.
Selain itu, batuk berdahak yang terjadi akibat pilek atau flu dapat disertai dengan banyak lendir. Lendir ini dapat menetes ke saluran udara dan lambung ketika anak terlelap. Jika lendir yang menumpuk sudah terlalu banyak, anak bisa merasa mual dan muntah-muntah.
Tidak hanya orang dewasa, refluks asam lambung dapat dialami oleh bayi dan anak berusia 2 tahun ke atas. Kondisi medis ini bisa mengiritasi tenggorokan dan mengundang batuk-batuk serta muntah.
Refluks asam lambung dapat dialami oleh anak saat mengonsumsi makanan yang bisa memicunya. Sebab, beberapa makanan dapat menyebabkan otot di antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih rileks dari biasanya.
Selain itu, ada pula makanan yang mampu meningkatkan produksi lambung secara berlebihan. Situasi ini bisa mengakibatkan nyeri ulu hati pada si kecil.
Makanan-makanan yang dapat mengundang refluks asam lambung, di antaranya:
Jika memang anak Anda mengidap refluks asam lambung, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin bisa ia alami.
Kondisi medis selanjutnya yang bisa menjadi penyebab anak muntah malam hari adalah asma. Pasalnya, asma dapat menyebabkan anak mengalami batuk dan mengi lebih sering di malam hari. Kondisi ini bisa menyebabkan anak muntah-muntah saat ia tidur.
Selain muntah di malam hari, asma juga bisa mengundang gejala lain yang mengganggu aktivitas anak, seperti:
Mendengkur saat tidur juga termasuk penyebab anak muntah malam hari. Anda perlu waspada, jika anak mengalami jeda pernapasan yang cukup signifikan saat mendengkur, bisa jadi ia mengidap kondisi bernama sleep apnea.
Sleep apnea dapat membuat anak bernapas lewat mulut saat tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan batuk dan tenggorokan kering sehingga anak dapat muntah.
Jika anak tidak mengidap sleep apnea sekalipun, mendengkur saat tidur juga bisa menyebabkan anak muntah-muntah di malam hari. Pasalnya, mendengkur bisa membuat anak sulit bernapas dan membuat anak terbangun karena tersedak.
Anak-anak yang mengidap alergi atau asma juga berpotensi untuk mendengkur di malam hari karena saluran udara serta hidungnya tersumbat.
Baca Juga: Penyebab Muntaber pada Anak dan Cara Mengatasinya
Umumnya, hanya dibutuhkan satu kali muntah saja untuk membuat anak merasa lebih baik dan kembali tidur dengan nyenyak. Namun, jika muntah terjadi lebih dari satu kali, Anda perlu segera melakukan penanganan agar muntahnya dapat dihentikan.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi anak muntah di malam hari yang dapat dicoba:
Setelah anak muntah, jangan lupa untuk meminta si kecil minum air untuk mengembalikan cairan yang hilang. Anda juga boleh memberikannya larutan rehidrasi (oralit) atau membuatnya di rumah dengan bahan-bahan berikut ini:
Jika sleep apnea menjadi penyebab anak muntah malam hari, dokter dapat merekomendasikan perawatan gigi atau menggunakan penahan mulut (mouth retainer) untuk menghentikan dengkuran pada anak.
Jika muntah di malam hari disebabkan oleh asma, segera ke dokter untuk mengetahui obat apa yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala asma di malam hari.
Baca Juga
Sering muntah di malam hari dapat menyebabkan anak dehidrasi, terutama jika anak Anda juga mengidap diare di waktu yang bersamaan.
Segeralah datang ke dokter jika berbagai gejala di bawah menyertai muntah-muntah yang dialami oleh anak:
Kamu juga bisa mencoba menghubungi dokter spesialis anak lewat chat terlebih dulu jika anak muntah tengah malam. Kamu bisa mencoba mengunjungi Klinik Online Spesialis Kesehatan Anak di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Di sana orangtua bisa menemukan daftar dokter spesialis anak terbaik sekaligus melakukan panggilan video supaya dokter bisa melihat kondisi anak dan bisa memberikan saran medis lebih cepat.
Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Nyamuk Anopheleses membawa parasit Plasmodium yang ketika menggigit manusia, akan masuk ke dalam aliran darah. Ada 5 jenis malaria berdasarkan jenis parasitnya: Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi, dan Plasmodium falciparum.
Penyakit ganglion adalah benjolan yang sering muncul di persendian, terutama pergelangan tangan. Selain itu, ganglion juga bisa muncul di pergelangan kaki. Ada jenis kista ganglion yang bisa dilihat dan dirasakan, ada pula yang sangat kecil sehingga tidak terasa.
Mainan bayi yang tepat dapat membantu tumbuh kembang Si Kecil, mulai dari kemampuan motoriknya, imajinasinya, hingga pertumbuhan fisiknya. Tidak semua mainan bayi dapat dipilih, terutama yang bisa membahayakan kesehatan SI Kecil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved