logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

5 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya

open-summary

Bentol atau kulit melenting berair pada kulit bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari cacar air, eksim, hingga gejala penyakit HFMD. Maka dari itu, cara mengobati kondisi ini akan berbeda satu sama lain.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

2 Sep 2023

Penyebab bentol atau kulit melenting berair pada kulit bayi

Bentol berair pada kulit bayi bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya cacar air

Table of Content

  • Penyebab bentol berair pada kulit bayi
  • Kapan sebaiknya bentol berair diperiksakan ke dokter?

Bentol berair pada kulit bayi bisa muncul karena berbagai sebab, mulai dari infeksi virus, bakteri, maupun kondisi kulit lainnya. Benjolan ini tentu akan membuat Si Kecil merasa terganggu, karena kemunculannya sering disertai juga dengan gejala lain seperti gatal.

Advertisement

Karena penyebabnya beragam, orangtua perlu mengetahui asal muasal munculnya bentol berair tersebut sebelum memberikan perawatan yang tepat. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga merupakan penyakit menular, sehingga perlu segera diperiksakan ke dokter.

Penyebab bentol berair pada kulit bayi

Mengutip Johns Hopkins Medicine, lepuhan adalah bentol atau kulit melenting yang berisi cairan.

Salah satu penyakit kulit pada bayi ini biasanya berbentuk lingkaran. Cairan yang terbentuk di bawah kulit bisa berisi air bening atau pun darah.

Berikut ini adalah beberapa penyebab bentol berair pada kulit bayi beserta cara mengobatinya yang tepat dan aman.

1. Cacar air

Cacar air bisa menyebabkan bentol berair pada bayi
Cacar air memicu bentol berair pada bayi

Cacar air biasanya menyerang anak usia sekolah. Namun kondisi ini juga bisa menular ke bayi. Infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster ini bisa menyebabkan munculnya bintik merah berair pada kulit bayi.

Kulit melenting berair pada kulit bayi akibat cacar bisa menyebar di seluruh tubuh, mulai dari badan, kaki, tangan, hingga kepala. Selain bentol, bayi yang terserang cacar air juga bisa mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Demam.
  • Rewel.
  • Batuk-batuk.
  • Lemas.
  • Tidak mau makan.
  • Kelenjar getah beningnya bengkak.

BACA JUGA: Jari Tangan Gatal dan Bintik-Bintik Berair: Penyebab dan Cara Mengobatinya

Cara mengobati cacar air pada bayi:

Untuk mengurangi gatal dan gejala lainnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua, seperti:

  • Memandikan bayi dengan air hangat yang dicampur bahan pereda gatal khusus dari dokter.
  • Mengoleskan bentol berair yang sudah pecah dengan losion calamine.
  • Memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan nyeri badan, agar bayi tidak rewel dan merasa lebih nyaman.

2. Impetigo

Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Luka di kulit bayi yang tidak kunjung sembuh dan justru semakin membesar, berisiko terinfeksi oleh bakteri.

Munculnya impetigo biasanya diawali dengan bentol atau kulit melenting berair pada kulit bayi, yang nantinya akan pecah dan membentuk luka hingga keropeng.

Jika bentol tersebut pecah karena digaruk dan cairan di dalamnya menyebar ke bagian kulit lain, Anda perlu berhati-hati karena impetigo bisa meluas.

Cara mengobati impetigo pada bayi:

Karena kondisi ini merupakan infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik.

Namun, jika luka yang muncul tidak luas atau banyak, dokter biasanya hanya akan meresepkan salep antibiotik.

Selama proses penyembuhan, mandikan bayi dengan air hangat dan sabun antibakteri untuk menjaga kebersihan kulit. Dengan pengobatan yang tepat, kondisi ini akan sembuh dalam waktu satu minggu.

Namun, kemungkinan bekasnya mungkin masih akan terlihat hingga berbulan-bulan kemudian.

3. Eksim

Eksim menjadi salah satu penyebab bentol berair pada kulit bayi yang paling sering terjadi. Penyebab eksim belum diketahui secara pasti. Namun, amun kondisi ini biasanya menurun di keluarga.

Eksim adalah kondisi kambuhan yang tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi frekuensi kekambuhannya.

Penyakit ini biasanya akan muncul saat kulit terkena penyebab alergi, virus maupun bakteri, kepanasan, dan stres.

Selain menimbulkan lepuhan, kondisi ini juga akan membuat kulit bayi kering, gatal, dan mengelupas.

Cara mengobati eksim pada bayi:

Meskipun tidak bisa diobati, ada langkah yang biasa dilakukan dokter untuk mempercepat hilangnya gejala, seperti:

  • Oleskan salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi keparahannya.
  • Memberikan obat antihistamin untuk membantu meredakan gatal dan membuat anak lebih nyaman.
  • Meresepkan antibiotik, jika ada infeksi pada luka eksim.

Di rumah, Anda juga bisa melakukan cara untuk mempercepat penyembuhannya, seperti memandikan bayi dengan air hangat tanpa sabun, rutin memberikan pelembap di kulit bayi, dan mencegah anak menggaruk kulitnya.

Baca Juga

  • Kenali Kolik pada Bayi, Penyebab dan Bagaimana Cara Mengatasinya
  • Babbling: Ocehan Bayi yang Punya Banyak Makna, Plus Ketahui Juga Cara Menstimulasinya
  • 12 Cara Mengecilkan Pori-Pori Wajah yang Aman dan Benar

4. Hand, foot, and mouth disease

Anak terkena hand foot and mouth disease sehingga bentol berair
HFMD menimbulkan bentol berair di tangan, kaki, dan mulut

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Coxsackie A16. Penyakit ini lebih sering muncul pada bayi berusia di atas 6 bulan hingga anak-anak berumur 4 tahun.

Gejala HMFD biasanya akan terjadi 3-6 hari setelah bayi terpapar. Berikut ini beberapa gejala lainnya, yaitu:

  • Demam dengan suhu antara 37,8°-38,9°C selama 3-4 hari.
  • Sariawan di rongga mulut yang terasa nyeri.
  • Bentol berair pada kulit bayi di bagian telapak tangan, telapak kaki, dan di sela-sela jari.
  • Bentol berair berwarna kemerahan di pantat, pada beberapa kasus.

Cara mengobati hand, foot, dan mouth disease pada bayi:

Karena adanya sariawan di rongga mulut, bayi biasanya jadi susah untuk makan dan minum, sehingga rentan mengalami dehidrasi. Pertolongan yang paling penting pada HFMD adalah mencukupi asupan cairannya.

Jika memungkinkan, berikan bayi air atau ASI tanpa menggunakan botol, karena kegiatan mengisap akan membuat sariawan semakin parah dan nyeri.

Anda bisa menyuapi anak asupan cairan menggunakan sendok, atau langsung memberikannya dengan gelas jika Si Kecil sudah bisa minum langsung dari gelas.

Setelah itu, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.

Anda juga bisa melakukan beberapa langkah berikut ini untuk membantu mempercepat proses penyembuhan HMFD.

  • Jika anak sudah mulai mengonsumsi makanan semi padat, ganti makanannya untuk sementara waktu menjadi makanan halus.
  • Berikan es atau minum dingin (apabila sudah bisa mengonsumsinya), untuk membantu meredakan nyeri di rongga mulut.
  • Hindari memberikan makanan yang asam atau bahkan pedas.
  • Jika demamnya cukup tinggi, berikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen.

5. Ruam popok

Pada bayi, ruam popok sebenarnya bukanlah hal yang aneh dan biasa terjadi.

Dalam kondisi ringan, ruam popok hanya menimbulkan kemerahan pada kulit. Namun pada kondisi yang cukup parah, bentol atau kulit melenting berair pada kulit bayi bisa muncul disertai luka dan rasa nyeri.

Ruam popok bisa muncul apabila bayi punya alergi bahan popok, iritasi karena urine dan tinja yang mengumpul dan tidak segera diganti, gesekan antara popok dan kulit, hingga infeksi jamur.

Cara mengobati ruam popok pada bayi:

Langkah utama yang perlu dilakukan untuk mengatasi ruam popok adalah menjaga kulit di area yang sering ditutupi popok tetap bersih dan kering.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa cara mempercepat penyembuhan ruam popok pada bayi, seperti:

  • Hindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol atau pewangi untuk membersihkan area genital bayi, karena bisa memicu iritasi.
  • Bersihkan area kulit yang tertutup dengan air hangat. Jika ingin menggunakan sabun, pilih yang berbahan lembut.
  • Tidak memakaikan popok kecuali jika memang diperlukan.
  • Oleskan krim atau salep di area yang ruam sebelum menggunakan popok baru.

Perlu diingat, jangan pilih krim atau salep ruam yang mengandung asam borat, camphor, phenol, methyl salicylate, atau benzoin tincture karena bisa berbahaya bagi kulit bayi.

Kapan sebaiknya bentol berair diperiksakan ke dokter?

Meskipun tidak semua kulit melenting pada kulit bayi berbahaya, ada kalanya kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter untuk mencegah gangguan kesehatan yang lebih parah.

Mengutip Seattle Childrens, segera periksakan bayi ke dokter apabila mengalami juga gejala-gejala di bawah ini.

  • Demam dan terlihat ada infeksi.
  • Bentol berair semakin menyebar luas.
  • Bentol tanpa penyebab jelas.
  • Bentol sudah mulai menjalar ke area wajah.
  • Sangat rewel dan terlihat kesakitan.

Untuk memeriksakan kondisi ini, Anda bisa mendatangi dokter umum terlebih dahulu. Jika gangguan yang dialami anak dirasa cukup serius, dokter akan merujuk Si Kecil untuk diperiksa ke dokter spesialis anak.

Advertisement

cacar airbayiruam popokimpetigobayi & menyusuikesehatan kulitpenyakit kulit

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved