Penyebab rabies sering dikaitkan dengan gigitan anjing. Padahal, rabies terjadi karena infeksi virus rabies yang dimiliki oleh air liur hewan penderita rabies seperti anjing, rakun, dan kelelawar.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
27 Apr 2023
Gigitan anjing bukan satu-satunya penyebab rabies
Table of Content
Dahulu, rabies sempat menggemparkan dunia karena selain berpotensi tinggi menyebabkan kematian, rabies juga mampu membuat penderitanya menjadi agresif dan berperilaku dengan tidak sewajarnya.
Advertisement
Meskipun jarang terjadi tetapi salah satu sarana yang diyakini menjadi penyebab rabies adalah gigitan anjing, sampai-sampai di Indonesia, rabies dikenal sebagai penyakit anjing gila. Apakah memang gigitan anjing adalah penyebab rabies?
Faktanya, penyebab rabies adalah infeksi virus rabies yang menular melalui saliva atau air liur dari hewan atau manusia yang menderita rabies. Oleh karenanya, gigitan anjing tidak tepat dinyatakan sebagai satu-satunya penyebab rabies.
Air liur dari anjing yang terinfeksi yang menjadi penyebab rabies. Penyakit anjing gila juga dapat dialami ketika air liur dari hewan atau manusia yang terinfeksi rabies terpapar pada luka di kulit.
Pada kasus tertentu, penyakit rabies dapat menular melalui transplantasi organ dari penderita rabies. Anda tidak akan mengalami penyakit rabies dengan kontak kulit, atau karena terpapar darah, tinja, atau urine hewan atau manusia yang menderita rabies. Namun pastikan Anda tidak memiliki luka di kulit.
Selain anjing, hewan lain yang berpotensi menularkan rabies melalui air liurnya adalah sigung, rubah, kelelawar, dan rakun. Meskipun demikian, kebanyakan kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing.
Virus penyebab rabies akan masuk ke dalam sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan gangguan pada otak dan kematian. Umumnya, virus penyebab rabies akan mulai memunculkan gejalanya sekitar seminggu atau beberapa bulan setelah terinfeksi.
Akan tetapi, gejala rabies juga bisa muncul beberapa hari setelah sudah terinfeksi virus penyebab rabies. Saat Anda digigit anjing atau hewan lainnya yang menderita rabies, bagian luka akan terasa menggelitik, panas, tertusuk-tusuk, atau berdenyut-denyut.
Gejala utama dari penyakit rabies adalah kemunculan perilaku yang agresif, hiperaktif, serta fobia terhadap air dan udara. Beberapa hari setelah gejala ini muncul, penderita dapat meninggal akibat masalah di pernafasan dan jantung.
Tidak semua penderita rabies menunjukkan perilaku agresif, terdapat beberapa penderita yang malah mengalami kelumpuhan pada otot, dimulai pada daerah tempat penderita mengalami luka atau gigitan. Setelahnya, penderita dapat mengalami koma dan akhirnya kematian.
Beberapa gejala lain yang bisa timbul akibat infeksi dari virus penyebab rabies adalah:
Sementara itu, bila gejala rabies sudah berkembang menjadi lebih parah, penderita dapat mengalami tanda-tanda berupa:
Saat seseorang tergigit anjing ataupun hewan lain yang dicurigai menderita rabies, maka luka bekas gigitan harus segera dibilas di bawah air mengalir.
Luka bekas gigitan perlu dicuci selama minimal 15 menit dengan air dan sabun, deterjen, povidone iodine, serta senyawa lainnya yang mampu membunuh virus penyebab rabies.
Setelahnya, penderita harus dibawa ke rumah sakit untuk disuntikkan vaksin rabies dan diinjeksi rabies immunoglobulin untuk menghindari virus penyebab rabies masuk ke sistem saraf pusat.
Selalu segera bawa penderita gigitan anjing atau hewan lainnya ke dokter untuk menghindari perkembangan gejala dari virus penyebab rabies dalam tubuh.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan sendi disebabkan oleh berbagai hal, seperti kebiasaan menggertakkan gigi terlalu rapat hingga sering mengunyah permen karet.
27 Jan 2020
Katarak senilis adalah jenis katarak yang terjadi akibat penuaan. Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatan katarak senilis berikut ini.
17 Jun 2021
Pemerintah telah menetapkan bahwa setiap orang wajib memakai masker saat berkegiatan di luar rumah. Namun, untuk menghindari terjadinya kelangkaan masker bagi petugas medis, Anda perlu mengetahui bagaimana cara membuat masker kain yang efektif untuk mencegah penyakit.
7 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved