Belajar menulis anak TK dapat dilakukan dengan menghubungkan titik-titik huruf, melatih anak menulis namanya, dan berlatih menulis secara konsisten.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
29 Apr 2023
Seorang anak tengah belajar menulis
Table of Content
Beda taman kanak-kanak, beda pula sistem pengajaran yang diterapkan di sana. Ada TK yang sudah mengajarkan menulis bagi anak didiknya, ada pula yang menganggap belajar menulis anak TK tidak sesuai fitrah anak-anak yang masih senang bermain.
Advertisement
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menulis? Dan, bisakah anak TK mulai diajarkan untuk menulis?
Bukan rahasia lagi bahwa menulis merupakan proses yang kompleks bagi anak-anak. Dalam kegiatan yang terlihat sederhana bagi orang dewasa ini, si kecil setidaknya harus memiliki beberapa kemampuan, seperti:
Karena kerumitan tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai usia ideal untuk anak belajar menulis adalah 6 tahun.
Pada saat ini, kemampuan motorik halus anak, seperti memegang pensil atau pena, sehingga tulisannya pun sudah lebih teratur dan bisa dibaca.
Meski demikian, IDAI tidak menampik bahwa anak sudah mulai bisa diajarkan untuk menulis beberapa lebih awal bila ia menunjukkan ketertarikan.
Di usia pre-reading skill (4-5 tahun), ada juga anak yang sudah nyaman menggunakan alat tulis sehingga dapat mulai diberikan permainan mencari jalan atau menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf dan angka.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Child Development bahkan memiliki pandangan yang lebih ekstrem. Dalam jurnal tersebut diungkapkan bahwa anak-anak dinilai sudah bisa diajarkan menulis sejak usianya menginjak 3 tahun.
Klaim ini didapat berdasarkan fakta penelitian bahwa sebetulnya anak-anak memiliki sifat alamiah untuk terlebih dahulu bisa belajar memaknai angka atau huruf yang tertulis dibanding didengarnya.
Hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan anggapan sebelumnya yang mengatakan bahwa anak-anak akan terlebih dahulu belajar dengan mendengarkan, melihat (membaca), baru menulis.
Sekalipun anak sudah memperlihatkan minatnya dalam menulis, proses belajar menulis anak TK bisa jadi kegiatan yang menantang.
Pasalnya, anak-anak memiliki rentang fokus yang pendek, belum lagi kemampuan motorik halusnya belum sempurna.
Oleh karena itu, mengajarkan menulis pada anak TK punya trik tersendiri, yakni:
Pada tahap awal, berikan angka dan huruf yang berbentuk titik-titik atau putus-putus, kemudian minta anak untuk menghubungkannya. Metode ini biasanya dapat ditemukan pada buku belajar menulis anak TK.
Selain mengenalkan huruf dan angka, menghubungkan titik-titik huruf juga bertujuan melatih otak, sel saraf, sekaligus otot tangan anak agar terbiasa menulis.
Selanjutnya, cara belajar menulis kata untuk anak TK adalah dengan mengajarkannya mengeja.
Mengeja huruf dapat membantu anak menulis kata-kata dengan tepat. Namun, jangan menuliskan kata rumit, cobalah beri contoh kata yang sederhana.
Anda dapat menuliskan kata sederhana yang bisa diikuti anak, seperti nama hewan atau benda.
Bantu anak berlatih menulis namanya. Tunjukkan huruf-huruf yang ada pada namanya agar mereka mengenali huruf tersebut. Anda dapat mencontohkannya terlebih dahulu, kemudian meminta anak untuk menuliskannya sendiri.
Awalnya, anak mungkin hanya menulis beberapa huruf pertama dari namanya. Namun. jika mereka sering berlatih, lama-kelamaan mereka bisa menuliskan namanya dengan lengkap.
Setelah berhasil menuliskan namanya dengan benar, ajarkan anak menuliskan kata-kata lainnya.
Metode belajar menulis untuk anak TK selanjutnya adalah mengajarkan bagaimana membentuk huruf dalam konteks penulisan kalimat.
Anda dapat mengajarkannya penggunaan huruf kapital, spasi, dan tanda baca sambil menunjukkan pembentukan huruf yang benar.
Luangkan waktu Anda untuk mengajari belajar menulis anak TK setiap hari. Berlatih menulis secara konsisten dapat membuat anak terbiasa dan semakin mahir untuk menulis.
Jika semula, mereka hanya mencorat-coret buku, latihan konsisten membuat kemampuannya terus berkembang. Misalnya, dari menuliskan satu huruf menjadi beberapa kata.
Dalam proses belajar menulis kata untuk anak TK, biarkan mereka memilih topik yang disukainya.
Di usia TK, anak biasanya menyukai topik tentang diri sendiri, keluarga, dan teman-teman. Tidak apa-apa jika mereka menulis hal yang sama untuk sementara waktu. Hal tersebut merupakan bentuk membangun kepercayaan dirinya.
Tak hanya di buku, belajar menulis untuk anak TK juga bisa dilakukan dengan menggunakan media lain, seperti kertas HVS, kertas memo, papan tulis, pasir, dan lain-lain. Supaya anak tidak bosan, tidak ada salahnya mencoba cara ini.
Ada tablet yang dilengkapi dengan pena khusus yang memungkinkan anak untuk menggambar atau menulis angka maupun huruf.
Anda dapat menjadikan ini sebagai metode belajar menulis anak TK, namun harus selalu dilakukan dalam pengawasan orang dewasa agar tidak melanggar aturan screen time.
Baca Juga
Di era digital ini, anak mungkin lebih familiar dengan mengetik dibandingkan menulis, apalagi bila screen time-nya tidak dibatasi.
Padahal, menulis merupakan bagian dari literasi yang penting bagi tumbuh kembang anak. Itulah mengapa pelajaran anak TK menulis merupakan hal yang penting.
Cobalah untuk mempertimbangkan bahwa lebih baik menulis daripada bermain gawai.
Selain itu, belajar menulis untuk anak TK juga digadang-gadang memiliki sejumlah manfaat bagi perkembangan anak.
Menulis untuk anak TK dapat membantu melatih koordinasi tangan dan mata.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa anak dengan kemampuan motorik halus yang terasah sejak usia dini, juga akan memiliki kemampuan menulis dan berhitung yang baik sehingga secara akademis lebih unggul dari teman-temannya.
Belajar menulis kata untuk anak TK dapat membantu mengekspresikan pikirannya.
Sebuah studi mengungkapkan anak dengan tulisan yang rapi tidak segan mengungkapkan pendapatnya di depan publik karena ini juga berhubungan dengan aktivitas otaknya.
Latihan menulis untuk anak TK dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri.
Anak yang tidak bisa menulis di usia tertentu kerap dilabeli pemalas sehingga mempengaruhi perilaku dan kepercayaan dirinya di masa mendatang.
Salah satu studi juga mengungkapkan bahwa belajar menulis memiliki efek jangka panjang, yakni menghindari anak dari penggunaan bahasa yang tidak formal dalam laporan resmi dan menghindari plagiarisme.
Belajar menulis anak TK juga dipercaya dapat menghindari disgrafia pada anak. Disgrafia adalah adalah gangguan yang menyebabkan anak kesulitan dalam menyusun huruf untuk menjadi kata-kata.
Terlepas dari perbedaan anggapan terhadap kegiatan belajar anak TK, Anda sebaiknya mendasarkan keputusan ini pada kesiapan mereka.
Bila anak sudah memperlihatkan minat menulis sejak usia prasekolah, tidak ada salahnya memilih TK yang melibatkan anak dalam kegiatan menulis.
Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Ketiadaan sosok ayah dalam membesarkan anak perempuan berpotensi menyebabkan berbagai masalah. Beberapa dampak psikologia anak perempuan tanpa ayah, di antaranya rentan terhadap depresi dan gangguan makan, hingga fatherless daughter syndrome.
11 Sep 2021
Terdapat sejumlah cara mengajari anak membaca yang efektif dan bisa diterapkan di rumah dengan mudah, mulai dari mengajaknya membaca bersama, memintanya mengeja secara alami, mengajari bunyi huruf dan cara mengucapkannya, hingga bermain dengan blok huruf.
13 Apr 2022
Bullying adalah tindakan menindas atau menganggu orang lain demi mempertahankan eksistensi diri. Cara mencegah dan mengatasi bullying oleh anak bisa dilakukan dengan kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk meredakan emosi anak.
11 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved