Benjolan di gusi yang tidak terasa sakit bisa disebabkan oleh mukosel, fibroma, granuloma ataupun torus. Sementara jika benjolan itu terasa sakit, abses, kista, dan gejala kanker mulut bisa jadi adalah penyebabnya.
2023-03-30 05:17:39
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Benjolan di gusi yang tidak terasa sakit bisa disebabkan karena banyak hal
Table of Content
Benjolan di gusi bisa muncul karena berbagai pemicu, mulai dari mukosel, abses, kista, hingga gejala kanker mulut. Tergantung dari penyebabnya, benjolan tersebut bisa terasa sakit dan bisa juga tidak. Karena itu, cara mengobatinya pun akan berbeda.
Advertisement
Munculnya benjolan di gusi tapi tidak terasa sakit, belum tentu pertanda bahwa Anda baik-baik saja. Meski sebagian kondisi penyebabnya memang tidak berbahaya, tapi sebagian lagi bisa menjadi penanda gangguan di rongga mulut yang harus segera diobati.
Mukosel adalah sejenis kista yang bisa tumbuh di berbagai bagian rongga mulut, termasuk gusi. Benjolan di gusi yang disebabkan oleh mukosel tidak terasa sakit, lunak, dan bergerak-gerak jika disentuh.
Warna benjolannya biasanya sama dengan jaringan gusi di sekitarnya. Kondisi ini tidaklah berbahaya, dan muncul akibat adanya sumbatan di kelenjar air liur.
Benjolan di gusi yang disebabkan oleh mukosel bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan. Namun, kondisi ini bisa kambuh dan muncul dalam ukuran yang lebih besar.
Saat hal itu terjadi, maka dokter gigi akan melakukan operasi kecil untuk mengangkatnya.
Granuloma piogenik adalah benjolan di gusi yang berwarna merah keunguan dan tidak menimbulkan sakit. Meski penyebab munculnya hingga saat ini belum terlalu jelas, tapi benturan dan trauma fisik diduga menjadi pemicu utama.
Namun beberapa perempuan juga melaporkan mengalaminya saat hamil. Sehingga, ada kemungkinan juga kemunculan benjolan ini berhubungan dengan perubahan hormon.
Tidak ada langkah khusus yang akan dilakukan dokter untuk menangani kondisi ini. Jika benjolan tersebut mulai dirasa mengganggu karena ukurannya cukup besar, dokter gigi dapat melakukan operasi pengangkatan granuloma.
Baca Juga: Mengenal Macam-macam Penyakit Lidah yang Jarang Diketahui
Fibroma adalah benjolan di gusi yang muncul akibat tumbuhnya jaringan gusi secara berlebihan. Kondisi ini biasanya muncul saat gusi terbentur atau mengalami luka maupun gesekan.
Biasanya, fibroma muncul pada orang yang menggunakan gigi palsu tapi tidak pas. Benjolan ini juga bisa muncul saat Anda tidak sengaja menabrak gusi dengan bagian sikat gigi yang keras.
Selain di gusi, fibroma juga bisa muncul di pipi bagian dalam, lidah bagian samping, dan bibir bagian dalam. Benjolan di gusi yang satu ini tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika fibroma tersebut terjadi karena penggunaan gigi palsu yang kurang pas, maka dokter akan memperbaiki gigi palsu tersebut hingga tidak lagi melukai jaringan rongga mulut.
Apabila fibroma yang muncul berukuran cukup besar, dokter juga dapat melakukan operasi pengangkatan.
Benjolan di gusi yang tidak terasa sakit, juga bisa disebabkan oleh torus. Torus adalah pertumbuhan tulang berlebih yang umumnya terjadi pada langit-langit mulut atau di dasar mulut. Terkadang, torus juga bisa muncul di gusi bagian depan.
Benjolan ini tidaklah berbahaya dan tanpa rasa sakit. Namun pada beberapa kasus, torus tumbuh terlalu besar sehingga terasa mengganjal dan mengganggu pengucapan.
Torus sebenarya bukan kondisi yang perlu diobati. Namun jika keberadaannya terasa mengganggu, dokter gigi spesialis bedah mulut bisa melakukan operasi untuk mengangkat torus.
Baca Juga: Salah Cara Sikat Gigi Bisa Picu Penyakit, Ini Cara yang Benar
Sebagian benjolan di gusi juga bisa terasa sakiti, bahkan sampai mengganggu kegiatan sehari-hari. Berikut ini penyebab dan cara mengatasinya yang perlu Anda tahu.
Abses adalah benjolan di gusi akibat infeksi bakteri. Umumnya, abses muncul saat ada gigi berlubang parah yang tidak segera diobati atau saat kebersihan mulut sangat buruk, dengan karang gigi yang menumpuk.
Benjolan karena abses, memiliki konsistensi yang lunak dan hangat jika disentuh. Abses gigi maupun abses gusi sama-sama bisa menimbulkan benjolan di gusi dan bisa terasa sangat nyeri hingga berdenyut-denyut.
Pada abses yang ukurannya sangat besar, pembengkakan bisa meluas hingga pipi dan rahang. Rasa sakit yang muncul juga berisiko menjalar hingga ke telinga dan leher.
Untuk mengobati abses, dokter akan melakukan prosedur yang dinamakan drainase. Drainase abses ini bertujuan untuk mengeluarkan pus atau nanah yang ada di dalam benjolan tersebut agar infeksi dan rasa nyeri yang dirasakan bisa hilang.
Setelah drainase, dokter gigi akan melanjutkan perawatan sesuai kebutuhan. Beberapa perawatan lanjutan yang mungkin dilakukan antara lain pembersihan karang gigi, perawatan saluran akar, dan pencabutan gigi.
Kista pada gigi bisa terbentuk saat jaringan lunak di gigi atau saraf gigi, mati. Benjolan ini terlihat seperti kantung yang berisi cairan dan umumnya keras dan nyeri jika disentuh.
Jika terus dibiarkan, kista di gigi bisa membesar dan merusak tulang-tulang pendukung gigi yang disebut tulang alveolar. Sehingga lama-kelamaan, gigi bisa lepas dengan sendirinya.
Untuk mengobati kista, ada beberapa metode yang bisa dilakukan oleh dokter gigi, yaitu perawatan saluran akar, operasi, atau pencabutan gigi.
Benjolan di gusi yang merupakan tanda kanker mulut, biasanya memiliki bentuk berbeda dari benjolan lainnya. Benjolan tersebut umumnya berbentuk tidak teratur dan keras, serta berwarna kemerahan.
Selain itu, kemunculannya juga seringkali disertai dengan rasa kebas di sekitar mulut, sakit tenggorokan, dan perubahan suara menjadi serak.
Sebelum memulai perawatan, dokter gigi akan memeriksa terlebih dahulu potensi gejala kanker pada benjolan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode biopsi dan apabila hasilnya terdapat sel kanker, maka akan segera dilakukan perawatan.
Perawatan untuk kanker rongga mulut, tidak berbeda dari kanker di bagian tubuh lainnya, seperti kemoterapi, terapi radiasi, ataupun operasi.
Baca Juga
Meski tidak semua benjolan di gusi berbahaya, tapi Anda tetap perlu mewaspadai apabila ada gejala-gejala gangguan lain yang muncul. Segera periksakan kondisi ini ke dokter gigi apabila kemunculannya juga disertai gejala berupa:
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar benjolan di gusi yang Anda alami, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Abses bisa terjadi di mana saja, termasuk berupa benjolan di gusi atau abses gusi dalam mulut. Istilah medis lain abses gusi adalah abses periodontal, nyeri tak tertahankan yang bisa menyebabkan komplikasi serius. Ketika seseorang merasakan gejala abses gusi, sesegera mungkin cari pertolongan medis.
Gusi berdarah saat hamil bisa disebabkan oleh perubahan hormon maupun radang gusi. Kondisi ini kerap dialami ibu hamil dan umumnya tidak berbahaya. Namun pada beberapa ibu hamil gusi berdarah bisa menandakan gangguan yang lebih serius seperti pre-eklampsia yang bisa membahayakan ibu dan janin.
Warna gusi putih dan pucat menandakan masalah kesehatan, salah satunya anemia atau leukoplakia. Cara memerahkan gusi bisa dengan makan makanan penambah darah dan menjaga kesehatan mulut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved