logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Bagaikan Memiliki Dua Tubuh, Ini Beda Lipedema dengan Selulit

open-summary

Lipedema, sekilas tampak seperti selulit. Keduanya juga sama-sama menunjukkan perubahan jelas pada permukaan kulit. Namun lipedema adalah kondisi yang lebih serius yang perlu penanganan khusus.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

29 Mei 2021

Selulit dan lipedema adalah hal yang berbeda

Selulit dan lipedema adalah hal yang berbeda

Table of Content

  • Perbedaan lipedema dan selulit
  • Gejala lipedema
  • Penanganan lipedema
  • Kerap dianggap obesitas

Membahas seputar kulit rasanya tak ada habisnya. Salah satu kondisi yang menarik dicari tahu lebih lanjut adalah lipedema, sekilas tampak seperti selulit. Keduanya juga sama-sama menunjukkan perubahan jelas pada permukaan kulit.

Advertisement

Namun, perlu diingat bahwa lipedema adalah kondisi yang lebih serius. Perlu ada langkah penanganan demi mencegah komplikasi dan masalah jangka panjang.

Perbedaan lipedema dan selulit

Baik lipedema maupun selulit sama-sama tampak seperti guratan di permukaan kulit. Namun, ada banyak perbedaan utama dari keduanya berdasarkan kategori berikut:

  • Penampilan

Lipedema akan terlihat seperti permukaan kulit tidak rata dan cekung ke dalam seperti lesung pipi. Selain itu, kulit juga tampak seperti membengkak. Ini perbedaan utama dengan selulit yang hanya tampak tidak rata, tanpa ada pembengkakan sama sekali.

  • Pemicu

Lipedema terbentuk akibat akumulasi dan deposit sel lemak dalam jumlah abnormal. Sementara selulit terjadi karena jaringan ikat dan lemak yang menarik serta mendorong kulit.

  • Gejala

Dilihat dari gejalanya, lipedema ditandai dengan lengan dan kaki bengkak. Kemudian ketika disentuh, kulit cenderung sensitif, mudah luka, serta konsistensinya seperti spons. Umumnya kondisi ini juga disertai dengan rasa nyeri kronis.

Di sisi lain, selulit tidak menimbulkan gejala tambahan apapun seperti rasa nyeri atau sensitivitas bertambah.

  • Penanganan

Untuk menangani lipedema, perlu ada pengelolaan berat badan, terapi kompresi, hingga sedot lemak atau liposuction. Sementara untuk menghilangkan selulit, perlu ada perubahan gaya hidup, terapi laser, hingga terapi gelombang radio apabila diperlukan.

Apabila ditarik kesimpulan, lipedema adalah kondisi medis lebih serius yang perlu penanganan. Berbeda dengan selulit yang sekilas tampak sama dengan lipedema namun tidak berbahaya.

Selulit umumnya hanya menimbulkan keluhan secara kosmetik saja tanpa ada gejala apapun. Bahkan ketika tidak ditangani pun, bukan masalah. Dalam jangka panjang, selulit tidak menimbulkan dampak kesehatan apapun.

Baca Juga

  • 15 Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah yang Bisa Dicoba
  • Cara Menghilangkan Kerutan dengan Bahan Alami agar Kulit Tampak Awet Muda
  • Mengenal Tulang Pelipis yang Penting Bagi Pendengaran

Gejala lipedema

Meski sekilas tampak sama, lipedema adalah kondisi dengan perubahan kondisi kulit cukup signifikan. Terlebih apabila ada pembengkakan di tubuh bagian bawah.

Apabila dibiarkan, bukan tidak mungkin lipedema menyebabkan mobilitas terganggu. Mulai dari rasa sakit kronis, hingga kesulitan berjalan.

Lipedema terjadi secara bertahap, berangsur menjadi semakin parah. Bergantung pada tahapannya, gejala lipedema adalah:

  • Pembengkakan simetris di kaki atau tangan
  • Kulit terasa seperti spons ketika disentuh
  • Kulit terasa sensitif saat disentuh
  • Mudah mengalami luka
  • Banyak spider veins di kulit
  • Rasa nyeri yang konsisten
  • Ketika digunakan beraktivitas, pembengkakan kian parah

Penanganan lipedema

Tidak ada obat khusus untuk menangani lipedema. Hanya saja, penanganan lebih fokus pada mengurangi gejala serta mencegahnya menjadi kian parah. Beberapa opsi penanganannya adalah:

  • Menjaga berat badan

Mengonsumsi makanan dengan porsi seimbang serta aktif bergerak dapat mencegah akumulasi lemak lebih banyak lagi. Sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program latihan fisik baru atau rencana diet.

  • Perawatan kulit

Untuk menjaga agar kulit dengan lipedema tetap lembap, aplikasikan produk skincare secara rutin. Hal ini dapat mencegah kulit menjadi kering dan menimbulkan rasa nyeri. Tak kalah penting, langkah ini dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi.

  • Terapi kompresi

Mengenakan stocking varises atau perban kompresi pada area kulit yang terdampak dapat mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman. Selain itu, terapi kompresi ini juga dapat mengurangi pembengkakan. Ada pula pilihan terapi kompresi khusus untuk gejala spesifik.

  • Sedot lemak

Pada beberapa kasus, prosedur sedot lemak atau liposuction dapat membantu menghilangkan penumpukan lemak. Selain itu, sedot lemak juga bisa membantu meredakan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun, perlu pertimbangan matang sebelum melakukan prosedur operasi ini.

  • Operasi

Jika kondisinya cukup parah, ada pula pilihan untuk melakukan operasi debulking. Dokter akan menawarkan serta mendiskusikan pilihan ini terlebih dahulu bersama pasien.

Kerap dianggap obesitas

Selain selulit, terkadang lipedema juga dianggap sebagai bagian dari obesitas. Padahal, keduanya berbeda. Lipedema berarti adanya cairan di dalam lemak. Artinya, ada kelebihan lemak di kaki, paha, bokong, dan juga lengan bagian atas.

Perempuan dengan lipedema kerap merasa bagaikan memiliki dua tubuh. Tubuh bagian atas tampak baik-baik saja dengan proporsi seimbang. Namun mulai dari pinggang ke bawah, proporsinya sungguh berbeda. Bagaikan tubuh dari dua orang berbeda.

Pada perempuan, lipedema hampir selalu terjadi pada saat:

  • Mendapatkan menstruasi pertama kali
  • Sedang mengandung
  • Berusia lanjut (terutama ketika menjalani terapi hormonal)

Mengingat lipedema ini kerap disalahartikan sebagai obesitas atau selulit, diagnosisnya sangat mungkin kurang tepat.

Lebih jauh lagi, dokter mungkin saja menganggap bengkaknya kaki ini terjadi karena masalah pada tiroid, jantung, ginjal, atau liver.

Ini berbeda pula dengan kondisi pitting edema ketika tubuh membengkak akibat penumpukan cairan. Jika pembengkakan pada pitting edema dimulai dari dan berangsur naik, lipedema berawal dari bokong atau paha kemudian turun ke kaki.

Jadi, orang dengan lipedema harus tahu betul cara penanganan serta pencegahan kondisi ini. Tidak sesederhana mengurangi berat badan saja karena ini merupakan kondisi medis yang harus ditangani agar tidak terjadi komplikasi.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara mendeteksi lipedema sejak awal, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

perawatan kulitpenyakit kulitpola hidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved