Penyebab benjolan di kepala adalah cedera kepala, rambut tumbuh ke dalam, folikulitis, hingga keratosis seboroik. Penanganan masalah ini akan dilakukan berdasarkan penyebabnya.
5 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Benjolan di kepala sebaiknya tidak diremehkan karena dapat menjadi indikasi kondisi medis serius.
Table of Content
Sama seperti benjolan di area tubuh lainnya, benjolan di kepala sebaiknya jangan disepelekan. Sebab, kemunculan benjolan dapat mengindikasikan sejumlah kondisi medis yang perlu segera ditangani.
Advertisement
Oleh karena itu, simak berbagai penyebab benjolan di kepala beserta cara mengatasinya berikut ini.
Meskipun kebanyakan kasus benjolan di kepala belakang ataupun di bagian lainnya bukan masalah serius, sebagian di antaranya memerlukan penanganan medis segera.
Secara umum, berikut adalah penyebab benjolan di kepala yang mungkin terjadi.
Cedera kepala adalah salah satu penyebab munculnya benjolan di bagian kepala yang paling umum.
Letak munculnya benjolan ini akan didasari oleh bagian kepala yang mengalami cedera.
Misalnya, apabila bagian belakang kepala Anda mengalami cedera, maka benjolan di belakang kepala bisa muncul.
Berikut adalah sederet penyebab cedera kepala yang kerap terjadi.
Cedera kepala sebaiknya jangan diremehkan karena berpotensi menyebabkan hematoma (gumpalan darah di kulit kepala). Benjolan yang muncul bisa menandakan adanya perdarahan tersebut.
Khusus untuk cedera kepala ringan, tidak ada penanganan khusus selain beristirahat dan tidak beraktivitas secara berlebihan.
Kendati demikian, jika cedera kepala dinilai parah, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair) bisa menjadi alasan munculnya benjolan di kepala belakang bawah kiri atau bagian lainnya.
Kondisi ini terjadi saat rambut di kulit kepala tumbuh ke dalam, alih-alih ke luar.
Masalahnya, rambut yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan infeksi dan memunculkan benjolan di kulit kepala yang berisi nanah.
Umumnya, ingrown hair bisa sembuh sendiri. Akan tetapi, jika Anda merasa tidak nyaman, konsultasikan masalah ini ke dokter supaya bisa diobati.
BACA JUGA: 8 Penyebab Benjolan di Selangkangan dan Cara Mengatasinya
Kulit kepala gatal dan ada benjolan bisa diakibatkan folikulitis. Kondisi ini dipicu oleh infeksi yang kemudian menyebabkan peradangan pada folikel rambut.
Berikut adalah sejumlah gejala folikulitis yang mungkin terjadi.
Pada sebagian besar kasus, folukilitis bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Namun, Anda dapat membersihkan area kulit yang terinfeksi sebanyak dua kali sehari dengan sabun atau pembersih antibakteri, misalnya benzoil peroksida.
Anda juga disarankan untuk menghindari berbagai penyebab folikulitis selama masa penyembuhan, seperti terlalu lama mandi di bawah kucuran air hangat atau menggunakan pakaian terlalu ketat.
Keratosis seboroik adalah pertumbuhan kulit nonkanker yang bisa memicu munculnya benjolan kecil di kepala dan mirip kutil.
Selain di kepala, keratosis seboroik bisa timbul di leher orang dewasa.
Kendati dinilai tidak berbahaya, dokter bisa melakukan tindakan cryotherapy jika benjolannya berkembang menjadi kanker kulit.
Salah satu alasan mengapa benjolan kecil di kepala tapi tidak sakit adalah kista epidermoid.
Tidak hanya di kepala, jenis kista yang satu ini bisa muncul di bagian wajah.
Kista epidermoid disebabkan penumpukan keratin di bawah kulit. Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini nonkanker dan bisa hilang dengan sendirinya.
Berikut adalah cara mengobati benjolan di kepala yang diakibatkan kista epidermoid.
BACA JUGA: 6 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga dan Cara Mengatasinya
Sama seperti kista epidermis, kista pilar bisa menyebabkan tumbuhnya benjolan di kepala belakang bawah kiri ataupun kanan yang tidak terasa sakit.
Kista pilar adalah benjolan nonkanker yang umumnya tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika mengalami infeksi.
Meskipun demikian, Anda bisa mengompresnya dengan kain hangat guna meredakan pembengkakan sekaligus membantunya untuk sembuh.
Di samping itu, dokter bisa meresepkan obat antibiotik untuk menangani kista pilar yang terinfeksi.
Penyebab benjolan di kepala belakang bawah kanan atau bagian lain berikutnya adalah lipoma.
Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh di bawah kulit dan dapat digerakkan saat menyentuhnya.
Meskipun tidak menyebabkan rasa sakit dan dianggap jinak, dokter dapat melakukan tindakan medis apabila tumor tersebut mengalami pertumbuhan.
Cara mengobati benjolan di kepala akibat lipoma biasanya dilakukan dengan operasi.
Apakah Anda merasakan adanya benjolan kepala keras seperti tulang? Bisa jadi penyebabnya adalah pilomatrixoma.
Pilomatrixoma adalah tumor kulit nonkanker yang teksturnya cukup keras. Selain di kepala, tumor bisa muncul di wajah dan leher. Kondisi ini disebabkan pengapuran sel di bawah kulit.
Tumor pilomatrixoma dinilai tidak ganas dan benjolannya tidak terasa sakit saat disentuh.
Kemungkinan berkembangnya pilomatrixoma menjadi kanker cukup kecil. Walaupun demikian, dokter bisa merekomendasikan operasi jika benjolannya terinfeksi.
Pernahkah Anda mendengar istilah karsinoma sel basal? Ini adalah kondisi yang tidak boleh diremehkan karena bisa menyebabkan daging tumbuh di kulit kepala.
Karsinoma sel basal dapat menimbulkan tumor kanker yang timbul di lapisan kulit terdalam dan tampak seperti benjolan berwarna merah atau merah muda.
Paparan sinar matahari yang terlalu intens disebut sebagai penyebab karsinoma sel basal. Jenis kanker kulit ini perlu ditangani melalui prosedur operasi.
Exostosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan tulang di atas tulang. Pertumbuhan tersebut bisa menyebabkan benjolan di bagian kepala.
Benjolan exostosis bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering muncul di kepala.
Dalam kasus exostosis yang serius, dokter akan merekomendasikan operasi untuk menanganinya.
Chordoma adalah sejenis tumor tulang bersifat ganas yang dapat tumbuh di dasar tengkorak.
Jika ukuran tumor kecil, umumnya tidak ada gejala yang muncul. Akan tetapi, bila tumor sudah membesar, penderitanya bisa mengalami kesulitan berjalan, sakit kepala, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
Chordoma perlu diwaspadai karena benjolannya dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Sebagai solusi, dokter bisa menyarankan operasi, terapi radiasi, radiosurgery (bedah radiasi), hingga terapi target.
Meskipun demikian, pengobatan chordoma akan didasari sejumlah faktor, seperti ukuran dan lokasi kanker serta apakah kanker sudah menjajah saraf atau jaringan lain.
Beberapa kasus benjolan di kepala umumnya tidak memerlukan perawatan dokter.
Namun, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dan memastikan apa yang menjadi penyebab munculnya benjolan pada kepala.
Segera kunjungi dokter jika benjolan pada kepala disertai dengan kemunculan gejala-gejala di bawah ini.
Selain itu, jika benjolan di kepala muncul akibat cedera kepala, segera kunjungi rumah sakit terdekat.
Apalagi kalau muncul gejala-gejala lain, seperti hilang kesadaran, muntah, serta keluar darah dari telinga dan hidung.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar benjolan di kepala, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis.
Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Apakah Anda sering mengalami sendawa terus-menerus? Waspadalah, kondisi ini dapat disebabkan aerophagia, GERD, dispepsia, hingga gastritis.
Super spreader memiliki virus yang lebih ganas dibandingkan pasien virus corona pada umumnya. Virusnya dianggap lebih “pandai” dan aktif saat menyerang tubuh.
Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan. Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu diantisipasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved