Uang kertas menyebarkan virus corona karena uang merupakan hal yang dapat berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya setiap saat. Saat berpindah tangan, Anda tidak dapat mengetahui apakah ada virus corona yang menempel di sisinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Mar 2020
Uang menjadi salah satu benda yang paling disentuh oleh orang banyak
Table of Content
Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Akibatnya, kini banyak orang menjadi semakin waspada mengenai pandemi virus corona yang tengah melanda.
Advertisement
Salah satu yang menjadi kekhawatiran penularan virus corona, yaitu melalui media uang kertas yang berpindah tangan saat transaksi berlangsung. Lantas, apakah uang kertas bisa menyebarkan virus corona?
Uang jenis apa pun, baik uang kertas atau uang logam, dapat berpindah dari satu tangan ke banyak tangan lainnya setiap saat.
Tak heran bila uang menjadi salah satu benda yang paling sering disentuh oleh orang banyak. Pasalnya, uang bisa mengangkut virus, bakteri, dan kuman yang berpindah tangan dari satu orang ke orang lainnya serta membuatnya dapat hidup lebih lama.
Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah benar uang kertas bisa menyebarkan virus corona? Peluang penyebaran virus corona baru atau COVID-19 pada permukaan benda, termasuk uang kertas atau uang logam, sebenarnya tergolong rendah.
Ini berarti kecil kemungkinan uang kertas bisa menyebarkan virus corona. Terlebih belum ada hasil penelitian akurat yang dapat menyebutkan bahwa virus corona COVID-19 dapat menyebar melalui uang kertas.
Sebagian besar penyebaran virus corona umumnya berasal dari cairan tubuh seorang penderita yang terinfeksi, seperti percikan air liur yang keluar dari hidung dan mulut saat bersin, batuk, atau mengeluarkan napas.
Percikan air liur tersebut juga dapat jatuh pada permukaan benda di sekitar Anda, termasuk uang kertas atau uang logam.
Namun, mengingat virus corona COVID-19 masih sangat baru sehingga belum banyak hasil penelitian yang akurat mengenai berapa lama ia dapat bertahan pada permukaan benda. Hal ini berlaku juga untuk uang kertas atau uang logam.
Beberapa hasil penelitian terdahulu ada yang menganalisis peluang hidup jenis-jenis virus corona sebelumnya pada kertas dan uang berbahan dasar kertas.
Hasil studi tersebut yang dilakukan pada virus corona jenis Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) mengemukakan bahwa virus corona dapat hidup hingga 72 jam pada kertas. Berdasarkan kesamaan struktural di antara berbagai jenis virus corona, masuk akal bila hal ini berlaku pula pada jenis COVID-19.
Nah, saat Anda menyentuh permukaan uang kertas, kemudian Anda langsung menyentuh mata, hidung, atau mulut, tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu, maka dapat membiarkan virus masuk ke dalam tubuh.
Akibatnya, Anda bisa saja mengalami infeksi penyakit tertentu yang disebabkan oleh berbagai bakteri atau virus tersebut, termasuk virus corona COVID-19.
Pada dasarnya, apa pun jenis uangnya, baik uang kertas atau uang logam, merupakan salah satu benda kotor yang dipenuhi oleh virus, bakteri, dan kuman karena terlalu banyak tangan yang menyentuhnya. Apalagi uang yang berasal dari rumah sakit atau pasar tradisional.
Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi adalah uang kertas atau uang logam bukan sumber utama penularan virus corona.
Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir terinfeksi virus corona COVID-19 setelah memegang uang. Penyebaran penyakit yang berkaitan dengan uang sangat jarang terjadi dan belum ada wabah penyakit besar yang berasal dari uang.
Jika terpaksa harus mengeluarkan sekaligus memegang uang, yang paling penting adalah Anda harus segera mencuci tangan sebisa mungkin setelah memegang uang kertas atau uang logam.
Selain itu, jangan langsung menyentuh area wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, setelah memegang uang tanpa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu.
Apabila Anda tidak dapat menemukan akses air mengalir dan sabun, gunakan cairan pembersih berbahan dasar alkohol 70% untuk membersihkannya.
Jika tidak mau mengambil risiko penyebaran infeksi virus melalui uang kertas atau uang logam, Anda bisa menggunakan alat pembayaran nontunai, seperti kartu kredit dan debit, atau uang elektronik (e-wallet) melalui sejumlah aplikasi ponsel.
Penggunaan kartu kredit dan debit cenderung lebih tidak berisiko untuk digunakan. Ini karena alat pembayaran tersebut dapat dibersihkan setiap saat menggunakan cairan pembersih yang bisa membunuh bakteri, kuman, dan virus.
Pesan makanan melalui jasa online mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan yang sulit dilepaskan oleh banyak orang. Terlebih ditengah pandemi virus corona ini. Belanja makanan melalui ojek online akan memudahkan Anda untuk tetap berada di rumah dibandingkan harus bepergian.
Meski pesan makanan melalui jasa ojek online masih tergolong aman dilakukan, para pemesan makanan via online tetap perlu waspada.
Pasalnya, makanan yang Anda pesan memang mungkin tidak terinfeksi dengan virus corona, tetapi memakan makanan yang tidak dimasak atau dikirim dengan benar justru dapat berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh orang yang mengonsumsinya. Lakukan hal berikut saat ingin melakukan transaksi online:
Meski uang kertas bukan sumber utama penyebaran virus corona, apa pun jenis alat pembayaran yang Anda gunakan, baik uang tunai atau nontunai, atau uang elektronik melalui ponsel sekalipun, Anda tetap harus disarankan mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda tersebut.
Terlebih saat ini virus corona COVID-19 sudah semakin menyebar ke mana saja. Jadi, bila memungkinkan, selalu gunakan metode cashless sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang tunai ke manapun Anda pergi.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
T-cell adalah bagian dari sistem kekebalan (imun) tubuh yang berfokus pada zat asing tertentu. Ada tiga jenis sel T di dalam tubuh kita, yaitu sel T sitotoksik, sel T pembantu, dan sel T regulator.
7 Jun 2021
Pandemi masih belum berakhir. Menjaga imunitas tentu perlu dilakukan, termasuk dengan konsumsi vitamin daya tahan tubuh. Pemakaian desinfektan, tisu basah antiseptik dan semprotan antiseptik pun jadi langkah penting.
20 Jan 2021
Apa saja tanaman herbal yang dapat mencegah COVID-19 mungkin terus menjadi pertanyaan banyak kalangan untuk mengatasi pandemi ini secara alami dari rumah.
16 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved