Cara menghitung berat badan ideal tidaklah sulit. Berat badan ideal penting untuk diketahui agar Anda terhindar dari penyakit serius, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, batu empedu, hingga kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Okt 2019
Berat badan ideal dapat dihitung dengan metode BMI
Table of Content
Apakah berat badan Anda sudah termasuk ideal, atau malah terlalu kurus atau gemuk? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda tidak bisa hanya mengandalkan insting berdasarkan bentuk fisik saja. Terdapat cara hitung berat badan ideal sebagai tolok ukur yang sudah terstandarisasi.
Advertisement
Mengetahui berat badan ideal bukan cuma persoalan fisik agar Anda terlihat lebih menarik. Lebih dari itu, berat badan yang tidak ideal dapat mengundang beragam penyakit ke tubuh Anda.
Jika Anda kegemukan atau obesitas, misalnya, Anda akan lebih rentan terkena penyakit serius, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, batu empedu, hingga kanker. Selain itu, berat badan ideal juga membantu Anda dalam menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih berenergi dan tidak mudah lelah.
Baca Juga
BMI adalah cara hitung berat badan ideal yang sering digunakan oleh banyak orang dari semua kalangan. Pasalnya, penghitungan berat badan dengan metode ini cukup sederhana, bahkan sudah terdapat banyak kalkulator BMI jika Anda berseluncur di dunia maya.
Dengan BMI, Anda hanya perlu mengetahui berat dan tinggi badan Anda. Caranya, berat badan Anda (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) kuadrat. Setelah Anda mengetahui hasilnya, bandingkan dengan standar berat badan berikut ini:
Jadi, misalnya Anda memiliki berat 70 kg, sedangkan tinggi badan 170 cm, maka indeks massa tubuh Anda adalah 24,2, yang artinya Anda memiliki berat badan ideal. Namun, jika tinggi badan Anda 170 cm dan berat 90 kg, maka indeks massa tubuh Anda berada di angka 31,1, yang artinya Anda memiliki berat badan obesitas.
Cara hitung berat badan ideal dengan BMI memiliki kekurangan, di antaranya karena metode ini tidak menyertakan ukuran pinggul, distribusi lemak, atau massa otot di dalamnya.
Jika Anda adalah atlet yang memiliki banyak massa otot dan sedikit lemak, Anda mungkin terdeteksi sebagai orang yang kegemukan jika menghitung berat badan ideal menggunakan BMI.
BMI juga tidak dapat menyimpulkan apakah berat badan ideal yang Anda miliki tergolong sehat atau tidak. Untuk itu, Anda membutuhkan instrumen lain sebagai cara hitung berat badan ideal.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menghitung berat badan ideal adalah dengan melalui rumus Broca. Rumus ini ditemukan oleh Paul Broca, dan dibuat untuk membedakan cara penghitungan antara pria dan wanita. Rumus ini dibedakan sebabkan pria dan wanita memiliki komposisi tubuh yang berbeda.
Meskipun cara menghitung berat badan pria dan wanita memiliki cara yang berbeda, kedua rumusnya tidaklah rumit. Berikut adalah rumus yang bisa Anda coba:
Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 10 persen]
Contohnya untuk pria, jika Anda memiliki tinggi badan 170 sentimeter, cara menghitungnya adalah (170-100)-[(170-100)x10%], 70-7= 63. Maka, berat badan ideal Anda adalah 63 kilogram jika memiliki tinggi 170 cm.
Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 15 persen]
Untuk wanita, jika Anda memiliki tinggi badan 158, maka cara menghitungnya adalah (158-100)-[(158-100)x15%), 58-8,7= 49,3. Hasilnya menunjukkan bahwa, berat badan ideal Anda adalah 49,3 kilogram untuk tinggi 158 cm.
Menghitung berat badan ideal lewat lingkar pinggul dapat menentukan apakah berat badan Anda tergolong sehat atau tidak. Dengan cara hitung BMI, Anda mungkin tergolong memiliki berat badan ideal, padahal lemak perut Anda sebetulnya bergelambir.
Cara hitung berat badan ideal dengan lingkar pinggul ini, antara lain:
Berikut cara membaca hasil perhitungan berat badan ideal dengan cara ini:
Baca Juga
Kunci untuk mendapatkan berat badan ideal bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, namun mengubah kebiasaan Anda secara keseluruhan. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
Tidak perlu melakukan olahraga berat, jalan kaki pun sudah termasuk olahraga. Namun jika Anda juga ingin membentuk massa otot, Anda dapat memilih intensitas olahraga yang lebih tinggi.
Sebisa mungkin hindari makanan tinggi kalori, seperti soda, makanan yang mengandung banyak gula, hingga fast food yang dapat mengakibatkan obesitas. Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan serta makanan tinggi serat lainnya.
Sesibuk apa pun Anda di pagi hari, jangan pernah lewatkan sarapan. Menu sarapan yang baik dapat membuat metabolisme Anda lancar dan membuat Anda lebih berenergi sepanjang hari.
Penelitian terlalu banyak menonton televisi atau bermain video game dapat meningkatkan risiko kegemukan. Sebaiknya, Anda mengalihkan screen time menjadi kegiatan yang lebih positif seperti berolahraga atau bahkan hanya tidur siang.
Jika Anda memiliki BMI tinggi, lingkar pinggul besar, dan punya faktor risiko terhadap penyakit tertentu, ada baiknya langsung berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Sebagian orang harus menurunkan berat badan, sebagian lagi cukup menjaga berat badan agar tidak terkena berbagai penyakit serius yang berhubungan dengan kegemukan.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Obesitas pada anak bisa terjadi karena faktor keturunan, sering mengonsumsi makanan siap saji, jarang olahraga, hingga ada penyakit tertentu seperti hipotiroidisme.
10 Sep 2023
Suplemen penambah berat badan mungkin bisa jadi salah satu pilihan untuk Anda yang merasa terlalu kurus. Tak hanya protein dan shakes, Anda juga dapat mencoba suplemen herbal.
8 Jun 2020
Lari bisa membantu menurunkan berat badan. Lari rutin 3-4 hari dalam seminggu masing-masing selama 30 menit efektif membakar kalori penyebab berat badan berlebih.
22 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved