Benjolan di leher Jisoo Blackpink menimbulkan spekulasi adanya gangguan kesehatan seperti pembengkakan kelenjar getah bening hingga tumor. YG Entertainment telah memberikan klarifikasi atas isu tersebut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
19 Nov 2022
Jisoo Blackpink tertangkap kamera memiliki benjolan di leher, namun agency menyebut bukan hal berbahaya (sumber: instagram @/sooyaaa__)
Table of Content
Di tengah aksi panggung yang memukau, fans kembali dibuat “gagal fokus” dengan munculnya benjolan di leher Jisoo Blackpink pada beberapa kesempatan. Menanggapi isu kesehatan yang beredar, YG Entertainment pun memberikan klarifikasi.
Advertisement
Sebenarnya, apa penyebab munculnya benjolan di leher seperti yang dialami Jisoo Blackpink? Simak ulasannya di sini.
Jisoo Blackpink kembali menjadi sorotan publik setelah dirinya terlihat memiliki benjolan di leher sebelah kanan.
Bukan hanya sekali, benjolan di leher Jisoo Blackpink bahkan beberapa kali tertangkap kamera saat ia sedang menyanyi di atas panggung.
Tak heran jika fans mulai khawatir dengan kondisi kesehatan member tertua di Blackpink ini. Banyak pula spekulasi yang menyebutkan bahwa benjolan tersebut merupakan pembengkakan kelenjar getah bening bahkan tumor.
Tak sedikit pula fans yang mendesak YG Entertainment, agensi tempat Jisoo bernaung, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut pada idola mereka tersebut.
Menanggapi kabar yang beredar, belum lama ini perwakilan dari YG Entertainment menyatakan bahwa saat ini Jisoo Blackpink berada dalam kondisi sehat tanpa masalah kesehatan apa pun, bahkan selama jadwal tur dunia.
Pernyataan tersebut pun membuat fans sedikit lebih lega dan tenang dengan kondisi kesehatan sang idola. Lantas, apa sebenarnya penyebab benjolan di leher muncul tiba-tiba?
Baca juga: Jari Tangan Raja Charles III yang Bengkak Curi Perhatian, Apa Penyebabnya?
Ada banyak otot, jaringan, dan organ di dekat leher, sehingga munculnya benjolan di leher bisa menandakan kondisi kesehatan yang beragam.
Meski sebagian besar benjolan di leher tidak berbahaya, tapi kondisi ini juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan serius, seperti infeksi dan kanker.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab benjolan di leher yang perlu Anda ketahui:
Salah satu penyebab benjolan di leher yang paling umum adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Infeksi pada kelenjar getah bening bisa terjadi akibat infeksi ketika tubuh sedang bekerja melawan penyakit. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa kondisi, yaitu:
Sebuah studi juga menyatakan bahwa adanya pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa terjadi akibat gangguan sistem imun seperti pada kondisi rheumatoid arthritis.
Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid. Umumnya, benjolan ini tidak berbahaya, tapi bisa menjadi tanda adanya disfungsi autoimun atau kanker.
Nodul tiroid juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti suara serak, batuk, nyeri tenggorokan, hingga kesulitan menelan dan bernapas.
Penyebab benjolan di leher lainnya adalah kista. Kista adalah jaringan berisi cairan yang bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk area leher. Kista di leher biasanya tidak padat dan terasa lunak.
Umumnya kista bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya, tergantung pada ukuran dan lokasinya. Namun, ada pula kista yang mengarah ke keganasan atau kanker, sehingga perlu penanganan lebih lanjut.
Lipoma adalah tumor jinak berisi lemak. Benjolan lipoma juga bisa terjadi di area leher.
Lipoma tidak bersifat kanker. Benjolan ini bisa dihilangkan dengan cara pembedahan, tergantung ukuran dan lokasi.
Orang yang pernah memiliki lipoma atau punya keluarga yang pernah terkena lipoma akan lebih rentan mengalami kekambuhan.
Bisul adalah infeksi kulit yang terlihat dan terasa seperti benjolan. Bisul bisa terjadi di permukaan kulit maupun di bagian dalamnya. Benjolan ini bisa terasa keras, berisi nanah, dan berukuran dari kecil hingga besar.
Bisul yang kecil bisa diatasi dengan antibiotik baik oral maupun salep. Namun pada bisul berukuran besar atau berulang, maka tindakan operasi ringan seperti insisi dan drainase bisa dilakukan.
Gondok atau goiter juga merupakan kondisi umum yang bisa menyebabkan benjolan di area leher. Gondok terjadi ketika kelenjar tiroid membesar, sehingga benjolannya akan terlihat di bagian depan leher, tempat kelenjar tersebut berada.
Gondok terjadi karena adanya gangguan hormon tiroid maupun kekurangan yodium. Kondisi ini bisa diatasi dengan obat-obatan serta pembedahan.
Berbeda dengan gondok, gondongan atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini menyebar melalui air liur, sekresi hidung, dan kontak erat dengan orang yang terinfeksi.
Selain benjolan di area leher, gondongan juga disertai gejala lain, seperti demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, bengkak dan nyeri di pipi.
Meski sebagian besar kasus tidak berbahaya, benjolan di leher juga bisa terjadi akibat kanker.
Kanker merupakan pertumbuhan abnormal pada jaringan tubuh tertentu yang tidak bisa terkendali. Beberapa jenis kanker yang mungkin menimbulkan benjolan di leher antara lain:
Baca Juga
Munculnya benjolan di leher seperti yang dialami Jisoo Blackpink bisa menandakan adanya kondisi kesehatan tertentu. Meski umumnya disebabkan oleh kondisi ringan yang tidak berbahaya, tapi tetap perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui diagnosis yang pasti.
Anda juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Masalah leher tegang bisa terjadi akibat melakukan gerakan yang sama atau duduk terlalu lama. Selain itu, stres juga bisa menyebabkan gangguan ini muncul.
22 Mar 2021
Cara menghilangkan lemak di leher umumnya dapat dilakukan dengan cara alami seperti pola makan sehat dan berolahraga. Namun, ada juga tindakan medis yang dapat dilakukan.
23 Jan 2020
Tengkuk adalah area di sekitar leher yang menjadi penompang fleksibel. Banyak orang mengeluhkan tengkuk sakit yang biasanya disebabkan oleh aktivitas menyetir dan bekerja di depan komputer terlalu lama.
19 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved