Covid-19 disinyalir dapat menyebabkan penurunan IQ pada pasien yang telah sembuh. Besarnya penurunan tergantung pada keparahan gejala yang sebelumnya dialami penderita.
2023-03-29 07:17:30
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penderita yang telah pulih dari Covid-19 berisiko mengalami penurunan IQ
Covid-19 menghadirkan sebuah fenomena yang tidak biasa sekaligus patut diwaspadai. Fenomena ini berkaitan dengan penurunan kinerja otak atau IQ yang dialami penderita Covid-19 yang sudah sembuh. Untuk memahami masalah ini, mari kita kenali lebih jauh kaitan antara Covid-19 dengan fungsi otak penderitanya.
Advertisement
Sebuah studi tahun 2020 yang dipublikasikan di MedRxiv menunjukkan bahwa virus corona disinyalir dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kognitif yang setara dengan penuaan otak sekitar 10 tahun.
Penelitian tersebut menganalisis hasil Great British Intelligence Test pada 84 ribu orang di Inggris yang telah pulih dari Covid-19. Tes kognitif yang dilakukan meliputi kemampuan pemecahan masalah, memori kerja, perhatian selektif, dan pemrosesan emosional.
Ternyata, hasil menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang sudah pulih memiliki kinerja yang lebih buruk pada tes kognitif. Besarnya penurunan kognitif yang dialami penyintas berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan gejala Covid-19.
Pasien Covid-19 yang pernah dirawat di rumah sakit dan dipasangi ventilator mengalami penurunan kinerja otak yang setara dengan penuaan selama 10 tahun atau 8,5 poin IQ. Sementara itu, penderita yang pulih dengan perawatan di rumah mengalami defisit yang setara dengan penurunan 4 poin IQ atau penuaan otak sekitar lima tahun.
Alhasil, penurunan fungsi otak ini dapat berdampak pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Beberapa bulan setelah pulih dari Covid-19, para penyintas bahkan melaporkan terjadinya brain fog alias ‘kabut otak’ yang ditandai dengan ketidakmampuan dalam berkonsentrasi atau fokus seperti sebelumnya.
Akan tetapi, belum diketahui secara pasti apakah efek tersebut akan bertahan untuk jangka waktu yang lama pada pasien Covid-19 yang sudah pulih. Bisa jadi penurunan fungsi otak ini hanya bersifat sementara atau bahkan berlanjut hingga menyebabkan kerusakan permanen pada fungsi otak.
Oleh sebab itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan masalah ini di kemudian hari.
Baca Juga
Walaupun Covid-19 berisiko menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi kognitif hingga IQ, ada beberapa yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi masalah ini.
Pastikan Anda mendapat tidur dengan cukup selama 7-9 jam setiap malam. Tidur merupakan hal yang paling penting untuk memulihkan otak dan membuatnya lebih fresh.
Selama tidur, otak bahkan membersihkan racun yang disebut beta-amiloid yang bisa menyebabkan Alzheimer.
Diet MIND merupakan kombinasi dari diet mediterania dan diet DASH. Diet ini menekankan pada konsumsi sayuran hijau dan buah beri yang dapat membantu meningkatkan kesehatan otak.
Anda juga bisa menambahkan cokelat hitam ke dalam diet. Kandungan flavanol dalam biji kakao dapat meningkatkan ingatan dan fungsi kognitif. Selain rasanya lezat, asupan ini juga menyehatkan.
Setelah pulih dari Covid-19, sebaiknya Anda berolahraga secara rutin. Olahraga berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk otak.
Anda dapat berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
Berbagai kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan kognitif Anda dengan meningkatkan aliran darah ke otak dan memacunya untuk membuat sel-sel baru yang sehat.
Lakukanlah meditasi sekitar 5-10 menit. Kegiatan ini dapat mengurangi kecemasan, stres, dan kelelahan sehingga otak Anda lebih tenang. Selain membuat tidur lebih nyenyak, meditasi juga bisa membantu Anda untuk lebih fokus.
Setelah pulih dari Covid-19. cobalah untuk membangun keterampilan baru, misalnya memasak, membuat kerajinan, atau bermain alat musik. Kegiatan ini dapat membantu menjaga otak tetap sehat dengan terus menciptakan koneksi baru antara sel-sel otak.
Simpan dulu gawai Anda. Luangkan waktu Anda untuk lebih banyak mengobrol dengan keluarga, pasangan, atau teman.
Saat bersosialisasi, darah bersirkulasi ke beberapa bagian otak yang berbeda dan membuatnya bekerja lebih baik. Terhubung dengan orang lain juga membuat Anda terhindar dari depresi.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar Covid-19, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Alat pelindung diri (APD) kesehatan adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi melindungi penggunanya dari paparan infeksi penyakit. Apa saja alat pelindung diri kesehatan untuk menangani Covid-19 yang digunakan oleh tenaga kesehatan?
Pemberian vaksin saat flu sebaiknya ditunda hingga kondisi tubuh benar-benar fit. Hal ini bertujuan untuk mencegah efek samping vaksin Covid-19 memburuk.
Sederet rumah sakit rujukan virus corona secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI. Cara ini dilakukan agar penanganan kasus dapat dilakukan merata.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved