Alergi telur menimbulkan rasa gatal atau sakit perut, terutama bagi Anda yang sensitif dengan protein dalam telur. Ketahui kandungan gizi telur yang menyebabkan alergi.
26 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Salah satu kandungan gizi telur yang rentan menyebabkan alergi adalah protein
Table of Content
Ketika Anda merasa gatal-gatal atau sakit perut setelah mengonsumsi telur, bisa jadi telur adalah pemicu alergi atau alergen Anda. Ketika ini terjadi, artinya imun tubuh Anda sensitif terhadap kandungan gizi telur terutama proteinnya.
Advertisement
Setidaknya 2% anak-anak mengalami alergi telur. Ini adalah alergi paling umum kedua setelah kacang yang terjadi pada anak-anak. Meski demikian, biasanya alergi ini akan hilang dengan sendirinya saat mereka menginjak usia 16 tahun.
Sekarang saatnya membedah kandungan gizi telur yang membuatnya kerap menjadi pemicu alergi makanan pada manusia.
Sebenarnya, telur adalah makanan yang kaya nutrisi dengan vitamin, mineral, protein, lemak baik, dan nutrisi lainnya. Hampir semua nutrisi ini ada di kuning telur, sementara putih telur hanya mengandung protein.
Protein inilah yang rentan membuat imun tubuh salah mengidentifikasi dan menganggapnya berbahaya. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan melepaskan antibodi immunoglobulin E untuk melawan protein.
Sebenarnya, alergi telur bisa saja merupakan alergi pada bagian putih telur atau kuning telurnya saja. Protein yang kerap memicu alergi ditemukan pada putih telur.
Beberapa gejala alergi telur yang biasa terjadi adalah:
Alergi telur dapat diobati, namun cara paling ampuh untuk mencegahnya terjadi adalah dengan tidak mengonsumsinya ataupun mengonsumsi makanan yang mengandung telur. Pengobatan dalam mengatasi alergi telur biasanya ditujukan untuk mengurangi gejala yang terjadi. Berikut beberapa obatnya.
Bagi mereka yang alergi kandungan gizi telur, tenang saja. Masih ada beberapa alternatif makanan lain yang bisa jadi alternatif, di antaranya:
Sementara untuk telur yang digunakan dalam proses binding atau proses mengolah makanan seperti bakso, telur bisa digantikan dengan:
Memang salah satu cara mengatasi alergi adalah dengan diet makanan yang memicunya. Dalam hal ini adalah menghindari konsumsi telur.
Meski demikian, mengolah telur dengan menggoreng, merebus, atau menjadikannya bahan dalam membuat kue bisa saja mengubah struktur protein pemicu alergi. Tubuh bisa saja tak lagi melihatnya sebagai substansi berbahaya sehingga tak ada reaksi alergi apapun.
Terlebih, telur kerap dijadikan bahan pembuatan kue dan juga makanan lain seperti bakso, saus salad, sup kaleng, bahkan dalam proses pembuatan pasta.
Sebagai contoh, 70% anak-anak yang alergi telur tetap bisa mentoleransi makan biskuit atau kue yang mengandung telur di dalamnya.
Itu sebabnya penting untuk melihat lebih detil komposisi makanan yang dikonsumsi. Apabila reaksi tubuh aman-aman saja, artinya tubuh mulai bisa beradaptasi. Bukan tidak mungkin anak bisa mengatasi alerginya lebih cepat sebelum usia 16 tahun.
Perlu diingat bahwa reaksi alergi telur setiap orang akan berbeda satu sama lain. Kenali apa yang terjadi pada diri atau anak Anda dan ketahui bagaimana ‘berdamai’ dengan alergen yang satu ini, yaitu telur.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat telur asin bagi kesehatan cukup beragam, salah satunya untuk menstabilkan hormon hingga menangkal radikal bebas.
Masak telur mata sapi itu susah-susah gampang. Cara memasaknya pun pastinya berbeda-beda tergantung selera. Tapi tidak ada salahnya melihat tips memasak dan kandungan nutrisinya berikut ini.
Jika dibandingkan dengan telur ayam atau bebek, telur angsa memang lebih jarang dikonsumsi. Padahal manfaat telur angsa cukup banyak, mulai dari meningkatkan sistem imun hingga mengandung nutrisi yang baik untuk kehamilan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved