Penyebab benjolan di payudara saat menyusui antara lain mastitis, penyumbatan saluran susu, abses, kista, hingga hematoma. Penanganan di yang bisa dilakukan di rumah untuk kondisi ini termasuk mengompres payudara yang sakit dengan handuk hangat, pijat payudara, dan gunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
29 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab benjolan di payudara saat menyusui salah satunya mastitis
Table of Content
Munculnya benjolan di payudara saat menyusui umumnya merupakan kondisi yang tidak berbahaya. Meskipun demikian, ada baiknya mewaspadai setiap benjolan yang muncul karena mungkin saja hal tersebut menandakan kondisi yang memerlukan penanganan medis.
Advertisement
Ada beberapa penyebab benjolan di payudara saat menyusui, meliputi:
Penyumbatan saluran susu adalah masalah yang umum terjadi dan dapat menyebabkan benjolan di payudara saat menyusui. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti mulut bayi tidak menempel dengan baik saat menyusui, pakaian terlalu ketat di sekitar payudara, tidak menyusui secara teratur atau pun karena alasan lain yang tidak dapat dijelaskan.
Biasanya penyumbatan saluran susu dapat menyebabkan munculnya benjolan empuk seukuran kacang polong hingga buah plum yang dapat disertai lepuhan putih kecil di puting. Payudaranya pun umumnya akan terasa lebih sensitif.
Benjolan di payudara saat menyusui juga bisa disebabkan oleh penumpukan ASI di payudara yang membuatnya terlalu penuh. Kondisi ini bisa terjadi ketika bayi belum cukup sering menyusu atau tidak menyusui bayi dalam waktu yang lama.
Pembengkakan payudara dapat membuat payudara terasa keras, kencang dan nyeri serta mungkin disertai benjolan di sekitar area ketiak. Jika dibiarkan, pembengkakan payudara dapat menyumbat saluran susu dan berkembang menjadi mastitis.
Mastitis adalah kondisi peradangan atau pembengkakan jaringan payudara yang disebabkan oleh infeksi, saluran susu tersumbat, atau alergi. Kondisi ini dapat menyebabkan penebalan jaringan atau benjolan di payudara saat menyusui.
Selain itu, gejala mastitis juga meliputi pembengkakan payudara, kemerahan, sensitivitas payudara, dan rasa perih saat menyusui. Kondisi ini juga dapat menyebabkan Anda merasa menggigil, sakit kepala, dan demam.
Abses adalah benjolan berisi nanah yang terasa menyakitkan dan terlihat membengkak. Kondisi ini bisa berkembang sebagai komplikasi dari mastitis atau pembengkakan ekstrem yang tidak diobati.
Abses payudara jarang terjadi pada ibu menyusui. Namun jika Anda merasakan benjolan berisi nanah yang menyakitkan saat disentuh, segera hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Kista juga dapat berkembang dan menyebabkan benjolan di payudara saat menyusui. Kista jinak berisi susu yang berkembang di payudara dikenal dengan sebutan galaktokel.
Kista galaktokel berbentuk bulat dan terasa lembut saat disentuh. Saat dipijat, kista dapat mengeluarkan cairan susu. Walaupun tidak menyakitkan, Anda mugkin akan merasa tidak nyaman saat memilikinya.
Benjolan di payudara saat menyusui juga dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening. Jaringan payudara meluas ke ketiak yang merupakan area dimana kelenjar getah bening juga berada.
Saat terjadi pembengkakan atau infeksi payudara seperti mastitis, maka Anda juga mungkin akan melihat kelenjar getah bening di bawah ketiak dekat area payudara juga mengalami pembengkakan.
Fibrokistik mamae (FAM) atau payudara fibrokistik adalah jaringan payudara padat yang kemudian dapat menjadi lunak dan terasa seperti beberapa benjolan di payudara yang berukuran kecil dan keras. Kondisi ini bisa muncul baik di salah satu maupun kedua payudara dan bersifat jinak.
Jika memiliki kondisi ini, Anda mungkin akan merasakan peningkatan nyeri dan gumpalan menjelang menstruasi. Kondisi ini terasa menggumpal di seluruh bagian payudara, terutama di bagian luar dan atas payudara.
Kemungkinan lainnya dari benjolan di payudara saat menyusui adalah lipoma, massa yang merupakan gumpalan lemak non-kanker yang tumbuh perlahan tepat di bawah kulit.
Lipoma kerap terasa lunak dan mudah digerakkan serta sebagian besar tidak menimbulkan rasa sakit. Kecuali jika benjolan menekan sarat yang dapat menyebabkan rasa sakit.
Selain di jaringan payudara, lipoma juga dapat muncul pada bagian tubuh lainnya, termasuk leher, bahu, lengan, dan paha.
Meskipun tidak berbahaya, lipoma dapat menyerupai jenis kanker langka yang disebut liposarkoma. Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda menemukan benjolan baru di tubuh Anda.
Benjolan di payudara saat menyusui juga bisa disebabkan oleh tumor. Menurut para ahli, jenis tumor yang paling umum dialami oleh ibu menyusui adalah adenoma laktasi. Ini adalah jenis tumor jinak yang dapat terasa seperti benjolan padat di bawah kulit dengan batasan yang terlihat jelas dan mudah digerakkan.
Biasanya adenoma laktasi disebabkan oleh perubahan hormonal pada kehamilan dan menyusui. Jenis tumor payudara jinak lainnya yang cukup umum adalah fibroadenoma yang dapat terasa bulat, keras, bergerak di bawah kulit dan seringkali tidak memerlukan pengobatan.
Kanker payudara sangat jarang terjadi pada ibu menyusui. Namun, sebaiknya segera periksakan ke dokter jika merasakan benjolan di payudara saat menyusui yang juga disertai dengan gejala:
Gejala tersebut bisa menandakan kanker payudara pada ibu menyusi bisa juga bukan, sehingga sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan penyebab terjadinya ketidaknyamanan yang Anda rasakan.
Hematoma adalah darah yang terkumpul di bawah kulit di luar pembuluh darah. Kondisi ini umumnya merupakan akibat perdarahan yang disebabkan oleh trauma atau operasi payudara. Kondisi ini dapat muncul 7 hingga 10 hari setelah menjalani operasi.
Hematoma bisa terlihat kecil atau besar dan Anda mungkin merasakan area pembengkakan yang berisi cairan. Daerah di sekeliling hematoma sering terasa sakit dan terlihat merah atau bengkak. Jika gumpalan darah dekat dengan kulit, maka area tersebut dapat terlihat berubah warna seperti memar.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Benjolan di Ketiak Saat Menyusui
Cara mengatasi benjolan di payudara saat menyusui akan tergantung pada jenis dan penyebab benjolan. Namun umumnya benjolan di payudara yang muncul saat menyusui tidak berbahaya dan bersifat sementara.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat benjolan di payudara saat menyusui, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
Sebagian besar benjolan payudara umumnya tidak berbahaya, hanya sekitar 20% benjolan merupakan kanker.
Namun untuk mengatasi kanker, deteksi dini sangat penting. Oleh karena itu periksakan ke dokter jika benjolan di payudara saat menyusui tidak kunjung hilang atau kian membesar serta menyebabkan gejala yang mengganggu setelah dilakukan perawatan rumahan selama beberapa hari .
Jika masih punya pertanyaan seputar benjolan di payudara saat menyusui, konsultasikan langsung pada dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab ibu menggigil kedinginan setelah melahirkan antara lain karena perubahan hormon drastis dan efek samping infus. Sementara untuk ibu menyusui, menggigil kedinginan bisa menjadi gejala mastitis atau infeksi payudara.
ASI dicampur susu formula mau tidak mau dilakukan jika ada hal yang menghambat sang ibu saat menyusui. Biasanya, hal ini terjadi apabila ibu mengalami air susu yang susah keluar.
Loratadine untuk ibu hamil dan menyusui hanya boleh dikonsumsi atas resep dokter. Merupakan obat kategori B, loratadine obat gatal bisa terserap ke dalam ASI.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved