Cinta pada pandangan pertama bisa saja terjadi saat bertemu dengan orang baru yang dirasa nyaman. Anda mungkin merasa nyambung saat berbincang dengannya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
23 Mar 2022
Cinta pada pandangan pertama bisa jadi bukan sekadar mitos
Table of Content
Beberapa orang ada yang mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gebetan atau calon pasangannya. Biarpun begitu, ada yang tidak percaya dengan hal tersebut. Mereka menganggap cinta pada pandangan pertama hanya sebuah hal klise atau bahkan mengada-ada.
Advertisement
Memang cinta pandangan pertama seolah menjadi skenario yang sepertinya hanya dapat terjadi di layar kaca. Namun, sesungguhnya hal tersebut bisa Anda alami di dunia nyata, lho. Cari tahu kebenarancinta pandangan pertama itu fakta atau hanya mitos belaka? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Istilah cinta pada pandangan pertama yang beredar di masyarakat sebenarnya masih keliru dan belum dapat dipahami dengan jelas. Hal ini karena saat menyebutkan cinta pada pandangan pertama banyak orang menafsirkan itu sebagai cinta yang Anda rasakan saat pertama kali melihat seseorang yang Anda sukai.
Seorang psikolog asal Amerika mengemukakan bahwa penyebab pria jatuh cinta pada pandangan pertama biasanya merupakan perasaan yang didasari oleh nafsu. Pasalnya, hal yang pertama kali dilihat oleh mata adalah penampilan fisik. Maka dari itu, bisa jadi ketertarikan fisiklah yang sebenarnya dapat muncul.
Psikolog tersebut juga mengatakan bahwa cinta yang sebenarnya membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Jadi, perlu waktu yang cukup untuk dapat menentukan apakah itu cinta atau hanya sekadar ketertarikan fisik semata.
Cinta pandangan pertama pada gebetan atau calon pasangan hanyalah sebuah ketertarikan yang menggelora dalam hati saat itu. Sayangnya, cinta tersebut tidak mendalam. Oleh karena itu, selalu ada kemungkinan bahwa cinta ini tidak akan bisa dibawa ke arah hubungan yang lebih serius.
Sangat jarang terjadi pada cinta pandangan pertama bisa berlanjut ke hubungan yang lebih mendalam karena seiring berjalannya waktu, ternyata apa yang Anda pikirkan tentang seseorang tersebut bisa saja tidak sesuai dengan kenyataannya. Namun, ini tidak saklek.
Pasalnya, mungkin ada beberapa pasangan yang mulanya hanya tertarik secara fisik, lalu setelah mengenal sosok satu sama lain secara lebih mendalam, cintanya terus tumbuh.
BACA JUGA: Mengenal Alasan dan Ciri-ciri Orang Jatuh Cinta
Ada beberapa tanda membuat Anda dikatakan mengalami cinta pada pandangan pertama:
Perut terasa mual atau dikenal pula dengan istilah butterfly in the stomach (kupu-kupu dalam perut) saat bertemu Si Dia. Bisa jadi salah satu tanda Anda jatuh cinta pada pandangan pertama.
Menurut para ahli, hal tersebut dapat terjadi karena perasaan manusia dapat memengaruhi sistem pencernaan. Berdasarkan hasil laporan Harvard Health, adanya hubungan pencernaan dan otak yang erat membuat Anda merasakan sesuatu pada perut ketika mengalami berbagai emosi. Rasa ini juga bisa muncul saat senang, sedih, cemas, atau marah.
Jadi, perut terasa mual atau butterfly in the stomach bisa jadi akibat campuran rasa gembira dan senang. Jika memang itu benar adanya, berarti Anda benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang dan rasanya ingin tahu apa pun mengenai dirinya? Jika pernah, ini merupakan pertanda baik. Kekaguman yang tulus dan pemikiran apa pun mengenai seseorang merupakan tanda bahwa Anda sedang jatuh cinta padanya saat itu juga.
Namun perlu diingat, jika tertarik pada seseorang, bukan berarti Anda dan dirinya dapat menjadi pasangan yang ideal. Mencari tahu dan mengenal seseorang lebih dalam merupakan salah satu cara apakah Anda dan orang tersebut memiliki kecocokan atau tidak.
Sebuah riset yang dipublikasikan dalam Archives of Sexual Behavior mengungkapkan bahwa rasa suka bisa membuat Anda fokus. Ketika Anda merasa tertarik dengan seseorang, Anda ingin melihat Si Dia sesering mungkin.
Menjaga kontak mata juga bisa menjadi salah satu teknik flirting yang baik. Bahasa tubuh ini menunjukkan kalau Anda tertarik pada hal yang ia bicarakan. Jadi, mengunci pandangan pada seseorang yang disuka dapat membuat Anda merasa jatuh cinta padanya.
Saat mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama, biasanya Anda akan merasa seperti pernah bertemu dengan orang tersebut. Tidak ada perasaan terpaksa, semua berjalan nyaman seakan Anda sudah akrab sebelumnya.
Merasakan kenyamanan seperti ini dengan seseorang merupakan pertanda baik jika kalian berdua memiliki hubungan yang berjalan baik.
Merasa tertarik dengan sikap seseorang dapat menjadi tanda jatuh cinta, termasuk pada pandangan pertama. Misalnya, Anda tertarik pada caranya berjalan, caranya berbicara, atau cara ia bersikap pada orang-orang di sekitarnya. Daya tarik dari lawan jenis ini yang sering membuat seseorang jatuh cinta saat pertama kali bertemu.
BACA JUGA: Mengetahui Perbedaan Cinta dan Nafsu
Walaupun banyak ahli menganggap ini sebagai mitos, beberapa orang meyakini bahwa cinta pandangan pertama memang benar adanya. Perasaan gembira yang membuncah dan debaran jantung tak beraturan membuat mereka yakin bahwa ia menemukan cintanya pada pertama kali melihat seseorang.
Selain itu, perasaan dejavu atau déjà vu juga bisa menyertai hal ini. Perasaan di mana Anda merasa telah mengenal orang tersebut di masa lalu, padahal jelas-jelas Anda baru melihatnya 5 detik yang lalu. Atau mungkin pada pandangan pertama Anda merasa separuh diri Anda, seperti tertarik ke arahnya layaknya sebuah magnet.
BACA JUGA: Ciri-ciri Cowok Setia Menurut Pakar Percintaan
Bagaimanapun juga, Anda tetap memerlukan relasi dan interaksi secara langsung. Interaksi ini bertujuan untuk menentukan apakah Si Dia benar-benar sosok yang Anda cintai atau bukan.
Maka dari itu, Anda harus mengakui bahwa sebenarnya Anda tidak benar-benar mencintainya pada pandangan pertama. Harus ada relasi yang terjalin dengan baik untuk mencintai seseorang karena cinta tidak datang secara instan.
Usaha untuk mengenal seseorang dapat bersifat kognitif, yaitu berdasarkan apa yang ia katakan. Anda pun perlu melihat emosi apa yang dia ungkapkan. Kemudian, bisa melalui nada suara, caranya berperilaku, hingga bagaimana dia menyikapi sesuatu.
Hal tersebut tidak berarti bahwa semua jenis perkenalan semacam itu diperlukan untuk “mencintai pada pandangan pertama”. Untuk menegaskan bahwa itu benar-benar cinta atau bukan, tidak dapat dibatasi hanya dengan persepsi visual.
Perkenalan semacam ini membuat Anda bisa lebih banyak menilai dan mempertimbangkan banyak hal. Misalnya, apakah Si Dia memiliki selera humor yang sama dengan Anda? Apakah visi, misi, dan sikapnya sesuai dengan nilai yang Anda anut? Atau apakah Anda merasa nyaman apabila berada di dekatnya?
Evaluasi semacam itu dapat terjadi pada tahapan yang lebih dari sekadar tatapan atau pertemuan pertama. Nah, dari situlah cinta pada pandangan pertama dapat berubah menjadi lebih dalam dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Beda Jatuh Cinta dengan Mencintai Seseorang
Meski banyak ahli menganggap ini sebagai mitos, beberapa orang menganggap bahwa cinta pada pandangan pertama benar-benar terjadi. Cinta pandangan pertama pada gebetan atau calon pasangan hanyalah sebuah ketertarikan yang menggelora saat itu dan bersifat tidak mendalam.
Namun, mungkin ada beberapa pasangan yang mulanya hanya tertarik secara fisik pada pandangan pertama, lalu setelah mengenal sosok satu sama lain secara lebih mendalam, cintanya menjadi terus tumbuh.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar jatuh cinta dan hubungan yang sehat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Menciptakan keluarga harmonis membutuhkan peran seluruh anggota keluarga. Mulailah dengan saling menghormati, bertukar cerita, meluangkan waktu bersama, dan menjalin komunikasi yang baik.
25 Apr 2023
Adam Levine dikabarkan selingkuh dengan model Sumner Stroh, padahal sang istri Behati Prinsloo sedang mengandung anak ketiga. Tidak main-main, dampak selingkuh bisa memengaruhi kesehatan pelaku, istri, dan anak-anak.
26 Sep 2022
Sering typo atau salah ketik adalah hal yang umum terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh otak yang terlalu fokus pada penyampaian makna.
15 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved