Sebagai seorang ayah, profil Deddy Corbuzier bisa dicontoh oleh orangtua manapun, terutama bagi mereka yang memiliki anak dengan disleksia. Sebagai penderita disleksia, Deddy mampu mendidik anaknya yang juga menderita disleksia menjadi anak berprestasi.
2023-03-20 19:23:49
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Disleksia pada anak bisa diatasi, seperti halnya dalam kasus Deddy Corbuzier
Table of Content
Ketika diminta menggambarkan profil Deddy Corbuzier, mungkin yang ada dalam benak Anda ialah pesulap, presenter, atau seorang body builder. Padahal sebagai seorang ayah, pola asuh anak yang diterapkan Deddy kepada anaknya, Azkanio Nikola Corbuzier atau dikenal dengan Azka Corbuzier, patut ditiru oleh para orangtua yang memiliki anak dengan kelainan disleksia.
Advertisement
Disleksia adalah kondisi ketika seseorang mengalami berbagai kesulitan dalam belajar, misalnya tidak bisa menghapal, membaca, serta menulis. Namun, tidak seperti anak yang mengalami ketidakmampuan belajar, penderita disleksia bisa saja memiliki tingkat intelejensia yang tinggi.
Deddy sendiri mengaku juga mengidap disleksia, sama seperti Azka. Melalui channel YouTube, seminar, maupun berbagai kesempatan lainnya, mantan suami Kalina Oktarani ini pun tidak segan berbagi pengalaman mengenai disleksia yang dialaminya serta tips membesarkan anak dengan kondisi yang sama.
Profil Deddy Corbuzier yang lekat dengan disleksia dimulai ketika ia memasuki usia Sekolah Dasar. Ketika itu, ia sampai tidak naik kelas dua kali berturut-turut karena dicap bodoh, yakni tidak bisa membaca dan menghapal pelajaran yang diterimanya di sekolah.
Hanya saja saat itu, Deddy belum mengetahui bahwa dirinya menderita dileksia, bukan keterbelakangan dalam belajar. Ia baru menyadari disleksia ketika duduk di bangku SMA dan merasakan juga gejala-gejala disleksia lainnya, yaitu:
“Saya tahu limitasi (batasan) saya, saya tahu kekurangan saya. Lalu saya melawan hal tersebut, mencari keunggulan dari hal tersebut, dan saya bisa mendapatkan apa yang saya dapatkan sekarang,” kata pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1976 tersebut melalui channel YouTube resminya, Deddy Corbuzier.
Disleksia adalah kondisi yang harus diidap oleh penderitanya seumur hidup sehinggat tidak jarang melakukan kegiatan sehari-hari sangat menyulitkan. Butuh support system agar penderita disleksia tetap memiliki kualitas hidup yang baik.
Ketika mengetahui dirinya mengidap disleksia, langkah pertama yang diambil oleh pemilik nama asli Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo itu adalah memahami kondisi penyakitnya sendiri. Selepas lulus dari SMA Santa Theresia, ia mengambil kuliah di jurusan Psikologi Universitas Atmajaya, Jakarta.
Selepas dari Atmajaya, Deddy melanjutkan kuliah untuk mengambil program master psikologi di Universitas London, Inggris, agat dapat mengetahui tindakan tepat untuk menangani dirinya sendiri. Motivasi inilah yang membuat profil Deddy Corbuzier berbeda dengan penderita disleksia lainnya.
Baca Juga
Tantangan berikutnya yang harus dihadapi Deddy adalah mendidik putera semata wayangnya, Azka, yang juga didiagnosis menderita disleksia. Pada satu titik, Azka bahkan mengaku tidak ingin lagi melanjutkan sekolah karena mendapat cap yang sama dengan Deddy ketika SD, yakni bodoh karena tidak bisa mengikuti pelajaran.
Meskipun demikian, Deddy ingin mencontoh sikap ayahnya kala itu, yakni tidak memarahi anaknya karena ‘berbeda’ dibanding teman-teman sekolahnya. Sebaliknya, ia dengan Kalina bersama-sama mendidik Azka dengan cara yang spesial.
Penderita disleksia memiliki kesulitan mengidentifikasi huruf sehingga cenderung sulit merangkai atau menghapal kata baru. Untuk mengatasi masalah ini, Deddy dan Kalina mengubah semua kata dan huruf menjadi gambar.
Misalnya, untuk belajar satu kata seperti ‘look’, Azka diajarkan untuk mengubahnya menjadi gambar. Huruf L diubah menjadi kursi, dua huruf O diubah menjadi mata, dan K diibaratkan sebagai Kalina (mamanya). Azka pun mengenal kata ‘look’ sebagai ‘di kursi aku melihat mama’.
Deddy mengaku anak disleksia memiliki kelebihan berupa pendengaran yang lebih tajam. Untuk itulah, ia juga mengoptimalkan kemampuan belajar Azka lewat pembelajaran audio.
Dicap sebagai anak yang bodoh bisa melahirkan depresi pada anak. Di sinilah peran orangtua untuk terus memotivasi anaknya agar tidak lelah belajar sangat diperlukan.
Sehebat apapun penderita disleksia, ia tetap butuh bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain orangtua yang selalu mendampingi, butuh support system lain yang sama baiknya.
Lewat didikan kedua orangtuanya, Azka sudah lulus dengan predikat sebagai salah satu lulusan terbaik di sekolahnya. Di balik fisiknya yang tegas dan terlihat galak, profil Deddy Corbuzier sebagai seorang ayah memang patut dicontoh.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa cara mendidik anak perempuan dapat dilakukan supaya ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, pemberani, dan percaya diri. Anda bisa mengajarkannya membuat keputusan sendiri hingga membimbingnya untuk menyelesaikan masalah.
Ada beberapa cara mengajari anak disleksia membaca dan menulis, yaitu dengan latihan rutin, penggunaan media suara dan gambar, serta menggunakan lagu atau poster abjad.
Terdapat sejumlah camilan sehat untuk anak yang rasanya lezat dan bernutrisi tinggi, mulai dari popcorn, yogurt, keju cottage, telur rebus, hingga ubi panggang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved