Dopamine detox adalah cara atau metode yang dilakukan untuk menghentikan kegiatan yang merangsang hormon kesenangan, seperti berhenti minum alkohol, makan junk food, main games, atau browsing di media sosial. Tujuannya adalah untuk reset dan mengatur ulang sistem otak.
2023-03-21 16:51:48
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Saat dopamine detox, Anda harus berhenti mengonsumsi maupun melakukan hal-hal yang membuat Anda senang
Table of Content
Cara menghilangkan dopamine di otak bisa dengan dopamine detox. Dopamine detox adalah metode untuk menghentikan kesenangan atau menahan kegiatan yang merangsang hormon kesenangan untuk jangka waktu tertentu.
Advertisement
Cara menghentikan dopamine otak adalah dengan mengurangi aktivitas yang menyenangkan, seperti main media sosial, menonton video, bermain game, ngobrol, atau makan enak. Tujuannya adalah reset dan mengatur ulang otak Anda.
Baca Juga
Dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter di otak yang diproduksi secara alami oleh tubuh sebagai pembawa pesan kimia. Zat ini memiliki banyak fungsi, seperti mengatur perilaku dan fisik yang meliputi:
Kelebihan atau kekurangan produksi dopamin dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental. Paparan terhadap tingkat rangsangan yang berlebihan dapat memicu gangguan yang menyebabkan ketergantungan pada zat atau aktivitas tertentu.
Dr. Cameron Sepah adalah pencipta dopamine detox. Tujuan dari dopamine detox adalah membebaskan dari ketergantungan para pasiennya pada rangsangan tertentu, seperti dering telepon maupun notifikasi SMS dan media sosial. Sebagian besar penelitiannya baru didasarkan pada terapi perilaku kognitif (CBT).
Konsep umum di balik detoks Dr. Sepah adalah agar membiarkan orang merasa bosan, kesepian, atau aktivitas sederhana yang merangsang tingkat dopamin yang rendah. Idealnya orang akan mulai memerhatikan bagaimana rangsangan tertentu dapat mengalihkan perhatian mereka.
Dr. Sepah kemudian mengidentifikasi enam perilaku kompulsif sebagai target dopamine detox, yaitu:
Dengan berpuasa dari aktivitas yang memicu transmitter otak ini, orang menjadi kurang bergantung pada lonjakan emosional efek dopamin, yang menyebabkan ketergantungan dan kecanduan.
Selama detoks dopamin, seseorang harus menghindari pemicu dopamin untuk jangka waktu tertentu. Idealnya, pada akhir proses detoks, seseorang akan lebih terpusat, seimbang, dan tidak terlalu terpengaruh oleh pemicu dopamin yang biasa mereka lakukan.
Namun, sebenarnya manusia tidak akan bisa benar-benar detoks dopamin. Hal ini karena tubuh manusia secara alami memproduksi dopamin bahkan ketika tidak terkena rangsangan tertentu.
Oleh karena itu, deskripsi yang lebih akurat dari dopamine detox adalah periode untuk menghentikan dan ‘mencabut’ aktivitas yang membuat kecanduan. Melakukan hal ini akan berdampak positif jika dilakukan secara rutin sehingga konsep detoksifikasi dopamin pada dasarnya sama sekali tidak benar secara ilmiah.
Itulah sebabnya Dr. Sepah sendiri mengatakan istilah dopamine detox tidak dimaksudkan untuk diartikan secara harfiah.
Menurut profesor psikologi dan ilmu saraf di University of Michigan, detoksifikasi dopamin tidak akan mengatur ulang sistem di otak terkait rasa senang. Mengatur ulang kadar dopamin untuk meningkatkan kesenangan mungkin terletak pada kesalahpahaman tentang cara kerja dopamin.
Beberapa dekade lalu, dopamin dianggap sebagai hormon rasa senang. Namun, peneliti sekarang lebih memahami cara kerja dopamin. Hormon ini dipahami sebagai senyawa yang terkait dengan motivasi. Artinya zat ini merupakan bagian penting untuk pengobatan kecanduan.
Untuk menafsirkan hal ini, sebut saja contohnya notifikasi di handphone. Ketika handphone bunyi, inilah yang merangsang efek dopamin pada otak. Padahal mungkin saja isi pesannya bukan hal yang menggembirakan.
Meskipun bunyi handphone dapat membuat efek senang, tapi jika terus-menerus berharap pada notifikasi handphone sebagai sumber dopamin konstan, maka hal tersebut akan mengganggu. Itulah sebabnya Anda ingin menjauhkan diri dari sumber pengganggu tersebut dengan puasa media sosial.
Ada cara lain yang lebih sehat dan masuk akal untuk berhenti sejenak dari tuntutan gaya hidup yang selalu aktif, yaitu mode rehat atau pause. Rehat sejenak dapat dilakukan dengan berhenti sementara dari perangkat teknologi atau dari hal-hal yang selama ini membuat Anda candu.
Peneliti dari New York University mengatakan bahwa kita semua bisa untuk pause sejenak dari berbagai hal. Namun untuk mengaitkan manfaat apa pun yang dirasakan dengan menurunkan kadar dopamin adalah cara yang berlebihan dan representasi yang salah dari kompleksitas sistem saraf.
Peneliti juga mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kesepian dan kurang interaksi sosial akan dianggap oleh sistem saraf sebagai ancaman dan pemicu stres yang kuat. Singkatnya, dopamine detox sama sekali tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang masalah kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perwarna makanan hadir dalam berbagai macam jenis yang perlu Anda ketahui. Tak boleh sembarangan, pewarna makanan berbahaya dapat mengganggu kesehatan Anda.
Bahaya garam Himalaya ternyata tidak lebih ringan dari garam biasa. Jika dikonsumsi berlebihan, garam ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung salah satunya.
Sebelum memutuskan minum suplemen, ada berbagai cara meningkatkan hormon testosteron secara alami yang bisa dicoba, mulai dari olahraga hingga pola makan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved