Penyebab benjolan di kepala bukan hanya kondisi yang harus disepelekan, tapi bisa menjadi gejala suatu penyakit serius, mulai dari lipoma, exostosis, hingga chordoma yang harus ditangani dengan segera.
3.43
(46)
28 Mar 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Benjolan di kepala bisa diakibatkan banyak penyakit.
Benjolan pada kepala tentu mengundang rasa khawatir. Sebab, kepala adalah bagian tubuh yang sangat vital dan menjadi "rumah" dari otak manusia. Namun, jangan sampai rasa cemas membuat Anda tak bisa berpikir jernih.
Advertisement
Ketahui dulu berbagai penyebab benjolan di kepala ini, supaya bisa mencari tahu pengobatan yang paling tepat.
Terdapat berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab munculnya benjolan di kepala. Dalam beberapa kasus, benjolan pada kepala tidaklah berbahaya. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit serius dan harus ditangani dengan segera.
Benturan objek keras secara tak sengaja pada kepala bisa menyebabkan cedera dan munculnya benjolan. Kondisi ini menjadi tanda bahwa kepala Anda terluka dan sedang dalam proses penyembuhan.
Beberapa penyebab cedera kepala yang umum meliputi:
Selain itu, cedera kepala dapat menimbulkan hematoma atau gumpalan darah di kulit kepala. Jika ada benjolan di kepala yang muncul, ini menjadi tanda bahwa ada perdarahan kecil di bawah kulit kepala.
Cedera kepala ringan umumnya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Beberapa cara menghilangkan benjol juga bisa Anda lakukan di rumah dengan peralatan yang sederhana dan obat rumahan. Akan tetapi, jika Anda sampai hilang kesadaran setelah terbentur, segera berkonsultasi dengan dokter.
Jika benjolan di kepala muncul setelah Anda mencukur rambut, bisa jadi penyebabnya adalah rambut yang tumbuh ke dalam. Kondisi ini terjadi saat rambut tumbuh ke dalam, bukan ke luar kulit kepala. Terkadang, rambut yang tumbuh ke dalam bisa menginfeksi dan menjadi benjolan berisikan nanah.
Umumnya, rambut yang tumbuh ke dalam akan sembuh dengan sendirinya.
Benjolan di kepala juga bisa dapat dipicu folikulitis. Folikulitis adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi tersebut kemudian memicu peradangan pada folikel rambut.
Beberapa gejala folikulitis meliputi:
Biasanya, folikulitis dapat sembuh dengan sendirinya. Selain itu, hindarilah penyebab folikulitis seperti terlalu lama mandi di bawah kucuran air hangat, hingga mengenakan pakaian terlalu ketat.
Keratosis seboroik adalah pertumbuhan kulit non-kanker yang terlihat dan terasa seperti kutil. Biasanya, keratosis seboroik muncul di kepala dan leher orang dewasa.
Benjolan di kepala yang disebabkan keratosis seboroik dianggap tidak berbahaya. Namun, jika dokter memprediksi bahwa keratosis seboroik yang Anda alami bisa berkembang jadi kanker kulit, biasanya tindakan cryotherapy akan dilakukan untuk mengobatinya.
Kista epidermoid adalah benjolan yang muncul di bawah kulit. Biasanya, kista ini muncul di kulit kepala dan juga wajah. Kista epidermoid tidak menimbulkan rasa sakit dan nyeri.
Penyebab kista epidermoid adalah menumpuknya keratin di bawah kulit. Kondisi ini bersifat non-kanker dan akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya, kista epidermoid tidak perlu pengobatan, kecuali menyebabkan rasa nyeri atau terinfeksi.
Sama seperti kista epidermis, kista pilar merupakan benjolan non-kanker yang bisa muncul di kepala. Namun, kista pilar lebih sering muncul di kulit kepala.
Kista pilar tidak menimbulkan nyeri saat disentuh. Umumnya, kista pilar tidak memerlukan pengobatan kecuali mengalami infeksi.
Benjolan di kepala lainnya bisa disebabkan oleh lipoma. Lipoma adalah tumor non-kanker yang bisa muncul di kepala. Namun, lipoma lebih sering terlihat di leher dan juga bahu.
Tenang saja, lipoma tidak menyebabkan rasa nyeri jika disentuh. Lipoma juga dianggap tidak berbahaya. Meski begitu, jika tumor mengalami pertumbuhan, dokter akan menyarankan operasi untuk mengangkatnya.
Pilomatrixoma adalah tumor kulit non-kanker yang bertekstur cukup keras. Pilomatrixoma terjadi karena adanya pengapuran sel di bawah kulit. Biasanya, tumor tidak ganas ini muncul di wajah, kepala, dan juga leher. Benjolannya juga tidak menyebabkan rasa nyeri.
Selain itu, kemungkinan berubahnya pilomatrixoma menjadi kanker sangat jarang terjadi. Itulah sebabnya, pilomatrixoma jarang membutuhkan pengobatan. Namun, jika pilomatrixoma terinfeksi, dokter akan menyarankan operasi.
Benjolan yang muncul di bagian kepala yang ini tidak boleh diremehkan. Sebab, karsinoma sel basal adalah tumor kanker yang tumbuh di lapisan kulit terdalam. Biasanya, benjolan yang disebabkan karsinoma sel basal berwarna merah atau merah muda.
Paparan sinar matahari yang terlalu intens diyakini menjadi penyebab karsinoma sel basal. Selain itu, jenis kanker kulit ini harus ditangani dengan operasi.
Exostosis adalah pertumbuhan tulang di atas tulang. Itulah sebabnya, exostosis dapat menyebabkan benjolan di kepala.
Benjolan akibat exostosis dapat muncul di mana saja, tapi paling sering ditemui di bagian kepala. Dalam kasus exostosis yang serius, dokter akan menyarankan operasi.
Benjolan di kepala juga dapat disebabkan oleh tumor di tulang. Salah satu jenis tumor tulang yang cukup sering terjadi adalah chordoma, tumor ganas yang bisa tumbuh di dasar tengkorak.
Biasanya, chordoma berukuran kecil tidak menimbulkan gejala yang dapat terasa. Namun, jika ukurannya sudah membesar, berbagai gejala seperti sulit berjalan, sakit kepala, gangguan pendengaran dan penglihatan dapat terjadi.
Hati-hati, benjolan pada kepala yang disebabkan chordoma dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Segeralah datang ke dokter untuk meminta bantuan medis.
Beberapa kasus benjolan di kepala memang umumnya tidak memerlukan perawatan dokter. Namun, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi untuk memastikan apa yang menjadi penyebab munculnya benjolan pada kepala.
Segera kunjungi dokter jika benjolan pada kepala disertai dengan kemunculan gejala seperti:
Selain itu, jika benjolan di kepala muncul akibat cedera kepala, langsung datang ke ruang perawatan darurat. Apalagi kalau muncul gejala-gejala seperti hilang kesadaran, muntah, keluar darah dari telinga dan hidung.
Baca Juga
Sekali lagi, jangan meremehkan benjolan di kepala. Sebab, benjolan pada kepala bisa menjadi tanda-tanda keberadaan penyakit serius yang Anda idap.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk meminta rekomendasi perawatan terbaik, yang bisa mencegah benjolan di kepala, datang lagi.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Paru-paru merupakan organ yang bekerja tanpa henti dan tidak jarang orang yang paru-parunya terserang penyakit. Ternyata, beberapa jenis pekerjaan dapat memicu penyakit paru-paru seperti bartender, tenaga kesehata hingga pekerja tambang batu bara.
Virus corona bisa masuk lewat mulut, hidung, dan mata. Itulah sebabnya, memegang wajah bisa meningkatkan risiko tertularnya virus corona.
Ciri-ciri penyakit ambeien pada wanita meliputi keluar darah saat BAB, anus terasa sangat gatal, hingga munculnya benjolan di anus. Kondisi ini lebih sering terjadi saat sedang hamil atau setelah melewati persalinan normal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved