Bekas imunisasi bengkak sebetulnya hal yang normal terjadi. Itu merupakan reaksi tubuh terhadap proses pemberian vaksin, dan pertanda bahwa tubuh mulai membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
18 Agt 2023
Vaksin disuntikkan ke tubuh anak untuk membentuk kekebalan
Table of Content
Sehabis anak imunisasi, kadang dokter mewanti-wanti akan munculnya sejumlah efek samping ringan yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah bekas imunisasi bengkak. Meski sudah diberi tahu dokter, tidak sedikit orangtua yang tetap mengkhawatirkan pembengkakan ini.
Advertisement
Selain pembengkakan, Anda juga bisa menjumpai warna kemerahan di sekitar lokasi penyuntikan imunisasi. Ketimbang panik terhadap hal yang sebenarnya tidak berbahaya, lebih baik Anda memahami apakah kondisi yang terjadi pada anak ini bisa dianggap normal atau tidak.
Bekas imunisasi bengkak adalah salah satu bentuk efek samping yang normal dan dialami oleh banyak orang. Pembengkakan ini merupakan reaksi tubuh terhadap proses pemberian vaksin, dan menjadi tanda bahwa tubuh mulai membentuk kekebalan terhadap penyakit.
Beberapa jam setelah imunisasi, kulit sekitar area penyuntikan menjadi kemerahan, bengkak, dan nyeri. Namun, kondisi ini akan mereda dengan sendirinya dalam 2-3 hari ke depan. Bekas imunisasi yang membengkak termasuk ke dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Meski begitu, kondisi ini tidak selalu terjadi pada semua pemberian vaksin. Anak mungkin mengalaminya setelah imunisasi berikut:
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella pada anak. Setelah pemberian vaksin, anak dapat mengalami efek samping berupa bekas imunisasi bengkak dan nyeri.
Vaksin DPT diberikan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus pada anak. Beberapa efek samping dari imunisasi ini, di antaranya bengkak, nyeri, dan kemerahan di area suntikan dan demam. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena hal ini dapat ditangani oleh obat penurun demam.
Vaksin cacar air diberikan untuk mencegah penyakit tersebut pada anak. Setelah imunisasi, Si Kecil dapat mengalami nyeri atau bengkak di area suntikan dan demam ringan yang membuatnya tidak nyaman.
Vaksin influenza dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti bekas imunisasi bengkak dan nyeri hingga demam ringan.
Selain bekas imunisasi bengkak, beberapa efek samping lain yang mungkin dialami oleh anak setelah imunisasi, yaitu demam ringan, nyeri otot dan sendi, merasa lelah, serta menjadi rewel. Seluruh kondisi ini dianggap wajar dan sering terjadi.
Sedikit sekali imunisasi yang bisa mendatangkan efek samping berbahaya. Meski demikian, Anda harus waspada apabila bengkak setelah imunisasi tidak kunjung hilang atau semakin parah.
Pada sebagian kecil kasus, anak dapat menunjukkan reaksi alergi anafilaksis. Kondisi ini bisa menyebabkan mereka sulit bernapas, tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar-debar, muntah, diare, kram perut, dan menurunnya tingkat kesadaran. Anafilaksis merupakan kondisi yang sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa.
Baca Juga
Supaya pembengkakan di lokasi penyuntikan imunisasi mereda, ada beberapa cara mengatasi bekas imunisasi bengkak supaya anak bisa segera pulih:
Rendam kain ke dalam wadah berisi air, kemudian peras hingga kain menjadi lembap dan tak ada air yang menetes. Letakkan kain yang dingin tersebut di area bekas imunisasi yang bengkak.
Kompres dingin dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan nyeri yang diakibatkan oleh pembengkakan tersebut.
Jika anak mengalami demam atau nyeri di area bekas imunisasi, Anda bisa memberinya obat pereda nyeri seperti paracetamol. Namun, Anda tidak dianjurkan menggunakannya secara rutin. Pastikan Anda memberi dosis yang tepat sesuai petunjuk penggunaan.
Anak yang mengalami demam dan bengkak pada bekas imunisasinya harus diberi minum air putih atau ASI lebih banyak. Pemberian ini bisa membantu meningkatkan energi tubuhnya dan mempercepat pemulihan Si Kecil.
Untuk mengurangi nyeri yang anak rasakan setelah imunisasi, cobalah alihkan perhatiannya. Misalnya, Anda bisa memberinya mainan baru. Ketika fokusnya teralihkan, rasa sakit yang dialaminya pun berkurang.
Mengusap tubuh anak dengan lembut dapat membantu menenangkannya. Ketika anak lebih tenang, rasa sakitnya pun dapat mereda. Hindari menggosok bekas imunisasi yang bengkak karena bisa membuat anak kesakitan.
Sebelum menentukan imunisasi untuk anak, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tanyakan juga mengenai efek samping yang mungkin terjadi.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar imunisasi anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Vaksin merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit campak. Namun, ada beberapa hal yang memengaruhi wabah penyakit campak kembali terjadi, salah satunya antivaksin.
3 Mei 2019
Selain anak-anak, orang dewasa harus melindungi diri dengan vaksin. Sebab, efek vaksin yang diterima pada usia kanak-kanak, akan berkurang seiring berjalannya waktu.
9 Mei 2019
Rubella pada ibu hamil disebabkan infeksi akibat virus rubella. Penyakit ibu hamil ini bisa menyebabkan keguguran, bayi lahir cacat lahir, hingga mengalami meninggal dunia.
14 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved