Bra kawat tidak berbahaya untuk ibu hamil dan tidak memicu kanker payudara. Penggunaan bra memicu penyakit, tidak berkaitan dengan kawatnya.
22 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bra kawat tidak memicu kanker ataupun berbahaya bagi ibu hamil
Table of Content
Dari sekian banyak jenis bra yang ada di pasaran, bra atau bh kawat adalah salah satu jenis yang paling populer sebab jenis ini dinilai dapat menopang payudara dengan lebih baik dan membuatnya terlihat lebih kencang. Namun, banyak kabar yang beredar bahwa bh kawat berbahaya untuk kesehatan payudara. Benarkah?
Advertisement
Hingga saat ini, kebanyakan kabar yang menyebutkan bahwa penggunaan bh kawat berbahaya untuk kesehatan payudara adalah tidak tepat. Berikut ini fakta seputar bh kawat yang perlu Anda ketahui.
Menggunakan bh berkawat memiliki beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan. Salah satunya adalah bh jenis ini bisa menopang payudara yang berukuran besar dengan lebih baik.
Kawat di bagian bawah bh akan memberikan dukungan yang optimal, sehingga beban di bagian punggung dan leher akan berkurang.
Selain itu, beberapa jenis bra berkawat juga memiliki model yang bisa menutupi bagian payudara secara menyeluruh dengan baik, sehingga nyaman untuk digunakan.
Meski begitu, tidak sedikit yang menganggap bahwa bra kawat tidak nyaman untuk digunakan. Jika termasuk salah satunya, maka tentu saja Anda bebas untuk memilih jenis bra yang lain. Bra tanpa kawat pun tetap bisa menopang payudara dengan baik.
Mitos lama mengenai bra berkawat menjadi pemicu kanker payudara ini hingga sekarang masih banyak beredar. Oleh karena itu perlu diketahui, menggunakan bh berkawat tidak memicu kanker payudara.
Munculnya mitos ini diawali dari sebuah buku tahun 90an yang menyatakan bahwa penggunaan bra yang ketat dan berkawat, bisa meningkatkan risiko kanker payudara, karena akan menekan sistem limfatik di payudara.
Tekanan tersebut kemudian dianggap dapat memicu racun untuk keluar dan terperangkap di dalam jaringan-jaringan payudara, dan selanjutnya mengakibatkan kanker.
Pernyataan tersebut tidak terbukti secara ilmiah. Para ahli menganggap tidak ada hubungan antara penggunaan setiap jenis bra, termasuk yang berkawat dan ketat, dengan kenaikan risiko kanker payudara.
Salah satu kondisi yang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker payudara salah satunya adalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Sementara itu, pengguna bra berkawat umumnya adalah kelompok tersebut karena ukuran payudaranya yang besar, dianggap bisa mendapatkan topangan lebih dengan adanya kawat pada bra.
Namun hal ini bukan berarti penggunaan bh kawat memicu kanker payudara.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa menggunakan bh kawat selama hamil tidaklah baik untuk kesehatan payudara. Perlu diketahui, hal tersebut tidaklah benar.
Bahaya menggunakan bra kawat saat hamil dikatakan muncul karena pakaian dalam jenis ini bisa menghambat aliran darah, sehingga mengganggu produksi ASI yang sudah dimulai sejak masa kehamilan.
Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang bisa membuktikan mitos tersebut. Selain itu, hubungan antara penggunaan bra dan produksi ASI tidaklah begitu erat.
Penggunaan bra yang terlalu ketat dan dalam jangka waktu yang sangat lama, mungkin bisa memengaruhi sedikit kondisi payudara. Namun hal tersebut sejauh ini belum pernah dilaporkan terjadi.
Memang, para wanita hamil lebih banyak yang memilih untuk menggunakan bh tanpa kawat, karena alasan kenyamanan semata.
Jadi selama hamil, tidak masalah Anda menggunakan bh dengan atau tanpa kawat. Hal yang lebih patut diperhatikan adalah memilih bh dengan ukuran yang pas sesuai dengan ukuran payudara yang cenderung berubah-ubah selama kehamilan.
Dengan atau tanpa kawat, selama ukurannya pas dengan payudara, bra tidak akan memicu gangguan kesehatan.
Jika menggunakan bra yang tidak sesuai ukuran, maka payudara tidak akan bisa ditopang dengan baik, sehingga memicu sakit punggung dan nyeri leher.
Penggunaan bra yang tidak pas juga bisa memicu gangguan pada bahu yang berujung pada kondisi kesemutan di jari.
Denggan begitu, hal yang perlu diperhatikan adalah soal ketepatan ukuran dan kenyamanannya. Jika Anda merasa nyaman menggunkan bh kawat dan ukurannya pas dengan payudara, maka tidak ada masalah.
Baca Juga
Untuk Anda yang ingin membeli atau menggunakan bra berkawat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa mendapatkan jenis bra yang paling tepat, seperti:
Benarkah ukuran bra yang Anda gunakan saat ini sudah tepat? Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengukurnya sendiri di rumah dengan meteran jahit.
Ukur dada sebanyak dua kali, yaitu lingkar bawah dada atau bawah payudara untuk mengetahui ukuran bh atau tali yang pas, dan lingkar dada yang melewati puting untuk mengetahui ukuran cup.
Dalam meteran jahit, biasanya ada satuan ukur inci. Gunakanlah satuan tersebut karena bra umumnya mencantumkan ukuran berdasarkan inci.
Misalnya, lingkar bawah dada 32 inci, lalu lingkar dada yang melewati puting adalah 35 inci, maka ukuran bra yang tepat untuk Anda adalah 32C.
Angka 32 didapatkan dari ukuran pertama, sedangkan ukuran cup C, didapatkan dari 35-32 = 3 dan angka 3 bisa diterjemahkan sebagai huruf ketiga dalam alfabet alias huruf C. Jika selisih antara lingkar bawah dada dan lingkar dada adalah 1 inci, maka ukuran cup Anda adalah A dan seterusnya.
Tentu, cara mengukur ini hanyalah pengukuran sederhana untuk memperkirakan ukuran. Saat membeli bra, tetaplah mencoba beberapa ukuran untuk bisa mengetahui yang paling sesuai. Sebab, setiap merek punya standar ukuran berbeda-beda.
Baca Juga: Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Cara Mengetahui Ukuran Bra yang Pas untuk Anda
Salah satu cara untuk mengetahui bh yang Anda beli sudah pas ukurannya atau belum, Anda bisa melihat cara tali bh menempel di pundak. Jika talinya kendur dan sering merosot, itu tandanya cupnya terlalu besar.
Sementara itu apabila talinya menekan kulit pundak hingga berbekas, itu tandanya ukuran cup terlalu kecil.
Beda jenis pakaian dan kegiatan, bedakan juga jenis bra yang digunakan. Saat berolahraga, misalnya, gunakan lah sports bra yang akan menjaga payudara tidak banyak bergerak ketika berlari.
Sementara itu, saat menggunakan gaun atau kebaya berbahan brokat, Anda bisa menggunakan strapless bra yang bisa menopang payudara meski tanpa tali.
Perhatikan juga bahwa ada saatnya bra harus diganti. Jika bra sudah rusak, talinya sudah mulai kendur, dan tidak lagi pas saat digunakan, maka ini saatnya yang baru.
Ingat, hal terpenting dari penggunaan bra adalah kenyamanan serta ketepatan ukurannya, agar tidak memicu sakit pada punggung, leher, dan pundak.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Puting berdarah saat menyusui umumnya terjadi karena pelekatan yang kurang pas dengan mulut bayi. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi akibat adanya infeksi jamur hingga kanker payudara.
Penyebab kram perut pada wanita tidak hanya haid. Kondisi medis lain seperti ovulasi, gejala kehamilan, intoleransi laktosa, hingga radang panggul bisa jadi penyebabnya.
Sama seperti kondisi mata kering saat hamil, ketika berada di fase menopause, perubahan hormon yang jadi pemicu utama mata terasa kering. Tidak jelas betul kapan titik paling rentan, apakah saat pra-menopause atau ketika sudah mengalaminya. Namun, kedua fase itu sama-sama rentan disertai dengan masalah mata kering.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved