Tes Widal merupakan pemeriksaan yang umum dilakukan untuk memastikan diagnosis demam tifoid atau tipes di Indonesia. Namun cara membaca tes Widal tipes termasuk sulit dan perlu dipelajari dengan saksama.
2023-03-19 13:32:44
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Tes widal harus dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan
Table of Content
Demam tifoid atau tipes adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri jenis Salmonella typhi serta Salmonella paratyphi A, B, dan C. Penyakit ini masih sering ditemukan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Advertisement
Tes Widal termasuk salah satu bentuk pemeriksaan medis yang dilakukan untuk memastikan diagnosis demam tifoid. Namun cara membaca tes Widal tipes tidak bisa sembarangan.
Meskipun pemeriksaan penunjang untuk demam tifoid yang paling baik adalah kultur bakteri, tes Widal masih sering digunakan di banyak negara endemis. Salah satunya di Indonesia.
Tes Widal relatif lebih mudah, murah, dan membutuhkan peralatan yang lebih sederhana. Sedangkan kultur bakteri seringkali memerlukan sarana dan prasarana khusus yang tidak tersedia secara luas. Hasilnya juga baru bisa muncul setelah beberapa hari. Karena itulah tes Widal masih banyak digunakan untuk mendiagnosis tipes.
Tes Widal menggunakan prinsip reaksi antigen-antibodi. Antibodi akan bereaksi terhadap antigen yang dianggap sebagai benda asing, yaitu dengan menghasilkan penggumpalan (aglutinasi).
Jika seseorang terinfeksi oleh Salmonella typhi, tubuhnya akan memproduksi antibodi terhadap kuman tersebut.
Antigen yang digunakan berasal dari komponen kuman S. typhi, S. paratyphi A, dan S. paratyphi B. Jenis antigen yang digunakan bisa berupa:
Serum darah orang yang dicurigai menderita demam tifoid akan diambil tes Widal. Kemudian antigen yang berasal dari bakteri Salmonella diteteskan ke dalam serum ini.
Bila serum darah mengandung antibodi, reaksi antigen-antibodi akan terjadi dan sampel darah akan tampak menggumpal. Hal inilah yang mendukung diagnosis demam tifoid.
Jika saat antigen diteteskan dan tidak terjadi reaksi penggumpalan, dapat dianggap bahwa tidak ada antibodi di dalam sampel serum darah. Hasilnya pun dikatakan bukan demam tifoid.
Hasil positif atau negatif saja tidaklah cukup untuk menggambarkan tes Widal. Cara yang lebih tepat adalah mengukur titer, yaitu konsentrasi antibodi atau antigen pada sampel darah.
Titer itulah yang biasa tergambar dalam hasil tes Widal. Misalnya, 1/80, 1/160, atau 1/320. Semakin tinggi angkanya, semakin besar pula kemungkinan adanya infeksi S. typhii
Kenaikan titer antibodi dalam tes Widal yang dianggap positif adalah jika antibodi O atau H naik hingga 1/160. Sayangnya, cara membaca tes widal tipes dari satu kali tes saja tidak cukup akurat untuk memastikan diagnosis demam tifoid.
Tes Widal dapat bereaksi silang dengan penyakit infeksi lain. Karena itu, bisa terjadi reaksi positif palsu. Misalnya, saat tes Widal menunjukkan hasil yang positif, tetapi sebenarnya bukan disebabkan oleh demam tifoid.
Beberapa penyakit yang dapat menunjukkan hasil positif terhadap tes Widal. Contohnya, demam berdarah, malaria, tuberkulosis milier, penyakit hati kronik, dan endokarditis. Riwayat imunisasi demam tifoid sebelumnya juga berpotensi menyebabkan hasil positif palsu.
Jika tes Widal menunjukkan hasil negatif, kemugkinan demam tifoid pun tidak dapat langsung disingkirkan. Ada pula kondisi-kondisi medis lain yang juga bisa menyebabkan hasil tes Widal tipes yang negatif. Beberapa di antaranya meliputi:
Oleh karena keterbatasan tes Widal itulah, interpretasi sulit dilakukan hanya dari satu pengujian. Idealnya, tes ini dilakukan secara berulang dengan jarak setidaknya 10 sampai 14 hari.
Tes Widal dinyatakan positif jika titer antibodi O atau H naik hingga empat kali lipat. Misalnya, dari 1/80 menjadi 1/320. . Tes ini dapat diulang 5-7 hari setelah tes pertama, hasil semakin akurat jika kenaikan titer empat kali lipat dari tes pertama.
Baca Juga
Cara membaca tes Widal tipes memang tidak mudah. Hasilnya juga tidak bisa hanya diandalkan melalui satu kali tes.
Di fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas kultur bakteri, diagnosis demam tifoid sebaiknya dipastikan dengan tes kultur. Namun jika tidak tersedia, tes Widal masih dapat dilakukan, terlebih jika pengobatan demam tifoid harus segera dimulai.
Konsultasikan dengan dokter mengenai cara membaca hasil tes Widal tipes agar Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan demam tifoid yang tepat.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Fogging seringkali digunakan sebagai cara memberantas nyamuk Aedes aegepty yang sering menjadi sumber penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya ada cara yang lebih efektif untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Salah satunya dengan metode 3M. Di samping 3M ada lagi beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Simak di artikel berikut.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk. Meski sudah sembuh, malaria bisa kambuh lagi. Apa tanda dan gejala malaria yang kambuh?
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri termasuk mudah menular di Indonesia. Hal ini karena berbagai faktor. Suhu yang panas dan lembap di iklim tropis, sanitasi yang masih buruk, dan kurangnya kesadaran perilaku hidup bersih sehat, membuat macam-macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri menjadi mudah menular di Indonesia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved