Selain diabetes, konsumsi minuman manis berlebih juga bisa sebabkan gangguan kesehatan lainnya. Penelitian baru menyebutkan, kebiasaan ini ternyata dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
2023-03-21 15:59:10
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Selain rokok, minuman manis disebutkan berpotensi meningkatkan risiko kanker paru-paru
Table of Content
Diabetes sebagai dampak mengonsumsi minuman manis berlebih, memang sudah sering Anda dengar. Namun ternyata, kebiasaan buruk ini juga bisa memicu penyakit parah lainnya, yaitu kanker. Lalu, apakah kanker paru-paru termasuk dalam risiko yang harus diwaspadai?
Advertisement
Hubungan antara kanker dan kandungan gula berlebih, sebenarnya memang belum terlalu banyak diteliti. Meski begitu, Anda tetap perlu waspada agar bisa terhindar sepenuhnya dari risiko berbahaya ini.
Hubungan minuman manis dan risiko kanker bisa dilihat dari beberapa hal, yaitu:
Minuman manis, apabila dikonsumsi secara berlebihan, dapat menimbulkan obesitas. Sementara itu, obesitas memang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena berbagai macam kanker, seperti:
Minuman manis tidak hanya berbahaya bagi penderita obesitas. Terlepas dari berat badan yang dimiliki, minuman ini dapat memicu penumpukan lemak di area perut atau lemak visceral.
Jenis lemak ini berbeda dari lemak lainnya. Lemak visceral lebih berbahaya, karena bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Hubungan minuman manis dan risiko kanker juga berkaitan dengan tingginya indeks glikemik di dalamnya. Indeks glikemik adalah suatu ukuran yang menunjukkan pengaruh karbohidrat dalam asupan yang kita konsumsi, terhadap kadar gula darah di tubuh.
Semakin rendah indeks glikemik suatu makanan atau minuman, maka semakin baik. Sementara itu, minuman manis memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Sehingga, hal ini berisiko menimbulkan diabetes tipe 2 dan kelebihan kadar insulin di tubuh. Keduanya adalah faktor risiko kanker payudara, yang perlu diwaspadai.
Minuman manis dalam kemasan, seperti soda, umumnya juga mengandung suatu zat kimia yang disebut 4-methylimidazole. Zat kimia ini disebut dapat meningkatkan risiko kanker di tubuh.Tidak hanya soda, kandungan dalam jus buah kemasan juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga
Melihat banyaknya hubungan yang cukup signifikan antara minuman manis dengan kanker, baru-baru ini dilakukan sebuah penelitian di Prancis terkait keduanya.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan lebih dari 100.000 responden. Para peneliti mencermati pola konsumsi minuman manis para responden selama beberapa tahun ke belakang, dan kemudian dihubungkan dengan status kesehatan mereka saat ini.
Para peneliti juga melihat berbagai faktor risiko kanker lain yang dimiliki responden, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, riwayat kanker di keluarga, kebiasaan merokok, dan tingkat kebugaran fisik.
Hasilnya, tambahan konsumsi minuman manis sebanyak 100 ml per hari, bisa meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan sebanyak 18%. Selain itu, dengan pola konsumsi tersebut, risiko terkena kanker payudara juga akan meningkat sebanyak 22%.
Sementara itu, para peneliti secara spesifik tidak menemukan hubungan antara kanker paru-paru dan konsumsi makanan manis. Sebab, ada keterbatasan responden. Dalam artian, hanya sebagian kecil responden, yang memiliki faktor risiko kanker paru-paru.
Pada penelitian tersebut, minuman manis tidak terbukti menjadi faktor risiko yang signifikan untuk kanker paru-paru. Berikut ini faktor risiko kanker paru-paru yang perlu Anda waspadai.
Kebiasaan merokok adalah penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Para perokok berisiko 15 hingga 30 kali lebih tinggi terkena kanker paru-paru, atau meninggal karena penyakit tersebut, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Menjadi perokok pasif, juga bisa membuat Anda terkena kanker paru-paru. Menghirup asal rokok dari orang lain, meski Anda tidak merokok, sama bahayanya dengan merokok.
Bahan-bahan berbahaya yang terdapat para berbagai bangunan, termasuk rumah atau kantor, juga bisa memicu terjadinya kanker paru-paru. Bahan-bahan tersebut di antaranya radon, asbestos, diesel, hingga arsen.
Risiko Anda terkena kanker paru-paru lebih tinggi, apabila ada anggota keluarga yang juga pernah menderita penyakit ini. Selain riwayat keluarga, penyakit ini bisa kembali muncul, meski Anda sebelumnya pernah mengalaminya dan sembuh. Terutama jika Anda tidak berhenti merokok.
Kanker paru-paru merupakan salah satu kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Karena itu, Anda perlu lebih waspada terhadap penyakit ini. Jalani langkah-langkah untuk mencegahnya,terutama dengan menghindari rokok, dan menjalani pola hidup sehat, termasuk berolahraga secara teratur dan mengonsumsi asupan bergizi.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Teknik pursed lip breathing adalah latihan pernapasan yang dapat membantu seseorang bisa bernapas lebih efektif. Latihan pernapasan dengan teknik ini dapat memberikan kendali penuh terhadap cara bernapas.
Sebagian besar dari kita mengenal karbon dioksida hanya sebagai sisa pernapasan. Banyak yang tak menyangka bahwa mengetahui kadar gas ini penting bagi kesehatan.
Anda mungkin sering menemukan kata 'karsinogen' atau 'karsinogenik' di banyak artikel kesehatan atau berita secara umum. Sebenarnya apa itu karsinogen? Seberapa besar bahayanya untuk tubuh kita?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved