Benjolan di dada tidak melulu disebabkan oleh kanker. Masih banyak penyakit yang dapat menyebabkannya, seperti kista, lipoma, hematoma, hingga tuberkulosis tulang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
8 Sep 2023
Benjolan di dada dapat disebabkan banyak kondisi medis, salah satunya kista.
Table of Content
Siapa bilang benjolan di dada selalu disebabkan oleh kanker? Nyatanya, ada banyak penyakit yang dapat menyebabkannya.
Advertisement
Mulai dari kista, lipoma, hematoma, hingga tuberkulosis tulang. Berbagai macam kondisi medis ini dapat menyebabkan munculnya benjolan di dada. Selain itu, benturan keras yang menghantam dada pun bisa menyebabkan munculnya benjolan.
Saat benjolan di dada muncul, tidak sedikit orang yang berpikir itu adalah kanker. Padahal, ada banyak penyebab benjolan di dada yang sebenarnya dapat diatasi dengan mudah dengan bantuan dokter.
Untuk lebih jelasnya, kenalilah beragam penyebab benjolan di dada ini.
Penyebab benjolan di dada yang paling ditakuti adalah kanker payudara. Biasanya, benjolan yang muncul di bagian dada akibat kanker payudara akan bertekstur keras dan memiliki sudut yang tak teratur.Umumnya, benjolan di dada akibat kanker ini tidak nyeri saat disentuh. Namun dalam beberapa kasus, benjolannya dapat menimbulkan rasa sakit.
Penyebab benjolan di dada selanjutnya adalah kista. Kista merupakan benjolan berisikan cairan yang ukurannya bervariasi, ada yang sangat kecil dan ada juga yang besar.
Kista dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor genetik, tumor, cedera yang memecah pembuluh darah, hingga penyumbatan di dalam tubuh.
Bagi wanita, biasanya kista yang muncul di dada atau payudara akan muncul di usia 35-50 tahun (mendekati menopause).
Benjolan di dada yang satu ini sering kali dialami wanita. Fibroadenoma umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan muncul di usia 20-30 tahun.
Tekstur benjolan di dada ini keras tapi halus. Jika disentuh, benjolan ini dapat berpindah tempat. Meski terkesan menyeramkan, fibroadenoma adalah benjolan nonkanker yang tidak berbahaya.
Lipoma adalah gumpalan jaringan lemak yang tumbuh tepat di bawah kulit. Gumpalan ini dapat muncul di dada menyerupai sebuah benjolan.
Benjolan ini tumbuh dengan sangat lambat dan tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika lipoma tumbuh di dekat saraf atau pembuluh darah, barulah rasa sakit bisa muncul.
Siapa pun dapat mengalami kemunculan lipoma, tetapi benjolan di dada ini lebih sering dirasakan oleh orang berusia 40-60 tahun.
Nekrosis lemak muncul saat jaringan lemak di payudara mengalami kerusakan akibat cedera atau setelah menjalani terapi radiasi. Meskipun nekrosis lemak paling sering dialami wanita, bukan berarti pria tak bisa mengalaminya.
Meski demikian, benjolan di dada yang muncul akibat nekrosis lemak bersifat nonkanker dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Bisul atau abses terjadi akibat penumpukan nanah yang mengalami peradangan. Benjolan ini juga dapat muncul di dada.
Anda perlu waspada jika mengalami bisul karena kondisi ini bisa menimbulkan gejala nyeri, lelah, dan bahkan demam.
Bisul biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Saat bakteri masuk ke dalam tubuh, sistem imun tubuh akan menugaskan sel darah putih untuk melawannya. Akibatnya, beberapa jaringan tubuh akan mati dan menyebabkan munculnya bisul.
Jangan salah, benturan atau apa pun yang menyebabkan dada cedera juga dapat menyebabkan munculnya benjolan.
Umumnya, benjolan di dada yang diakibatkan oleh cedera akan terasa sakit saat disentuh. Cobalah kompreskan es batu ke benjolan tersebut untuk mengatasi rasa sakitnya. Jika rasa sakitnya tak hilang juga, segeralah datang ke dokter.
Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Saat tuberkulosis sudah menyebar ke luar paru, kondisi ini dikenal dengan sebutan tuberkulosis tulang.
Tuberkulosis dapat menyebabkan munculnya benjolan di dinding dada. Gejalanya meliputi rasa nyeri dan penurunan berat badan.
Fasciitis nodular adalah tumor jinak yang dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk dinding dada.
Benjolan di dada yang disebabkan fasciitis nodular biasanya akan tumbuh dengan cepat dan teksturnya tidak teratur. Selain itu, fasciitis nodular dapat menyebabkan rasa nyeri.
Baca Juga
Jika ada perubahan pada bagian tubuh manapun, termasuk munculnya benjolan di dada, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jika benjolan di dada disertai dengan beberapa gejala di bawah ini, segeralah datang ke dokter:
Selain itu, datanglah ke dokter jika memang benjolan muncul setelah adanya benturan keras ke dada dan jika Anda memiliki riwayat keluarga yang pernah mengidap kanker sebelumnya.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Mulut terasa manis saat sedang tidak mengunyah apapun? Waspadalah, sebab ada beragam kondisi medis yang bisa menyebabkannya, seperti kanker paru-paru hingga diabetes.
22 Jan 2021
Efek samping sedot lemak (liposuction), termasuk alergi, infeksi, kulit kendur, edema, hingga emboli. Maka, penting berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan prosedur ini.
30 Agt 2021
Cara menurunkan gula darah tinggi secara alami bisa dilakukan di rumah. Untuk menjaga kadar gula darah, cukupi kebutuhan cairan, perbanyak makan serat, olahraga teratur, batasi karbohidrat, serta istirahat cukup.
6 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved