Saat sakit tenggorokan atau batuk, permen pelega tenggorokan memang bisa membantu mengurangi gejala. Kenali apa saja bahan yang terkandung di dalamnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
22 Jun 2022
Permen pelega tenggorokan atau lozenges dapat menahan sementara refleks batuk
Table of Content
Selain obat batuk, permen pelega tenggorokan juga bisa digunakan untuk meredakan batuk ataupun sakit tenggorokan. Permen ini biasanya mengandung bahan aktif tertentu dan menghadirkan sensasi dingin yang nyaman.
Advertisement
Walau aman dan sering kali dijual bebas, Anda juga tetap harus memperhatikan kandungannya dan cara minumnya supaya terhindar dari efek samping. Apa saja kandungan, manfaat, hingga aturan minum yang benar?
Permen pelega tenggorokan atau lozenges adalah bentuk sediaan padat yang biasanya dikonsumsi dengan cara diisap seperti permen.
Mengutip My Health, kemungkinan setiap merek atau jenis permen pelega tenggorokan memiliki kesamaan atau perbedaan bahan aktif, tergantung fungsinya.
Di dalamnya, terdapat kandungan bahan aktif, perasa, serta pemanis yang membuat rasanya jadi lebih enak. Umumnya, bahan aktif yang biasanya ada di dalam lozenges, seperti:
Senyawa tersebut memiliki sifat antiseptik yang mampu membantu membunuh beberapa jenis bakteri penyebab sakit tenggorokan. Selain senyawa di atas, permen pelega tenggorokan juga mungkin mengandung peppermint, eucalyptus, daun mint, dan menthol.
Kandungan ini bertujuan menyejukkan saluran udara dan menenangkan tenggorokan. Beberapa permen pelega tenggorokan juga mungkin saja mengandung gula agar rasanya lebih enak.
Bagi Anda yang memiliki diabetes, sebaiknya hindari permen pelega tenggorokan yang mengandung gula.
Sesuai namanya, permen pelega tenggorokan berfungsi untuk melegakan sakit tenggorokan atau batuk kering.
Namun, permen isap ini tidak mempunyai fungsi untuk benar-benar menyembuhkan.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diringankan dengan mengisap permen lozenges:
Cara kerjanya adalah dengan memberikan rasa dingin, meningkatkan air liur di mulut, serta mengurangi refleks batuk yang terjadi terus-menerus.
Umumnya, lozenges diminum dengan cara diisap dan membiarkannya sampai larut. Sama seperti cara minum obat lainnya, Anda sebaiknya membaca dan mengikuti aturan pakai yang tertulis di kemasan produk sebelum mengonsumsi lozenges.
Beberapa permen pelega tenggorokan mungkin membutuhkan resep dokter karena bisa saja mengandung antibiotik ringan. Itu sebabnya, pastikan Anda juga meminum sesuai kondisi Anda dan mengikuti anjuran dokter.:
Ketika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari dua hari atau batuk berlangsung lebih dari tujuh hari, serta muncul gejala lainnya, seperti demam, sakit kepala, ruam, mual, dan muntah, segera konsultasikan kembali ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Bisa jadi, ini adalah tanda Anda mengalami penyakit lain yang lebih serius dan membutuhkan obat lainnya.
Anda dapat mengonsumsi permen pelega tenggorokan untuk membantu meredakan batuk kering dan menenangkan tenggorokan yang teriritasi.
Selain itu, Anda bisa mengatasi batuk dengan beberapa cara di bawah ini, di antaranya adalah:
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai manfaat permen pelega tenggorokan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Gejala bronkitis akut maupun kronis sekilas tampak seperti penyakit flu biasa. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri bronkitis berikut ini!
5 Agt 2021
Kelainan pada sistem gerak bisa berupa adanya gerakan yang dilakukan secara berulang dan tidak disadari sampai ketidakseimbangan pada tubuh. Salah satu dari beberapa kelainan pada sistem gerak manusia yang sering dijumpai adalah parkinson, ataksia, dan sebagainya.
27 Nov 2019
Cara mengobati bronkitis dengan madu bisa dengan langsung diminum atau dicampurkan dengan air hangat maupun teh dan lemon. Cara alami lainnya adalah dengan jahe, bawang putih, dan kunyit.
2 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved