logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Belajar Pola Asuh Anak Disleksia dari Deddy Corbuzier

open-summary

Sebagai seorang ayah, profil Deddy Corbuzier bisa dicontoh oleh orangtua manapun, terutama bagi mereka yang memiliki anak dengan disleksia. Sebagai penderita disleksia, Deddy mampu mendidik anaknya yang juga menderita disleksia menjadi anak berprestasi.


close-summary

2023-03-20 19:23:49

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Sebagai seorang ayah, profil Deddy Corbuzier bisa dicontoh dalam mengatasi disleksia pada anaknya

Disleksia pada anak bisa diatasi, seperti halnya dalam kasus Deddy Corbuzier

Table of Content

  • Apa saja gejala disleksia yang dialami Deddy Corbuzier?
  • Apa yang dilakukan Deddy untuk mengatasi disleksia?
  • Apa yang dilakukan Deddy dalam mendidik anaknya, Azka?

Ketika diminta menggambarkan profil Deddy Corbuzier, mungkin yang ada dalam benak Anda ialah pesulap, presenter, atau seorang body builder. Padahal sebagai seorang ayah, pola asuh anak yang diterapkan Deddy kepada anaknya, Azkanio Nikola Corbuzier atau dikenal dengan Azka Corbuzier, patut ditiru oleh para orangtua yang memiliki anak dengan kelainan disleksia.

Advertisement

Disleksia adalah kondisi ketika seseorang mengalami berbagai kesulitan dalam belajar, misalnya tidak bisa menghapal, membaca, serta menulis. Namun, tidak seperti anak yang mengalami ketidakmampuan belajar, penderita disleksia bisa saja memiliki tingkat intelejensia yang tinggi.

Deddy sendiri mengaku juga mengidap disleksia, sama seperti Azka. Melalui channel YouTube, seminar, maupun berbagai kesempatan lainnya, mantan suami Kalina Oktarani ini pun tidak segan berbagi pengalaman mengenai disleksia yang dialaminya serta tips membesarkan anak dengan kondisi yang sama.

Apa saja gejala disleksia yang dialami Deddy Corbuzier?

Profil Deddy Corbuzier yang lekat dengan disleksia dimulai ketika ia memasuki usia Sekolah Dasar. Ketika itu, ia sampai tidak naik kelas dua kali berturut-turut karena dicap bodoh, yakni tidak bisa membaca dan menghapal pelajaran yang diterimanya di sekolah.

Hanya saja saat itu, Deddy belum mengetahui bahwa dirinya menderita dileksia, bukan keterbelakangan dalam belajar. Ia baru menyadari disleksia ketika duduk di bangku SMA dan merasakan juga gejala-gejala disleksia lainnya, yaitu:

  • Tidak bisa hapal nama orang sama sekali, kecuali orang tersebut menjadi pola dalam hidupnya. Biasanya, ia harus sering bertemu dengan orang tersebut, minimal 10 kali dalam waktu dekat agar bisa menghapal nama orang yang dimaksud.

  • Tidak bisa hapal rute, sekalipun jalan dari dan menuju rumahnya sendiri. Deddy mengaku harus meminta bantuan supir atau minimal GPS dari telepon pintarnya setiap kali berkendara menuju tempat syuting.

  • Tidak bisa menghapal tulisan apa pun, melainkan hanya lompatan-lompatan kata. Hal ini tentu sangat mengganggu rutinitasnya sebagai seorang artis dan pembawa acara.

“Saya tahu limitasi (batasan) saya, saya tahu kekurangan saya. Lalu saya melawan hal tersebut, mencari keunggulan dari hal tersebut, dan saya bisa mendapatkan apa yang saya dapatkan sekarang,” kata pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1976 tersebut melalui channel YouTube resminya, Deddy Corbuzier.

Kondisi disleksia membuat penderitanya kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari

Apa yang dilakukan Deddy untuk mengatasi disleksia?

Disleksia adalah kondisi yang harus diidap oleh penderitanya seumur hidup sehinggat tidak jarang melakukan kegiatan sehari-hari sangat menyulitkan. Butuh support system agar penderita disleksia tetap memiliki kualitas hidup yang baik.

Ketika mengetahui dirinya mengidap disleksia, langkah pertama yang diambil oleh pemilik nama asli Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo itu adalah memahami kondisi penyakitnya sendiri. Selepas lulus dari SMA Santa Theresia, ia mengambil kuliah di jurusan Psikologi Universitas Atmajaya, Jakarta.

Selepas dari Atmajaya, Deddy melanjutkan kuliah untuk mengambil program master psikologi di Universitas London, Inggris, agat dapat mengetahui tindakan tepat untuk menangani dirinya sendiri. Motivasi inilah yang membuat profil Deddy Corbuzier berbeda dengan penderita disleksia lainnya.

Baca Juga

  • 8 Tanda Anak Bahagia yang Bisa Orangtua Kenali
  • Tidak Sulit, Ini Cara Membangun Ikatan Emosional dengan Anak
  • 11 Cara Mendidik Anak Balita yang Bisa Anda Terapkan di Rumah

Apa yang dilakukan Deddy dalam mendidik anaknya, Azka?

Tantangan berikutnya yang harus dihadapi Deddy adalah mendidik putera semata wayangnya, Azka, yang juga didiagnosis menderita disleksia. Pada satu titik, Azka bahkan mengaku tidak ingin lagi melanjutkan sekolah karena mendapat cap yang sama dengan Deddy ketika SD, yakni bodoh karena tidak bisa mengikuti pelajaran.

Meskipun demikian, Deddy ingin mencontoh sikap ayahnya kala itu, yakni tidak memarahi anaknya karena ‘berbeda’ dibanding teman-teman sekolahnya. Sebaliknya, ia dengan Kalina bersama-sama mendidik Azka dengan cara yang spesial.

1. Mengubah huruf menjadi gambar

Penderita disleksia memiliki kesulitan mengidentifikasi huruf sehingga cenderung sulit merangkai atau menghapal kata baru. Untuk mengatasi masalah ini, Deddy dan Kalina mengubah semua kata dan huruf menjadi gambar.

Misalnya, untuk belajar satu kata seperti ‘look’, Azka diajarkan untuk mengubahnya menjadi gambar. Huruf L diubah menjadi kursi, dua huruf O diubah menjadi mata, dan K diibaratkan sebagai Kalina (mamanya). Azka pun mengenal kata ‘look’ sebagai ‘di kursi aku melihat mama’.

2. Mengoptimalkan pendengaran

Deddy mengaku anak disleksia memiliki kelebihan berupa pendengaran yang lebih tajam. Untuk itulah, ia juga mengoptimalkan kemampuan belajar Azka lewat pembelajaran audio.

Bantuan orangtua dapat memotivasi anak penderita disleksia

3. Motivasi

Dicap sebagai anak yang bodoh bisa melahirkan depresi pada anak. Di sinilah peran orangtua untuk terus memotivasi anaknya agar tidak lelah belajar sangat diperlukan.

4. Kerja sama tim

Sehebat apapun penderita disleksia, ia tetap butuh bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain orangtua yang selalu mendampingi, butuh support system lain yang sama baiknya.

Lewat didikan kedua orangtuanya, Azka sudah lulus dengan predikat sebagai salah satu lulusan terbaik di sekolahnya. Di balik fisiknya yang tegas dan terlihat galak, profil Deddy Corbuzier sebagai seorang ayah memang patut dicontoh.

Advertisement

tips parentingdisleksia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved