Keju feta adalah jenis keju Yunani yang terbuat dari olahan susu kambing atau domba. Teksturnya lembut dengan rasa asin dan aroma cukup tajam. Dibandingkan dengan jenis keju lainnya, keju feta memiliki kalori lebih rendah. Temukan manfaatnya di sini
28 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Keju feta sudah menjadi bagian dari menu harian masyarakat Yunani
Table of Content
Keju feta adalah jenis keju Yunani yang terbuat dari olahan susu kambing atau domba. Teksturnya lembut dengan rasa asin dan aroma cukup tajam. Dibandingkan dengan jenis keju lainnya, keju feta memiliki kalori lebih rendah.
Advertisement
Umumnya, orang menambah keju feta dalam masakan atau salad. Cukup sedikit saja sekitar 30 gram keju feta sudah bisa menambah rasa dalam masakan. Selain kalori rendah, kandungan lemaknya juga hanya sekitar 4-6 gram sehingga bisa dikonsumsi sehari-hari.
Baca Juga
Kata “feta” dalam bahasa Italia berarti “slice”, salah keju populer yang kini juga banyak diolah dari susu sapi. Dalam 28 gram keju feta, terdapat kandungan nutrisi berupa:
Susu yang digunakan sebagai bahan baku keju feta biasanya telah melalui proses pasteurisasi. Meski demikian, susu mentah juga bisa diolah menjadi keju feta. Dalam prosesnya, ditambahkan asam laktat dan enzim rennet.
Setelah tuntas, hasilnya akan dipotong dan dibentuk menjadi kotak kecil. Kemudian, disimpan di barel kayu atau kontainer metal selama 3 hari. Barulah keju feta disimpan di kulkas selama 2 bulan.
Dengan kandungan nutrisi keju feta yang dikenal lebih rendah kalori dan lemak, apa saja manfaatnya untuk kesehatan?
Keju feta adalah sumber kalsium, fosfor, dan protein yang baik untuk kesehatan tulang. Dengan kalsium dan protein, maka kepadatan tulang terjaga serta mencegah osteoporosis.
Terlebih keju feta yang dibuat dari susu domba atau kambing mengandung kalsium dan fosfor lebih tinggi ketimbang susu sapi. Jadi, keju feta bisa jadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Keju feta mengandung conjugated linoleic acid (CLA) yang dapat meningkatkan massa otot hingga mencegah diabetes dan kanker. Lebih jauh lagi, kultur bakteri yang digunakan dalam proses pembuatan keju feta membantu meningkatkan konsentrasi CLA.
Menariknya, Yunani termasuk negara dengan laporan kasus kanker payudara terendah. Penduduknya termasuk mereka yang paling sering mengonsumsi keju di antara negara-negara Uni Eropa.
Di dalam keju feta, ada bakteri Lactobacillus plantarum yang merupakan bakteri baik. Fungsinya adalah meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan dengan melindungi usus dari bakteri seperti E. coli dan Salmonella.
Kandungan vitamin B2 atau riboflavon dalam keju feta membantu mencegah sakit kepala termasuk migrain. Selain itu, kandungan B12 dalam keju feta dapat membantu mengatasi anemia.
Di sisi lain, keju feta juga dapat menimbulkan efek samping karena kandungan di dalamnya. Beberapa risikonya adalah:
Dalam proses pembuatannya, adonan keju feta direndam dalam air garam dengan konsentrasi sekitar 7%. Hasilnya, keju feta mengandung sodium cukup tinggi, sekitar 260 miligram di tiap 28 gram sajiannya.
Bagi orang yang sensitif terhadap garam, sebaiknya berhati-hati terhadap hal ini. Jika ingin tetap menikmati makanan asin seperti keju feta tanpa asupan sodium terlalu tinggi, bilas terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya untuk mengurangi sedikit garam.
Selain sodium, keju feta juga mengandung laktosa lebih tinggi dibandingkan dengan keju lainnya karena tidak mengalami proses pengeraman. Bagi orang yang memiliki alergi laktosa, sebaiknya hindari mengonsumsi keju unripened.
Perhatikan betul apakah susu yang digunakan dalam pembuatan keju feta sudah terpasteurisasi atau belum. Jika belum, sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi keju feta.
Alasannya karena dalam susu yang belum dipasteurisasi, kemungkinan masih ada bakteri Listeria monocytogenes dan dapat menyebabkan kontaminasi.
Baca Juga
Jika tidak ada risiko mengalami efek samping dari kandungan keju feta, maka keju yang satu ini bisa jadi pilihan konsumsi sehari-hari. Penggunaannya bisa sebagai topping di roti, salad, pizza, omelet, pasta, atau dipadukan dengan buah.
Kandungan vitamin B, kalsium, dan fosfor dalam keju feta bisa memberi manfaat bagi kesehatan tulang. Jika selama ini masih mengonsumsi keju itu-itu saja seperti cheddar hingga mozarella, keju feta bisa jadi alternatif yang tak kalah lezat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hazelnut adalah kacang yang dipetik dari pohon Corylus. Manfaat kacang hazelnut sangat beragam, mulai dari menurunkan kolesterol hingga mencegah penyakit kanker.
Hormon androgen sering dikenal sebagai hormon seks pria. Namun sebenarnya, hormon ini juga memiliki peran penting untuk wanita. Jenis androgen yang paling utama adalah testosteron.
Daun mangga ternyata dapat dimakan. Hanya saja, mengonsumsi daun mangga memang masih dipandang tak lazim. Padahal, daun mangga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tak kalah hebat dari buahnya, seperti mengatasi kanker atau diabetes.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved